Sabtu

Minyak Urapan, Menurut Alkitab.

“TEOLOGI MINYAK URAPAN DALAM PERSFEKTIF ALKITAB FIRMAN ALLAH”

Kita perlu mewaspadai seorang pengkhotbah yang telah membingungkan banyak orang dengan minyak urapannya serta pengalaman-pengalaman yang dikisahkannya, seperti bolak-balik masuk surga, Minyak Urapan, visi neraka, dll. Dalam berbagai pertemuan, saya sering sekali bertemu dengan anggota jemaat yang mengatakan kebingungannya mengenai penggunaan minyak urapan.
Penggunaan Minyak Urapan dalam Perjanjian Lama (PL):
Minyak Urapan digunakan untuk menahbiskan dan pengangkatan imam-imam yang akan melayani di bait suci Allah (Bdk. Kel 29:2). Dalam hal ini minyak urapan adalah “ lambang Roh Kudus” yang memiliki peranan menyucikan dan menguduskan. Karena Allah mengurapi hamba-hamba-Nya dengan Roh Kudus untuk tugas pelayanan.Pengurapan atas orang, berlaku bagi pengurapan raja (1 Sam 16:12-13, 2 Sam 2:4), kemudian pengurapan atas imam besar (Kel 28:41), dan juga pengurapan atas nabi (1 Raja 19:16). Pengurapan baik kepada benda maupun kepada orang adalah mutlak atas perintah Tuhan. Pengurapan disebut sebagai tindakan ilahi, bukan inisiatif manusia. Dan pengurapan dilakukan oleh orang yang ditunjuk Tuhan, bukan kemauan pribadi. Jika benda yang diurapi, benda tersebut menjadi kudus. Jika orang yang diurapi, dia menjadi penerima kuasa Tuhan. Digambarkan juga orang yang diurapi, sebagai orang yang menerima karunia dan dijaga Tuhan (Maz 23:5-6).
Menguduskan perabotan bait suci (Bdk kel 40:9). Minyak urapan digunakan untuk menguduskan bait suci, perabotannya,dsb. Tujuan pengurapan atas benda-benda ini adalah penyucian (benda itu disucikan karena digunakan untuk tujuan yang suci dan atas ketetapan Tuhan). Itu sebabnya , pengurapan harus dilakukan dengan minyak khusus, yang ditunjuk Tuhan, tidak oleh semua orang. Sekali lagi perlu diperhatikan, “minyak untuk urapan ini” (minyak urapan) tidak bisa dibuat oleh semua orang dan juga pengurapannya tidak bisa dilakukan semua orang. Alkitab mengatakan hal ini dengan sangat jelas, dan “serba khusus.”

Penggunaan Minyak Dalam Perjanjian Baru (PB) :
Dalam Perjanjian Baru oleh Injil Kristus, pengurapan diterima oleh hamba Tuhan, umat Tuhan (orang percaya) bukan lagi menggunakan minyak, tetapi Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus langsung mengurapi orang percaya dengan Roh Kudus, yang diperoleh ketika kita dibaptis, percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat. ( Bdk. 2 Kor 1:20-22). Pada waktu Tuhan Yesus dibaptis disungai Yordan dan ketika Dia keluar dari air, Roh seperti burung merpati turun keatas-Nya. Allah mengurapi Kristus dengan Roh Kudus ( Bdk Kis 10:38). Dan orang yang percaya kepada Kristus juga menerima pengurapan (1Yoh 2:20). Pengertian pengurapan disini jelas sekali sebagai menerima karunia Roh Kudus,lahir baru dan percaya.Artinya ketika kita menjadi percaya, Allah memetraikan kita dengan Roh Kudus dan mengurapi kita dengan Roh Kudus. Dengan diurapi,kita disucikan menjadi milik Tuhan. Paulus berkata kamu bukan lagi milik kamu sendiri, melainkan milik Tuhan ( 1 Kor 6:19-20).
Penggunaan minyak dalam Perjanjian Baru hanya sebagai “media” saja untuk menyalurkan tenaga (kuasa) Allah untuk menyembuhkan (Bdk Markus 6:7,13). Dan minyak tersebut bukanlah disebut “minyak urapan”. Jadi tindakan menguduskan perabotan bait suci dalam Perjanjian Baru tidak lagi menggunakan minyak urapan seperti pada Perjanjian Lama, tetapi oleh iman melalui doa kepada Allah. Perlu juga ditambahkan,pengertian minyak urapan di Perjanjian Baru, tidak lagi mengacu kepada penyucian benda atau pengkhususan diri, karena semua sudah digenapi di dalam Kristus.. Karena semua yang percaya kepada Kristus adalah orang yang diurapi.
Allah tidak harus menyembuhkan orang sakit hanya memakai media minyak saja. Kita tidak boleh mengklaim mujizat Allah hanya dengan minyak, karena hal tersebut dapat terjebak (terjerat) kepada praktek penyembahan berhala, perdukunan dan okultisme (sihir). Dalam Perjanjian Baru Allah banyak melakukan mujizat dengan memakai berbagai media seperti : udara ( orang sakit yang kena bayangan Rasul Petrus disembuhkan), sapu tangan Rasul Paulus menyembuhkan orang sakit dan yang dibelenggu roh-roh jahat, pasir (Tuhan Yesus menggunakan pasir menyembuhkan orang buta), minyak,dsb. Di dalam jaman modern dimana kita hidup sekarang ini, Tuhan Allah dapat juga memakai paramedis seperti dokter, perawat dan obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit kita. Dimana para dokter diberikannya pengetahuan tentang seluk beluk penyakit kita dan proses penyembuhan penyakit kita. Jadi kita tidak boleh membatasi kuasa Allah yang dapat bekerja melalui apa saja sesuai dengan hikmat, kedaulatan, kehendak dan rencana-Nya melakukan mujizat dan kesembuhan.
Dalam Perjanjian Baru minyak bukanlah “lambang Roh Kudus” atau “materai Roh Kudus”. Roh Kudus bukanlah materi, tetapi Allah dan Tuhan sendiri dalam pribadi-Nya yang ke tiga (Roh Allah). Roh Kudus tidak pernah memeteraikan kita, atau membaptis kita. Tetapi Allah didalam Kristuslah yang memeteraikan kita dengan Roh Kudus dan Tuhan Yesuslah yang membaptis kita dengan Roh Kudus.
Dalam Perjanjian Baru minyak bukan lagi lambang Roh Kudus sebagaimana “minyak urapan” dalam Perjanjian Lama atau lambang darah Tuhan Yesus, tetapi hanya media saja yang dipakai oleh Allah untuk menyalurkan tenaga dan kuasa-Nya. Kita mengimani perlindungan Allah dari serangan Iblis dan kuasa kegelapan dengan memakai seluruh perlengkapan senjata yang Allah berikan (Bdk. Efesus 6:10-20). Dengan iman dan tunduk kepada Allah kita dapat melawan Iblis, setan dan roh jahat, bukan dengan “minyak”.
Dalam Perjanjian Baru, orang-orang percaya adalah imam-imam di hadapan Allah yang diperoleh-Nya melalui karya penebusan Kristus yang adalah anugerah Allah dan perbuatan Allah.Hanya Tuhan Yesus yang memungkinkan kita menjadi imam dan raja di hadapan Allah melalui karya penebusan-Nya. Karena Tuhan Yesus adalah pendamaian atas segala dosa kita di hadapan Allah. Marilah kita baca,uraikan dan renungkan firman Tuhan ini sebagai berikut : “Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi." (Why 5:9-10. (dari internet)

Ilmu Hitam




(YABINA Ministry)

Apakah ada aliran/Gereja setan (Satanic Church)?

Bagaimana kita menyikapinya sebagai umat Kristen?

Di bulan April 1999 Indonesia dihebohkan dengan adanya indikasi GEREJA SETAN (GS) telah masuk ke-kota Manado dan GS yang juga pernah dihebohkan masuk ke Jakarta pada tahun 1993 itu kembali menimbulkan heboh di seluruh penjuru tanah air. Di bulan Mei ini saja YBA diundang untuk memberikan ceramah tentang GS di empat gereja besar di Bandung dan Jakarta, karena itu Makalah Sahabat Awam (MSA) nomor 50 edisi Mei 1999 mengangkat topik 'GS dan ajaran Dunia Roh' dan ringkasannya menjadi renungan berikut:

GEREJA SETAN

Tanggal 18 Oktober 1990, ketika menghadiri kongres Metropolis di Melbourne, Australia ada acara TV menarik di channel SBS soal Satanisme selama 90 menit diselingi dengan iklan khusus membahas masuknya GS ke Australia dan yang sudah menjadi perhatian besar para pendidik, ahli hukum, dan kaum agamawan, karena dampaknya yang sudah meresahkan masyarakat. Acara itu diharap tidak ditonton anak-anak tetapi menghadirkan Polisi, Hakim, Guru, Ahli Jiwa, Kriminolog, Pendeta, Anak-Anak Muda yang pernah terlibat Satanisme, 2 orang 'pendeta Satanisme' juga hadir, yang seorang berjubah pendeta Kristen dan yang lain berjubah Dracula, dan banyak hadirin lainnya. Disamping forum dialog, banyak diputar video clip ibadat GS baik yang ada di Australia maupun Amerika Serikat.

Satanisme

Satanisme bersifat rahasia dan tersembunyi, tetapi ada juga yang moderat yang kedua pendetanya yang menamakan dirinya 'pendeta satanis' bersedia tampil dalam pertemuan itu. Mereka melakukan pertemuan-pertemuan rahasia yang tempatnya hanya diketahui oleh anggota kelompok. Pertemuan biasa pada malam hari di tempat terbuka atau gedung tertutup, dengan suasana sepi yang remang-remang di tengah-tengah nyala lilin dengan latar belakang yang cenderung diberi warna hitam. Tempat mana sering diberi dekorasi tengkorak, ular, cawan berisi darah, atau benda-benda yang me-nimbulkan kesan ngeri seperti gada dan kampak.

Mereka menggunakan buku primbon yang ter-utama disebut se-bagai 'The Bible of Satan' yang pada dasarnya berisi hukum-hukum yang berlawanan dengan ke-10 Hukum Allah yang ada dalam Alkitab Kristen, dan yang bertemakan falsafah kebuasan manusia. Dalam video clip ditunjukkan ritus perjamuan dengan cawan berisi darah dan beribadat bertelanjang. Yang menjadikan masalah ini mencuat kepermukaan adalah karena makin ba-nyak orang tua yang melaporkan kehilangan anaknya yang setelah kembali mengadu dijadikan budak narkotik, alkohol dan sex dalam kelompok tertentu, bahkan salah seorang yang didengar kesaksiannya di layar TV itu sambil menangis menceritakan bahwa ia telah 7 kali harus mengalami pengguguran kandungan!

Yang mengagetkan adalah dipertunjukkannya kesaksian korban yang menunggu hukuman karena telah membunuh orang tua dan saudaranya, dan ada yang membunuh beberapa teman dekatnya, atau kesadisan lainnya yang setelah diusut ada kaitannya dengan salah satu bentuk 'pertemuan rahasia', bahkan berita mengenai pertemuan yang mengorbankan bayi atau wanita memang beredar sekalipun sulit diusut kebenarannya mengingat para pengikut umumnya dihinggapi rasa takut menjadi korban bila membuka rahasia!

Heavy Metal

Umumnya muda-mudi tertarik Satanisme karena mengajarkan nafsu kebuasan manusia dan daya tariknya adalah melalui ritus tertentu bisa diperoleh kesaktian, kekayaan dan gadis-gadis, sedang daya dorongnya adalah keluarga yang pecah, kegagalan hidup, ketidak teraturan hidup kemasyarakatan, dan ditawarkannya suatu bentuk kesamaan nasib dan kesetiakawanan!

Yang mengejutkan para peserta diskusi adalah pengaruh musik 'heavy metal' yang umumnya digandrungi calon korban sebelum mereka terseret dalam kelompok itu. Dalam acara itu beberapa video clip lagu heavy metal dipertunjukkan, ada yang lirik-liriknya mendorong kearah kebuasan yang menonjolkan sifat binatang manusia, sex dan perkosaan sebagai cara menunjukkan kejantanan, dan bahkan pembunuhan diri sebagai klimax mencapai jatidiri, dan ada juga yang menggambarkan penjagal yang mangayun-ayunkan kapaknya kearah daging berdarah yang antara lain terdiri organ manusia. Mengerikan memang! Gambaran kebuasan itu diiringi dengan alunan nada yang sugestip dan keras bercirikan musik metal!

Penyadaran

Diskusi seimbang dan memberikan kesempatan kedua pihak memberikan fakta-fakta pembelaan, tetapi tidak urung diskusi itu diwarnai keberatan 'pendeta-pendeta' Satanis yang moderat karena mereka merasa terpojokkan mengingat banyak keburukan-keburukan ajaran satanis yang terkuak, dan sekalipun bukan dimaksudkan untuk menguntungkan agama tertentu, kesaksian-kesaksian muda-mudi yang bertobat menjadi Kristen atau yang menantikan hukuman mati menyimpulkan bahwa praktek-praktek klenik demikian sudah mengacaukan tatanan masyarakat yang umum dan memutar balikkan nilai-nilai moral dan agama.

Dibalik itu ada ungkapan menarik dan menantang yang dilontarkan para pendeta satanis tersebut yang perlu dijadikan renungan gereja-gereja Kristen, mereka manyakan "mengapa orang-orang yang asalnya beragama dan menjadi anggota gereja bisa mengikut Satanisme." Pertanyan ini memang perlu dijadikan introspeksi karena dalam kenyataannya anggota Satanisme umumnya asalnya adalah anggota gereja yang tidak puas ditempatnya semula! Dampak menarik lainnya adalah penyadaran bagi para pakar untuk menghilangkan prasangka ilmiah mereka. Bagi para psikolog dan psikiater yang semula meng-anggap gejala itu sekedar dampak pengalaman pahit masa kecil, fantasi kejiwaan, atau obsesi anak akan idola, mereka sekarang mulai dibukakan bahwa memang ada pribadi setan yang sekarang sedang beroperasi dengan aktif didunia. Para pendidik dan pendeta disadarkan bahwa pembinaan rohani harus lebih ditingkatkan untuk menjangkau kebutuhan spiritual terdalam dari manusia daripada sekedar ritus-ritus agama yang formal!

Masuk Indonesia?

Di tahun 1993 GS diberitakan merambah Jakarta. Pada tanggal 13-19 Nopember 1999, mingguan Jakarta-Jakarta memuat cover story "Awas! GS!" Karuan saja majalah nasional ini membuat heboh kalangan umat beragama, bahkan majalah rohani populer Bahana tidak kalah memberi bahan tambahan dengan judul cover GS dalam edisinya bulan Maret 1993.

Di sebutkan JJ pada bulan Juni 1993 menghadiri kebaktian di hotel berbintang di Glodok, Jakarta. Ketika masuk beberapa wanita muda menyambutnya dengan ramah dengan ucapan 'Apa kabar, Tuhan memberkati.' Ruangan remang-remang hanya diisi lampu sorot berwarna merah, suasana sesak diisi 250 orang, dan mereka tidak merenung atau membaca Alkitab tetapi asyik mengobrol sambil berangkulan bahkan ada yang berduaan dipojok ruangan. Kebaktian dipimpin pemuda dengan gaya bebas dan riang menyanyikan lagu-lagu pujian mirip gereja diiringi tepuk tangan dan teriakan berirama, dan setiap kebaktian diisi perjamuan kudus dengan roti dan anggur. Setelah ibadat berakhir, dilanjutkan dengan diskusi kelompok yang dinamakan sharing, dan mereka yang menjadi anggota jemaat dianjurkan untuk meninggalkan keduniawian.

Kelihatannya kebaktian demikian adalah kebaktian biasa seperti 'praise center', tetapi karena ada embel-embelnya maka persekutuan demikian dicuriagai ada sangkut paunya dengan 'GS.' Mengapa? Orang dalam menyebutkan bahwa kebaktiannya pada tahap awalnya begitu, tetapi kemudian dilanjutkan dengan tahap khusus yaitu upacara pengorbanan. Seorang mahasiswi pernah diajak seorang wanita mengikuti kebaktian semacam ini, ia dibawa ke Pondok Indah dan menyaksikan 'suasana kebaktian yang menyeramkan, mencium bau sangit seperti tengah melakukan korban bakaran.' Ada persekutuan semacam itu yang dimulai dengan menenggak minuman dan diiringi lagu-lagu keras dari kelompok rock tertentu, mereka masuk ke suasana fly. Suasana setengan trance ini merupakan pengantar dari acara yang sebenarnya. Penyembelihan binatang kurban, biasanya tikus atau kelinci, merupakan pembukaan pertama. Konon, efek kekuatan pasca ritual akan diperoleh bila dalam upacara ada tetesan darah perawan, dan ini dipersembahkan kepada Lucifer, si kuasa gelap. Ibadat GS tidak bisa dibuktikan nyata keberadaannya, karena itu keberadaan GS di Jakarta yang dikatakan sudah ada di Glodok, Pondok Indah, Cawang dan Pasar Baru itu tetap hanya bersifat isu dan tidak bisa dibuktikan secara resmi keradaannya.

Di Manado, seperti yang dipertunjukkan Nuansa Pagi RCTI tanggal 19 April 1999, dalam per-sekutuan itu mereka menyanyikan lagu-lagu seperti yang biasa dinyanyikan dalam persekutuan-perse-kutuan Karismatik. Biasanya muda-mudi diajak temannya pergi ke restoran atau mengikuti persekutuan di hotel-hotel besar. Tempat hiburan malam dan diskotik adalah tempat sasaran empuk untuk mencari korban, soalnya ditempat inilah muda/mudi yang mengalami masalah kehidupan biasa berkumpul. Dalam kenyataan kebanyakan korban mengalami masalah keluarga broken home, seperti pertengkaran dengan orang tua, orang tua bercerai dan lainnya. pemuda/Pemudi yang tergolong ABG yang suka mejeng di Supermal memang merupakan sasaran empuk kelompok-kelompok demikian.

Mereka yang menjadi korban juga mengaku bahwa ketika sudah masuk dalam persekutuan mereka diperkenalkan dengan beberapa orang asing yang mengaku sebagai Prince of MichaelLucifer dan ada pula yang di iming-imingi dengan uang. Kemudian, mereka berangsur-angsur dibawa untuk mengikuti ritus rahasia dimana darah dikorbankan. Menurut pengakuan korban yang bertobat, mereka katanya disuruh untuk menyerap darah bayi untuk upacara. Itulah sebabnya banyak yang mengaku disuruh menjadi pembantu rumah tangga atau pen-jaga bayi agar pada saatnya mem-punyai kesempatan untuk mengisap darah bayi tersebut. Selain itu, para pengikut yang umumnya gadis belia disuruh menyerahkan tubuhnya se-cara seksual menjadi pengantin Lucifer. atau

Bukan hanya itu minuman keras dan obat bius merupakan bagian dari ibadat ini dan bila seseorang telah makin mendalam, ia akan merasakan adanya kekuatan supranatural yang mengaturnya dari dalam semacam kerasukan dan timbullah dalam dirinya hasrat untuk melakukan seks bebas. Pengakuan dari eks pengikut GS di Manado yang sudah dilepaskan dari keterika-tannya adalah bahwa mere-ka melihat adanya cincin yang dipakai para pengikut yang bermotif gambar binatang bertanduk, cincin itu juga digunakan untuk menggores tangan orang lain agar mengeluarkan darah dan darah itu diambil untuk digunakan dalam perjamuan darah sehingga orang itu kemudian bisa dipengaruhi melalui pengaruh dari jarak jauh. Simbol-simbol selain gambar kepala binatang bertanduk yang mirip kepala kambing adalah gambar bintang lima yang meng-gambarkan bintang kejora yang jatuh yang menunjuk pada Lucifer. Lambang yang umum adalah angka 666, kalung salib terbalik, pentagram, kuda bertanduk, kuda berkepala manusia, dan pentagram berkepala kambing. Pentagram yang digambarkan umumnya ter-balik yaitu salah satu ujungnya menghadap ke bawah.

The Church of Satan

Lahir tahun 1966 di California, Amerika Serikat. Pelopor gerakan penyembahan setan yang terorganisir bernama Anton Szandor LaVey. Sekte ini bersimbol baphomet yaitu kepala kambing jantan pada pentakel terbalik dalam lingkaran. Kambing adalah lawan domba (Mat. 25:31-46). Ujung bintang yang menggambarkan tanduk bermakna Lucifer, sama tinggi dengan Allah. Tiga ujung di bawah menggambarkan tritunggal iblis, ditengah Lucifer, di kiri anti-Kristus, dan di kanan nabi palsu. Tritunggal iblis ini lawan tritunggal Kristen. Di tiap sudut bintang ada lambang-lambang yang menggam-barkan lima lambang setan yaitu zombie, werewolf, dracula, vampire, dan shewolf. Berbeda dengan sekte-sekte Satanist yang umumnya bersembunyi dan bersifat rahasia, sekte LaVey bersifat terang-terangan dan ia mengangkat dirinya sebagai imam agung GS dan rajin mempublikasikan dirinya kepada umum.

LaVey menulis empat buku GS, yaitu 'The Satanic Bible' (1969), 'The Satanic Rituals' (1969), 'The Complete Witch' (1972), dan 'The Devil Note-book'. Dalam buku The Satanic Bible ada bab berjudul 'Wanted God Dead or Alive.' Disitu diterangkan secara panjang lebar bahwa 'agama dengan segala cinta kasihnya adalah proyeksi tidak terbatas dari rasa frustrasi manusia. Satu-satunya kekuatan konkrit ada-lah kekuatan setan.' Beberapa sekte lain yang ter-kenal adalah The Temple of Set, Order of the Black Ram, Werewolf Order, Worlwide Church of Satanic Liberation, Church of War. Namun ada pula sekte-sekte yang tidak terlalu dikenal dan mungkin karena sifatnya rahasia seperti sekte Brotherhood, Our Lady of Endor Coven, Order Temple Satanic, The Process Church of Final Judge-ment, The Satanic Orthodox Church of Nethilium Rite.

Sejak kecil LaVey dikenal senang musik tetapi juga magic. Antara 1950-1960 ia mendirikan Magic Circle dan memberi kuliah di rumah tentang vampire, kanibalisme, dan lycantropi (manusia serigala). Lalu, pada tahun 1966 ia men-dirikan The Church of Satan yang dimaksudkan untuk menelanjangi kemunafikan agama selama 2000 tahun. Organisasi aneh ini menyebut dirinya "Organisasi pertama di muka bumi dan di sepanjang sejarah, yang secara terbuka menyatakan mengabdi pada penerimaan terhadap fitrah sejati manusia, yaitu binatang jasmaniah yang hidup di dalam kosmos, yang diresapi dan dimotivasikan oleh kekuatan gelap yang disebut setan."

LaVey mengaku dirinya sebagai 'Prince of Darkness' dan kelompok pengikut LaVey ini menyebut diri mereka sebagai 'kaum asing yang terpilih dan elit', dan bahkan mengatakan ' Para pengikut setan adalah tuhan itu sendiri.' LaVey juga mengeluarkan beberapa manifesto untuk warganya semacam Hukum Allah tetapi isinya berlawanan. Ada sembilan pernyataan setan, ada sebelas aturan setan di muka bumi, dan ada sembilan dosa yang harus dijauhi setan.Setan mewakili balas dendam, bukannya memberi pipi yang lain'. Karuan saja pemberontakan moral dan kebenaran ini digandrungi anak-anak muda pada dasawarsa 60-an ketika kelompok hippies mulai bangun. Di situ ia menekankan bahwa setan mewakili kebebasan. '

GS menyebarkan doktrin yang diciptakan oleh LaVey melalui, tulisan, rekaman dan video. Mereka mengaku punya media yang luas, dan selama 33 tahun terakhir organisasi ini menggunakan beberapa nama seperti First Church of Satan, Church of Satan, dan American Church of Satan. Nama lain di luar itu disebutnya 'pendusta.' LaVey meninggal umur 67 tahun (29 Oktober 1997), dan ia digantikan oleh Blache Barton, pendeta wanita tinggi, yang juga isterinya yang disebut Hyberia. Barton adalah ibu anaknya yang ketiga bernama Satan Xerxes Carnacki LaVey.

Pada tahun 1970-an banyak grup-grup musik bertumbuhan yang menggunakan idiom-idiom setan, seperti yang namanya Black Sabbath, Kiss, Judast Priest, dan Sex Pistol.


Ibadat Satanis

Satanisme cenderung mempunyai ibadat yang diisi dengan seks, kekerasan, dan kebiadaban.Ada upacara seperti jumat agung dimana ada laki-laki diseret sampai di atas panggung dan kepalanya diberi mahkota duri dan dipaku di kayu salib. Ia disiksa secara brutal, dicambuk dengan cemeti berkepala logam, ditusuk, diselomoti api sampai sekarat. Bau dagingnya ter-bakar. Orang yang hadir bersorak sorai, dan ia dikencingi pendeta. Tidak jarang upacara demikian berkembang menjadi pembunuhan dan diteruskan dengan pesta seks gila-gilaan antar pengunjung. Dan tidak jarang pula upacara dilengkapi dengan perngorbanan bayi atau wanita dimana darahnya diminum sebagai pemujaan kepada setan dan adalah sumber kekuatan hidup. Ibadat Satanis telah membawa banyak korban kelainan kejiwaan. Ibadat biasa diisi dengan ketelanjangan dan penganiayaan.

Sondra yang berumur 30-an mencari pengobatan psikoterapi karena mengalami depresi dan gangguan makan. Dari terapi ditemukan bahwa ia terganggu pengalaman ritual ketika mengikuti ibadat setan dengan minum darah, pengorbanan binatang dan manusia, pesta kanibal dan pemujaan setan. Di Amerika Serikat masalah ini mencuatkan istilah 'Satanic Ritual Abuse' (SRA) yang menunjuk pada pemaksaan kekerasan fisik, seksual, emosional dan kejiwaan pada anak-anak oleh para anggota satanis. Jumlah laporan demikian mencapai lebih dari seratus ribu. Di tahun 1992 Journal of Psychology & Theology menyebut bahwa rata-rata pengobatan trauma korban satanisme mencapai 7 tahun. Di Manado, berita menyebutkan ada korban beberapa wanita menjadi korban semacam itu dan ada yang dijadikan pengantian Lucifer.

Perlu Waspada

Lepas dari kesaksian-kesaksian mengerikan yang tentunya mempunyai kebenaran, disadari bahwa kesaksian-kesaksian pribadi itu merupakan campuran dari kenyataan dan fantasi, sehingga para konselor perlu berhati-hati dalam menerima semua keluhan yang disampaikan dan mencoba membedakan mana yang nyata dan mana yang fantasi. Tidak dapat disangkal bahwa ada korban satanis tetapi kenyata-annya memang sering angka-angka itu dibesar-besarkan. Tujuh tahun studi FBI di Amerika Serikat hanya menemukan sedikit bukti. Ini menunjukkan bahwa rupanya Satanisme memang ada tetapi terbatas, dan para korban dan mass media cenderung menggambarkannya secara bombastis dan berlebihan.

Kasus Manado perlu dihadapi dengan waspada, sebab seperti laporan JJ di Jakarta di tahun 1993, keberadaan GS baru disinyalir, demikian juga ada beberapa indikasi bahwa peristiwa GS di bulan April 1999 agak dibesar-besarkan. Bahwa ada korban kerasukan setan adalah hal yang biasa dipraktekkan di kalangan Pentakosta/Karismatik, tetapi apakah itu benar-benar gejala GS soal lain. Pdt. Herman yang diceritakan sebagai 'the gost buster' di Manado beberapa aspek kesaksiannya tentang bersekolah di Fuller dan belajar dari Rebecca Brown perlu dihadapi dengan kritis, bisa saja ada gadis kerasukan setan kemudian di kait-kaitkan dengan pengalaman belajar Satanisme di California. Pengakuan para korban Manado bahwa sudah ribuan anggota GS di Manado dan adanya 1000 bayi yang telah diserap darahnya juga terlalu bombastis, karena di kota kecil seperti manado yang masyarakat paguyubannya sangat kuat mengapa polisi dan gereja tidak-tahu menahu dan baru ketika Herman secara bombastis mengungkapkannya maka isu menyebar?

Tetapi lepas pula dari sudah masuk atau meluasnya pengaruh GS di Indonesia yang perlu dicermati adalah bahwa promosi Satanisme cukup gencar melalui :

(1) buku, film & video,

(2) pergaulan bebas, peredaran pornografi, minuman keras dan narkotik, dan

(3) musik rock dan metal.

Juga faktor pendorongnya adalah :

(1) keinginan muda-mudi mencoba hal baru dan yang supranatural,

(2) keluarga 'broken-home', dan

(3) kosongnya iman dan kasih dalam keluarga dan gereja.

Karena itu tidak ada cara lain untuk menangkal pengaruh Satanisme kecuali bertumbuh dalam iman dan kasih kekeluargaan di rumah dan di gereja, dan bersenjatakan senjata-senjata rohani (Efesus 6:10-20)

Jumat

Menghadapi Guna-guna

Mencintai Yesus berarti berani membayar ongkos. Ongkosnya adalah mencicipi ketakutan bila menghadapi kuasa gelap. Saya berdoa mohon perlindungan Tuhan. Dengan mata tertutup karena ngeri dan berkeringat dingin, saya menegak habis air teh 1 gelas besar itu. Biar teh itu diberi gula, saya tidak lagi bisa menikmati manisnya. Perasaan sih ada sesuatu yang lain di dalamnya.
– o –
          Staf departemen personalia itu masuk ke kamar kerja saya. Waktu itu saya bertugas di unit pemasaran di sebuah kota yang kantornya disatukan dengan pabrik untuk penghematan biaya. Dengan penyatuan ini maka interaksi antardepartemen bisa dilakukan setiap saat dan cepat. Ia orang Kristen sejak lahir. Istrinya adalah sekretaris saya.
 
          “Aku mau bicara di luar kedinasan,” katanya, “atas nama pribadi.” Dia melirik gelas di meja yang berisi teh manis. “Masih berani minum air sumur artesis pabrik yang kandungan kapurnya tinggi?”
          “Kamu sendiri juga minum, mengapa aku takut?”
 
          Setiap makan siang ia selalu ke kantor saya untuk menemani istrinya menyantap bekalnya. Dan 2 minggu ini ia selalu mendesak saya untuk membawa air minum sendiri. “Bagaimana prestasi kerja Prapto?” tanyanya. Prapto adalah karyawan unit produksi yang berhasil lulus test untuk pindah ke unit pemasaran. Bila ia tidak lulus masa percobaan 3 bulan, ia akan dikembalikan ke unit semula.
 
          “Bagus,” jawab saya. Dan kemudian saya menguraikan “bagus”nya itu apa. Tidak pernah terlambat datang. Target harian yang ditetapkan bisa dicapai, bahkan kadang dilampauinya. Tidak ada keluhan dari toko karena ia bisa tetap sopan walaupun pemilik toko mengomel tanpa alasan yang jelas.
 
         “Kamu pasti tahu seperti apa prestasinya di produksi. Selalu terlambat datang. Sering menghilang dari kantornya untuk mencuri tidur di gudang. Tidak punya team spirit. Tetapi di sini ia berubah. Bahkan aku dengar dari office boy-mu ia datang 1 jam lebih awal membantu menyiapkan minum. Apa kamu tidak mengherani perubahannya yang drastis ini?”
          “Siapa dulu bosnya?” jawab saya bergurau.
 
          Ia menggaruk-garuk kepalanya. “Kalau begini aku harus bicara terus terang. Tapi ini rahasia antara kita. Walau kerjanya di unit produksi jelek, atasannya tidak mau memecatnya. Memberi surat peringatan pun tidak. Tahu sebabnya? Dukunnya kuat. Aku dapat informasi dari sumber yang bisa dipercaya setelah pindah ke sini ia setiap Minggu ke luar kota mengunjungi dukunnya. Itulah sebabnya aku mendesak kamu bawa air minum sendiri. Aku kuatir air teh ini sudah diisi guna-guna sehingga kamu jadi lembek dan tanpa sadar memberinya nilai bagus.” Langsung saja muka saya terasa pucat.
 
          Setelah ia pergi, nanar saya memandangi gelas minum saya. Saya percaya apa yang dikatakannya benar karena ia dikenal sebagai staf yang berdisiplin tinggi, tidak memihak, jujur dan bersih. Ia penatua sebuah gereja. Saya tahu sumber yang bisa dipercayanya adalah mata batinnya sendiri. Walaupun ia orang Kristen, rekan-rekan kerjanya tahu ia masih memiliki ilmu mistik. Ia telah melihat “isi” gelas ini. “Bila perlu bantuan,” katanya ketika berpamitan, “lepas dari kedinasan aku siap mendampingimu. Jika kamu tidak tahu apakah aku sedang memfitnah atau tidak, aku antar kamu ke rumah dukunnya. Tidak jauh, hanya satu setengah jam bermobil.”
 
          Bulu kuduk saya merinding. Ada 3 pilihan bagi saya. Pertama, menghindar, dengan membawa minum dari rumah. Tetapi bila Prapto tahu saya menghindar, bisa saja ia mengirim sesuatu yang lebih dahsyat langsung ke rumah saya. Santet, misalnya. Kedua, menggandeng sekutu, meminum air teh ini dengan meminta penangkalnya dari teman yang punya ilmu putih itu. Ini berarti saya belum siap untuk menjadi mempelai perempuan Tuhan Yesus, tetapi baru memacari-Nya. Bukankah dalam berpacaran kita tidak terikat dengan 1 orang saja? Risikonya, saya bisa menomorduakan Yesus dan menomorsatukan ilmu putih. (Tentang hal ini telah saya tulis dalam blog berjudul “Berapa banyak pacar Yesus?”) Pilihan ketiga, menerima tantangan, meminum air teh itu dengan keyakinan atas perlindungan Tuhan Yesus. Masalahnya, apa betul Yesus akan melindungi saya? Ayub saja yang begitu soleh hidupnya, Tuhan membiarkannya dipermak habis oleh Iblis. Apalagi saya yang masih amburadul. Jika itu terjadi, apa saya kuat menanggungnya?
 
          Mencintai Yesus berarti berani membayar ongkos. Ongkosnya adalah mencicipi ketakutan bila menghadapi kuasa gelap. Saya berdoa mohon perlindungan Tuhan. Kemudian, dengan mata tertutup karena ngeri dan berkeringat dingin, saya menegak habis air teh 1 gelas besar itu. Biar teh itu diberi gula, saya tidak lagi bisa menikmati manisnya. Perasaan sih ada sesuatu yang lain di dalamnya. Hiiii.
 
          Setiap pagi, setelah berdoa panjang, dengan mata terpejam dan hati was-was, saya minum air teh yang tersaji di meja kerja saya. Bila perut saya sakit atau tubuh demam, saya panik sekali. Jangan-jangan . . . . Saya tidak malu mengakui, saat itu saya tidak tahu iman saya sembunyi di mana. Waktu 3 bulan masa percobaan Prapto selesai, saya meneliti kembali nilai-nilai hariannya yang saya buat. Ada beberapa kelemahannya, tetapi tidak berarti. Saya yakin nilai-nilai itu betul karena saya hitung berdasarkan catatan-catatan yang berisi data pendukung. Saya yakin saya tidak dalam pengaruh kuasa supranatural. Saya kirim data itu ke unit pemasaran Jakarta karena memang mereka yang membutuhkan tambahan tenaga. Ia dinyatakan lulus. Saya juga tidak celaka sehingga muncul keraguan apakah betul setiap pagi ia memasukkan sesuatu kedalam minuman saya.
 
          Baru 2 bulan Prapto di Jakarta, staf personalia kantor pusat yang dikhususkan membantu para manajer pemasaran dalam masalah SDM menelepon saya.
          “Bagaimana jika Prapto dimutasi kembali ke kota asalnya agar motivasi kerjanya bisa optimal?”
          “Mana bisa?” tanya saya. “Bapak sendiri tahu daerah saya dihitung dari potensi pasarnya sudah kelebihan tenaga setengah orang. Kalau ditambah 1 orang lagi apakah Bapak bisa memberikan jaminan tertulis saya tidak akan dipenalti oleh direktur pemasaran?”
          “Kalau begitu Prapto kamu tukar dengan 1 orangmu.”
          “Saya bingung. Dari dulu Bapak tidak pernah setuju dua daerah pemasaran saling bertukar SDM karena itu memubazirkan biaya transfer yang harus ditanggung perusahaan. Lagipula dengan keseragaman gaji mana ada orang daerah mau pindah ke Jakarta. Bisa bangkrut dia. Apa itu yang mendorong Prapto meminta Bapak mengembalikannya ke kota asal? Sebaiknya Bapak mengingatkannya surat pernjanjian kerja yang ditandatanganinya pada hari kerja pertamanya yang menyatakan bersedia dipindah ke mana saja dan ke pekerjaan apa saja selama gaji tidak diturunkan.”
          “Pur, cobalah kamu tanya bawahanmu. Siapa tahu ada yang mau bertukar tempat dengan Prapto.”
          “Ada yang saya herani,” kata saya tanpa merespon permintaannya. “Mengapa Prapto tidak mengajukan permintaan ini kepada atasannya untuk kemudian dibahas oleh departemen pemasaran? Jika pemasaran sulit membuat keputusan, baru Bapak akan dilibatkan untuk memberi saran. Maaf Pak, saya hanya mengucapkan undang-undang buatan Bapak sendiri. Pak Rachmat, saya kuatir jangan-jangan Bapak sudah kena guna-guna.”
          “Hus, jangan ngawur,” katanya sambil tertawa. “Guna-guna itu bohong-bohongan untuk menguras duit orang yang sedang bingung. Sudah ya, jangan lupa tanya sama bawahanmu.”
 
          Begitu ia memutuskan telepon, saya menelepon manajer pemasaran unit Jakarta yang kantornya tidak seatap dengan kantor pusat. Ia seorang Katolik yang saleh dan kami sering berdiskusi mencari solusi bagaimana tetap bersih dalam perusahaan ini. Ia memberitahu Prapto rajin bekerja dan berkelakuan baik. Pada akhir bulan pertama di Jakarta, Prapto sudah menyampaikan keinginannya untuk kembali ke kota asalnya. Ia menolak karena tahu daerah saya tidak membutuhkan tambahan tenaga. Ia tidak tahu Prapto telah menghubungi personalia. Tetapi ia tidak mempermasalahkannya selama kebutuhan SDM di daerahnya terpenuhi.
 
          Tidak ada bawahan saya yang mau bertukar tempat. Alih-alih menggunjingkan Prapto mereka malah mengherani Pak Rachmat. Mereka heran bagaimana bisa orang yang sangat teguh menegakkan disiplin kerja dan menjaga peraturan kerja bisa bersikap begitu lunak.
 
          Beberapa bulan kemudian ketika saya dipanggil ke kantor pusat saya menyempatkan diri mampir ke kantor pemasaran Jakarta. Seorang rekan Prapto berbisik kepada saya, “Kata Prapto, Bapak orang kuat. Bapak belajar di mana?” Belajar apaan? Agaknya ia sadar telah kelepasan omong sehingga cepat-cepat merubah topik pembicaraan. Tetapi saya terkejut ketika bertemu Prapto. Ia menyalami saya dengan cara yang tidak pernah dilakukannya sebelumnya. Dengan takzim ia membungkuk dalam-dalam sampai tubuhnya nyaris membentuk sudut 90 derajat seperti lurah bertemu menteri. Lalu ia minta maaf tidak bisa berbincang-bincang dengan saya karena ada yang harus segera dikerjakannya. Apakah ini sikap yang sopan dari seseorang terhadap mantan pelatihnya? Mengapa ia bergegas pergi meninggalkan saya seolah-olah saya black debt collector?
 
          Pasti ia telah meracuni saya selama 3 bulan masa percobaan itu. Saya sangat geram sehingga akan meminta atasannya memanggilnya menghadap untuk saya interogasi. Tetapi saya batal melakukannya kala teringat Firman Tuhan dalam Mazmur 91:9-11. “Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.” Mengapa saya harus mempermalukan orang yang sudah kalah?
 
          Malah jiwa saya diselimuti keharuan. Haru akan perlindungan Tuhan atas diri saya yang sehari-hari masih mengecewakan-Nya.  Ah, mana ada allah seperti Allah kita. (Sabda)

Ilmuan Terkenal Dunia Yang Menjadi Percaya Tuhan

  1. Nicholas Copernicus (1473-1543)
    Copernicus was the Polish astronomer who put forward the first mathematically based system of planets going around the sun. He attended various European universities, and became a Canon in the Catholic church in 1497. His new system was actually first presented in the Vatican gardens in 1533 before Pope Clement VII who approved, and urged Copernicus to publish it around this time. Copernicus was never under any threat of religious persecution - and was urged to publish both by Catholic Bishop Guise, Cardinal Schonberg, and the Protestant Professor George Rheticus. Copernicus referred sometimes to God in his works, and did not see his system as in conflict with the Bible.
  2. Sir Francis Bacon (1561-1627)
    Bacon was a philosopher who is known for establishing the scientific method of inquiry based on experimentation and inductive reasoning. In De Interpretatione Naturae Prooemium, Bacon established his goals as being the discovery of truth, service to his country, and service to the church. Although his work was based upon experimentation and reasoning, he rejected atheism as being the result of insufficient depth of philosophy, stating, "It is true, that a little philosophy inclineth man’s mind to atheism, but depth in philosophy bringeth men's minds about to religion; for while the mind of man looketh upon second causes scattered, it may sometimes rest in them, and go no further; but when it beholdeth the chain of them confederate, and linked together, it must needs fly to Providence and Deity." (Of Atheism)
  3. Johannes Kepler (1571-1630)
    Kepler was a brilliant mathematician and astronomer. He did early work on light, and established the laws of planetary motion about the sun. He also came close to reaching the Newtonian concept of universal gravity - well before Newton was born! His introduction of the idea of force in astronomy changed it radically in a modern direction. Kepler was an extremely sincere and pious Lutheran, whose works on astronomy contain writings about how space and the heavenly bodies represent the Trinity. Kepler suffered no persecution for his open avowal of the sun-centered system, and, indeed, was allowed as a Protestant to stay in Catholic Graz as a Professor (1595-1600) when other Protestants had been expelled!
  4. Galileo Galilei (1564-1642)
    Galileo is often remembered for his conflict with the Roman Catholic Church. His controversial work on the solar system was published in 1633. It had no proofs of a sun-centered system (Galileo's telescope discoveries did not indicate a moving earth) and his one "proof" based upon the tides was invalid. It ignored the correct elliptical orbits of planets published twenty five years earlier by Kepler. Since his work finished by putting the Pope's favorite argument in the mouth of the simpleton in the dialogue, the Pope (an old friend of Galileo's) was very offended. After the "trial" and being forbidden to teach the sun-centered system, Galileo did his most useful theoretical work, which was on dynamics. Galileo expressly said that the Bible cannot err, and saw his system as an alternate interpretation of the biblical texts.
  5. Rene Descartes (1596-1650)
    Descartes was a French mathematician, scientist and philosopher who has been called the father of modern philosophy. His school studies made him dissatisfied with previous philosophy: He had a deep religious faith as a Roman Catholic, which he retained to his dying day, along with a resolute, passionate desire to discover the truth. At the age of 24 he had a dream, and felt the vocational call to seek to bring knowledge together in one system of thought. His system began by asking what could be known if all else were doubted - suggesting the famous "I think therefore I am". Actually, it is often forgotten that the next step for Descartes was to establish the near certainty of the existence of God - for only if God both exists and would not want us to be deceived by our experiences - can we trust our senses and logical thought processes. God is, therefore, central to his whole philosophy. What he really wanted to see was that his philosophy be adopted as standard Roman Catholic teaching. Rene Descartes and Francis Bacon (1561-1626) are generally regarded as the key figures in the development of scientific methodology. Both had systems in which God was important, and both seem more devout than the average for their era.
  6. Isaac Newton (1642-1727)
    In optics, mechanics, and mathematics, Newton was a figure of undisputed genius and innovation. In all his science (including chemistry) he saw mathematics and numbers as central. What is less well known is that he was devoutly religious and saw numbers as involved in understanding God's plan for history from the Bible. He did a considerable work on biblical numerology, and, though aspects of his beliefs were not orthodox, he thought theology was very important. In his system of physics, God is essential to the nature and absoluteness of space. In Principia he stated, "The most beautiful system of the sun, planets, and comets, could only proceed from the counsel and dominion on an intelligent and powerful Being."
  7. Robert Boyle (1791-1867)
    One of the founders and key early members of the Royal Society, Boyle gave his name to "Boyle's Law" for gases, and also wrote an important work on chemistry. Encyclopedia Britannica says of him: "By his will he endowed a series of Boyle lectures, or sermons, which still continue, 'for proving the Christian religion against notorious infidels...' As a devout Protestant, Boyle took a special interest in promoting the Christian religion abroad, giving money to translate and publish the New Testament into Irish and Turkish. In 1690 he developed his theological views in The Christian Virtuoso, which he wrote to show that the study of nature was a central religious duty." Boyle wrote against atheists in his day (the notion that atheism is a modern invention is a myth), and was clearly much more devoutly Christian than the average in his era.
  8. Michael Faraday (1791-1867)
    Michael Faraday was the son of a blacksmith who became one of the greatest scientists of the 19th century. His work on electricity and magnetism not only revolutionized physics, but led to much of our lifestyles today, which depends on them (including computers and telephone lines and, so, web sites). Faraday was a devoutly Christian member of the Sandemanians, which significantly influenced him and strongly affected the way in which he approached and interpreted nature. Originating from Presbyterians, the Sandemanians rejected the idea of state churches, and tried to go back to a New Testament type of Christianity.
  9. Gregor Mendel (1822-1884)
    Mendel was the first to lay the mathematical foundations of genetics, in what came to be called "Mendelianism". He began his research in 1856 (three years before Darwin published his Origin of Species) in the garden of the Monastery in which he was a monk. Mendel was elected Abbot of his Monastery in 1868. His work remained comparatively unknown until the turn of the century, when a new generation of botanists began finding similar results and "rediscovered" him (though their ideas were not identical to his). An interesting point is that the 1860's was notable for formation of the X-Club, which was dedicated to lessening religious influences and propagating an image of "conflict" between science and religion. One sympathizer was Darwin's cousin Francis Galton, whose scientific interest was in genetics (a proponent of eugenics - selective breeding among humans to "improve" the stock). He was writing how the "priestly mind" was not conducive to science while, at around the same time, an Austrian monk was making the breakthrough in genetics. The rediscovery of the work of Mendel came too late to affect Galton's contribution.
  10. William Thomson Kelvin (1824-1907)
    Kelvin was foremost among the small group of British scientists who helped to lay the foundations of modern physics. His work covered many areas of physics, and he was said to have more letters after his name than anyone else in the Commonwealth, since he received numerous honorary degrees from European Universities, which recognized the value of his work. He was a very committed Christian, who was certainly more religious than the average for his era. Interestingly, his fellow physicists George Gabriel Stokes (1819-1903) and James Clerk Maxwell (1831-1879) were also men of deep Christian commitment, in an era when many were nominal, apathetic, or anti-Christian. The Encyclopedia Britannica says "Maxwell is regarded by most modern physicists as the scientist of the 19th century who had the greatest influence on 20th century physics; he is ranked with Sir Isaac Newton and Albert Einstein for the fundamental nature of his contributions." Lord Kelvin was an Old Earth creationist, who estimated the Earth's age to be somewhere between 20 million and 100 million years, with an upper limit at 500 million years based on cooling rates (a low estimate due to his lack of knowledge about radiogenic heating).
  11. Max Planck (1858-1947)
    Planck made many contributions to physics, but is best known for quantum theory, which revolutionized our understanding of the atomic and sub-atomic worlds. In his 1937 lecture "Religion and Naturwissenschaft," Planck expressed the view that God is everywhere present, and held that "the holiness of the unintelligible Godhead is conveyed by the holiness of symbols." Atheists, he thought, attach too much importance to what are merely symbols. Planck was a churchwarden from 1920 until his death, and believed in an almighty, all-knowing, beneficent God (though not necessarily a personal one). Both science and religion wage a "tireless battle against skepticism and dogmatism, against unbelief and superstition" with the goal "toward God!"
  12. Albert Einstein (1879-1955)
    Einstein is probably the best known and most highly revered scientist of the twentieth century, and is associated with major revolutions in our thinking about time, gravity, and the conversion of matter to energy (E=mc2). Although never coming to belief in a personal God, he recognized the impossibility of a non-created universe. The Encyclopedia Britannica says of him: "Firmly denying atheism, Einstein expressed a belief in "Spinoza's God who reveals himself in the harmony of what exists." This actually motivated his interest in science, as he once remarked to a young physicist: "I want to know how God created this world, I am not interested in this or that phenomenon, in the spectrum of this or that element. I want to know His thoughts, the rest are details." Einstein's famous epithet on the "uncertainty principle" was "God does not play dice" - and to him this was a real statement about a God in whom he believed. A famous saying of his was "Science without religion is lame, religion without science is blind".
Source:http://www.godandscience.org/apologetics/sciencefaith.html

Ramal Meramal



Kegandrungan orang terhadap ramalan akhir-akhir ini,hanyalah pengulangan sebuah dosa kono yang telah lama melingkupi kehidupan manusia.Tidak hanya sekarang ,ilmu ramal meramal sudah ada sejak dulu.ia sama tuanya dengan peradaban manusia itu sendiri.Hampir setiap hari an da akan menemukan peramal-peramal yang menawarkan jasa baiknya kepada anda melalui surat kabar,radio,televisi maupun ytang anda temui di jalan.di hampis setiap suku bangsa ,ada ramalan meski bentuknya berbeda-beda,namun kini dunia ramalan terasa lebih dekat dengan kehidupan manusia modern baik itu dengan alasan provesi maupun alasan bisnis.Baru baru ini kita di kejutkan dengan ramalan si Paul ,nama seekor gurita yang meramal hasil piala dunia maupun piala eropa sebelumnya.Ada yang mempercayainya,ada yang tidak,ada yang hanya menjadikan sumber penghasilan atau ada juga yang mengaguminya sebagai selebritis piala dunia sebab paul sama terkenalnya dengan bintang piala dunia David Villa, Iniesta, Mesi ataupun Ronaldo sebab paul pun menunjukan kehebatanya !

Apa pandangan alkitab tentang peramal dan dunia meramal ? jawabanya ada pada (Imamat 19:31) yang berbunyi
"Janganlah kamu berpaling kepada arwah ataukepada roh-roh peramal;janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah Tuhan,Allahmu " .Di sini jelas sekali Allah sangat menentang suatu sikap yang berharap kepada peramal dan mengabaikan Tuhan sebagai Penolong dan pemegang kendali kehidupan manusia.Allah tidak menginginkan umatnya beralih ke hal-hal lain dan melupakan Tuhan sebagai satu-satunya penolong dan sumber kehidupan.Untuk itu ramalan sangat di tentang oleh Alkitab agar setiap orang percaya menjauhi lebih mempercayai Allah daripada apa pun termasuk peramal.

Kamis

Bahaya Merokok


Tentang bahaya rokok pada umumnya saya rasa sudah banyak yang tahu, apalagi bagi orang yang tiap hari menghisap rokok, soalnya kan dalam setiap bungkus rokok terdapat tulisan tentang bahaya rokok, seperti ini. MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANGKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN,
bahaya rokok terhadap kesehatan kita
bahaya rokok
Tapi anehnya meski pada bungkus atau kemasan rokok sudah tercantum tulisan tentangbahaya rokok yang sangat menakutkan, tetap saja banyak yang merokok.
Rokok mengandung lebih dari empat ribu zat-zat dan dua ribu diantaranya telah dinyatakan berdampak tidak baik bagi kesehatan kita, diantaranya adalah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga (DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di “kamar gas maut” bagi pesalah yang menjalani hukuman mati, serta masih banyak lagi. Dan zat pada rokok yang paling berbahaya adalah Tar, Nikotin dan Karbon Monoksida. Tar mengandung kurang lebih empat puluh tiga bahan yang menjadi penyebab kanker atau yang disebut dengan karsinogen. Nikotin mempunyai zat dalam rokok yang dapat menyebabkan ketagihan, ini yang menyebabkan para pengguna rokok sulit sekali untuk berhenti merokok. Nikotin merupakan zat pada rokok yang beresiko menyebabkan penyakit jantung, 25 persen dari para pengidap penyakit jantung disebabkan oleh kegiatan merokok
 bahaya rokok
bahaya rokok
Berikut ini adalah bahaya rokok terhadap kesehatan kita
rokok dapat menyebabkan Kanker pundi kencing,
Kanker perut,
Kanker usus dan rahim ,
Kanker mulut ,
Kanker Esofagus,
Kanker tekak,
Kanker pankrias,
Kanker payudara,
Kanker paru-paru,
Penyakit saluran pernafasan kronik
Strok,
pengkroposan tulang atau yang dikenal dengan osteoporosis
Penyakit jantung,
Kemandulan,
Putus haid awal,
Melahirkan bayi yang cacat
Keguguran bayi,
Bronkitis,
Batuk,
Penyakit ulser peptik,
Emfisima,
Otot lemah,
Penyakit gusi,
Kerusakan mata
Yang tersebut diatas adalah bahaya rokok bagi perokok aktif, apa itu perokok aktif ?perokok aktif adalah orang yang merokok secara langsung menghisapnya rokok, sedangkan perokok pasif adalah orang yang tidak secara langsung menghisap rokok, tetapi menghisap asap rokok yang dikeluarkan dari mulut orang yang sedang merokok.
bahaya rokok
struktur kandungan bahaya rokok
Di bawah ini merupakan bahaya asap rokok bagi perokok pasif.
Meningkatkan risiko kanker paru-paru dan penyakit jantung
Masalah pernafasan termasuk radang paru-paru dan bronkitis
Sakit atau pedih mata
Bersin dan batuk-batuk
Sakit kerongkong
Sakit kepala
zat Yang terkandung dalam asap rokok adalah :
2 kali lebih banyak nikotin
5 kali lebih banyak karbon monoksida
3 kali lebih banyak tar
50 kali lebih zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan
Bahaya asap rokok terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnya
Keguguran janin
Tumbesaran janin terencat – 30% lebih tinggi
Kematian janin dalam kandungan
Pendarahan dari uri (abruption placenta)
Berat badan berkurang – 20 hingga 30%
Bahaya asap rokok terhadap bayi
Masalah dan penyakit pernafasan
Mengganggu terhadap perkembangan kecerdasan
Jangkitan telinga
Leukeamia
Kanker otak 22%
Cepat lelah
Sindrom kematian secara mendadak (Dari situs internet)

Rabu

Pengartian Tato




.

  • Dickstattoo Pengartian Tato secara garis besarnya adalah; "Gambar atau simbol yang dilukiskan pada permukaan kulit", atau dengan kata lain dapat juga di artikan sebagai "seni dalam merajah tubuh".

    Kata sebutan T-A-T-O itu sendiri menurut sejarah berawal dari bahasa Tahitian; “Ta-tu atau Ta-tau” yang konon artinya memberikan torehan tanda atau simbol. Dalam setiap negara didunia masing-masing memiliki perbedaan penulisan kata dan bahasa sebutan untuk Tato, seperti negara kita Indonesia misalnya, kita menyebutnya dengan kata sebutan; "Tato atau Rajah" dan juga di negara lain, diantaranya; bangsa Inggris menyebutnya dengan "Tattoo", Danish "Tatovering", Norwegian "Tatovering", Swedish "Tatuering", German "Tätowierung", French "Tatouage", Italian "Tatuággio", Spanish "Tatuaje", Dutch "Tatoeage", Brazilian "Tatuagem", Finnish "Tatuointi", Polish "Tatuaz", Hawaiian "Kakau", Portuguese "Tatuagem", Lithuanian "Tatiuruote", Estonian "tätoveering", Inuktitut "Tunniit", Slovenian "Tetoviranje", Turkish "Dövme", Hungarian "Tetoválás", Japanese "Irezumi/Horimono", Icelandic "húðflúr", Greenlandic "Kakiorneq", New Zealand (Maori) "Moko", Polynesia in general "Mana", dll.

    SEJARAH TATO

    Banyak bukti-bukti sejarah tentang Tato ini diketemukan. Jika ditelisik dari akar sejarahnya, seni dalam membuat tato tertua dapat dikatakan lahir pertama kali di Mesir kuno pada tahun 4000 SM. hingga para ahli mengambil kesimpulan bahwa seni dalam membuat Tato ini sudah ada sejak 12.000 tahun SM.

    Kesimpulan tersebut diperkuat dengan adanya penemuan tubuh manusia yang sudah membeku diatas pegunungan es dekat perbatasan antara Austria dan Italy pada tahun 1992 (lihat gambar: The Iceman). Yang diperkirakan tubuh tersebut telah berusia lebih dari 5000 tahun, ditubuhnya terdapat 58 guratan Tato berupa garis-garis. Menandakan seni dalam membuat Tato telah mereka lakukan pada masa itu.

    APA ALASAN BAGI SUKU-SUKU KUNO DIDUNIA MEMBUAT TATO ?

    Seperti kelompok masyarakat Amunet di Mesir maupun suku-suku kuno seperti Maya, Inca, Ainu, Polynesians Maori, Artec, dll. Pada kisaran tahun 4000-2000 SM, tato merupakan bagian dari ritual yang memiliki nilai dan fungsionalitas yang cukup tinggi, dan juga digunakan sebagai lambang tingkatan religiositas seseorang.

    Sebagai contoh suku Maori di New Zealand melakukan ritual membuat Tato berbentuk ukiran-ukiran spiral pada wajah dan pantat. Menurut mereka, ini adalah tanda bagi keturunan yang baik (lihat gambar: Maori Tattoo). Dan itu juga dilakukan oleh kebanyakan orang di Kepulauan Solomon, Tato ditorehkan di wajah perempuan sebagai ritus untuk menandai tahapan baru dalam kehidupan mereka.

    Bangsa Yunani kuno memakai Tato sebagai tanda pengenal para anggota dari badan intelijen mereka, alias mata-mata perang pada saat itu. Di sini Tato menunjukan pangkat dari si mata-mata tersebut. Berbeda dengan bangsa Romawi, mereka memakai Tato sebagai tanda bahwa seseorang itu berasal dari golongan budak, mereka melakukannya agar dapat membedakan ras dari kaum para bangsawan, dan Tato juga dirajahi ke setiap tubuh para tahanannya.

    Orang-orang Suku Nuer di Sudan memakai Tato untuk menandai ritus inisiasi pada anak laki-laki. Orang-orang Indian melukis tubuh dan mengukir kulit mereka untuk menambah kecantikan atau menunjukkan status sosial tertentu pada sukunya.

    PENYEBARAN SENI TATO DI DUNIA

    Dapat diambil kesimpulan bangsa Mesir-lah yang menjadi biang tumbuh suburnya Tato di dunia. Dahulu kala bangsa Mesir dikenal sebagai bangsa yang kuat, karena ekspansi mereka terhadap bangsa-bangsa lain membuat seni Tato ini juga ikut menyebar luas kesetiap negara, seperti ke daerah Yunani, Persia, dan Arab hingga ke-Asia.

    Tato alias Wen Shen atau Rajah mulai merambahi negara Cina sekitar taon 2000 SM. Wen Shen konon artinya “akupunktur badan”. perlu diketahui, sama seperti bangsa Romawi, bangsa Cina kuno memakai Tato untuk menandakan bahwa seseorang pernah dipenjara. Sementara di Tiongkok sendiri, budaya Tato terdapat pada beberapa etnis minoritasnya, yang telah diwarisi oleh nenek moyang mereka, seperti etnis Drung, Dai, dan Li, namun hanya para wanita yang berasal dari etnis Li dan Drung yang memilik kebiasaan mentato wajahnya.

    Riwayat adat-istiadat Tato etnis Drung ini muncul sekitar akhir masa Kedinastian Kaisar Ming (sekitar 350 tahun yang lalu), ketika itu mereka diserang oleh sekelompok grup etnis lainnya dan pada saat itu mereka menangkapi beberapa wanita dari etnis Drung untuk dijadikan sebagai budak. Demi menghindari terjadinya perkosaan, para wanita tersebut kemudian mentato wajah mereka untuk membuat mereka kelihatan kurang menarik di mata sang penculik. Meskipun kini para wanita dari etnis minoritas Drung ini tidak lagi dalam keadaan terancam oleh penyerangan dari etnis minoritas lainnya, namun mereka masih terus mempertahankan adat- istiadat ini sebagai sebuah lambang kekuatan kedewasaan. Para anak gadis dari etnis minoritas Drung mentato wajahnya ketika mereka berusia antara 12 dan 13 tahun sebagai sebuah simbol pendewasaan diri. Ada beberapa penjelasan yang berbeda, mengapa para wanita tersebut mentato wajahnya. Sebagian orang mengatakan, bahwa warga etnis Drung menganggap wanita yang ber-Tato terlihat lebih cantik dan para kaum Adam etnis Drung tidak akan menikahi seorang wanita yang tidak memiliki Tato di wajahnya.

    Di Indonesia orang-orang Mentawai di kepulauan Mentawai, suku Dayak di Kalimantan, dan suku Sumba di NTB, sudah mengenal Tato sejak jaman dulu. contohnya Suku Mentawai, Tato-nya tidak dibuat dengan sembarangan. Sebelum pembuatan Tato dilaksanakan, ada Panen Enegaf alias upacara inisiasi yang dilakukan di Puturkaf Uma (galeri rumah tradisional suku mentawai). Upacara ini dipimpin oleh Sikerei (dukun). Setelah upacara ini selesai, barulah proses Tato-nya dilaksanakan. Tato, bagi masyarakat tradisional Mentawai, memiliki banyak makna, tanda, serta simbol. Derajat seseorang bisa dilihat dari Tato di tubuhnya. Rajah juga bisa menunjukkan kesukuan seseorang, berapa jumlah keluarganya, serta prestasi yang telah ia capai. Tato Mentawai yang bentuknya statis dan proporsinya aneh itu merupakan kekayaan diri bagi sipemakainya.
    lebih dari setahun yang lalu

  • Esmat Tatto, sebuah seni rajah tubuh. Beragam seni tato modern telah dilakukan di berbagai belahan bumi ini. Namun tahukah anda bahwa seni tato tertua di dunia ternyata dibuat di Indonesia.??

    Istilah “Tattoo” diambil dari kata “Tatau” dalam bahasa Tahiti. Tato pertama kali tercatat oleh peradaban Barat dalam ekspedisi James Cook pada tahun1769. Menurut beberapa peneliti, tato yang tertua ditemukan pada mumi Mesir dari abad ke 20 BC.

    Tato Mesir, yang diperkirakan tato tertua ditemukan pada 1300 SM sedangkan Mentawai sudah menato tubuh mereka sejak kedatangan mereka ke pantai barat Sumatera pada Zaman Logam, 1500 SM – 500 SM. Mereka bangsa Proto-Melayu yang berasal dari daratan Asia (Indocina).

    Menurut para peneliti “tato” di Indonesia, Tattoo Mentawai adalah yang tertua di dunia yang dikenal sebagai Titi. Bagi masyarakat Mentawai yang mendiami kepulauan Mentawai di dekat Sumatera, tato merupakan roh kehidupan. Salah satu posisi tato adalah untuk menunjukkan identitas dan perbedaan status sosial atau profesi. Sebagai contoh, tato Sikerei (sebutan untuk dukun Mentawai) berbeda dengan tato pemburu. Pemburu dikenal dengan gambar binatang tangkapannya, seperti babi, rusa, monyet, burung, atau buaya. Sedangkan Sikerei diketahui dari tato bintang “Sibalu-balu” di tubuh mereka.

    Berdasarkan tradisi Mentawai, tato juga memiliki fungsi sebagai simbol keseimbangan alam. Dalam tradisi orang Mentawai, objek seperti batu, hewan, dan tumbuhan harus diabadikan di tubuh mereka. Mereka menganggap semua hal memiliki jiwa. Fungsi lain dari tato adalah seni, orang Mentawai menato tubuh mereka sesuai dengan kreativitasnya.

    Kedudukan tato diatur oleh kepercayaan suku Mentawai, yang disebut Arat Sabulungan. Istilah ini berasal dari kata “sa” (koleksi), dan “bulung” (daun). Kumpulan daun yang disusun dalam sebuah lingkaran yang terbuat dari kelapa atau pucuk pohon sagu, yang diyakini memiliki kekuatan magis yang disebut “Kere” atau “Ketse”. Ini digunakan sebagai media untuk pemujaan terhadap “Tai Kabagat Koat” (Dewa Laut), “Tai Ka-leleu” (Dewa hutan dan gunung), dan “Tai Ka Manua” (Dewa awan).

    “Arat Sabulungan” digunakan dalam setiap upacara, kelahiran, pernikahan, pengobatan, pindah rumah, dan tato. Ketika anak laki-laki memasuki masa pubertas, usia 11-12 tahun, tetua yang disebut Sikerei dan Rimata (kepala suku) akan bernegosiasi untuk menentukan hari dan bulan pelaksanaan tato.

    Proses pembuatanSetelah itu, dipilihlah “Sipatiti” (artis tato). Sipatiti tidak didasarkan pada penunjukan jabatan publik, seperti dukun atau kepala suku, tetapi profesi laki-laki. Keahlian Sipatiti itu harus dibayar dengan seekor babi. Sebelum tato dilakukan, diatur Upacara pertama dipimpin oleh Sikerei di Puturukat (galeri milik sipatiti).

    Tubuh anak laki-laki yang akan tato digambar dengan tongkat. Sketsa pada tubuh kemudian ditusuk dengan jarum kayu. Tubuh anak dipukul perlahan-lahan dengan tongkat kayu untuk memasukkan pewarna ke dalam lapisan kulit. Pewarna yang digunakan adalah campuran daun pisang dan arang tempurung kelapa

Okultisme Dan Pengikut Kristus

Masalah Okultisme belakangan ini makin mencuat kepermukaan, apakah ini suatu gejala baru atau gejala lama yang kambuh? Yang jelas mass media baik surat kabar, buku, film maupun TV sekarang makin gencar mempersoalkan hal ini. Tetapi bagaimana di kalangan gereja-gereja Kristen?
Kelihatannya di kalangan gereja-gereja Kristen kita jumpai dua kutub dalam menanggapi Okultisme. Disatu kutub ada gereja-gereja yang karena terpengaruh rasionalisme dan liberalisme menolak dan menganggap bahwa di era komputer dengan segala produk teknologinya kita tidak mungkin mempercayai hal itu yang dianggap sebagai produk kebodohan masa lalu, di kutub lain praktek-praktek pelepasan makin laris dilakukan penginjil-penginjil Kharismatik bahkan tidak sedikit yang terbilang ekstrim sehingga semua gejala 'aneh' dianggap produk okultisme dan semua boneka harus dibakar karena dianggap merupakan jembatan ke dunia okult.
Kenyataannya, orang percaya atau tidak, okultisme makin merajalela dan banyak orang terlibat di dalamnya, dan bila seorang jemaat mengalaminya dan ingin lepas darinya dan menjumpai pendeta dan gerejanya tidak percaya atau tidak mampu menolongnya maka terjadilah eksodus ke pendeta dan gereja yang lain yang menawarkan pelayanan pelepasan, dan jangan heran bahwa sekarang lepas dari soal benar atau salah, umumnya gereja-gereja yang menawarkan pelepasan akan lebih menarik jemaat daripada gereja-gereja yang skeptik. Gejala ini saja sebenarnya sudah menunjukkan bahwa okultisme itu ada dan bahwa pengetahuan kita mengenai dimensi yang lain di luar konsep modern masakini mengenai dunia tiga dimensi yang terikat ruang dan waktu ternyata masih terbatas dan perlu membuka diri terhadap realita lain yang sekarang makin menunjukkan eksistensinya.
Pada abad pertama semasa Yesus dan para Rasulnya hidup gejala okultisme bukanlah hal asing. Baik kitab Injil maupun tulisan para Rasul banyak berisi berita mengenai okultisme dan pelayanan Yesus dan para Rasul dalam pelepasan dan pengusiran setan, sehingga pengusiran setan merupakan satu dari tanda-tanda yang menyertai tugas pekabaran Injil (Mar.16:17). Gejala-gejala demikian masih terus berlangsung pada abad-abad berikutnya khususnya abad-abad kegelapan pra-Renaissance (pra abad XV-XVI) bahkan makin meluas.
Pada masa Rasionalisme dan Pencerahan (abad XVII-XVIII) dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, dunia akademik dipengaruhi suatu stereotip 'sains' modern yang berasumsi bahwa bumi terdiri dari tiga dimensi dan dibatasi ruang dan waktu yang bisa diukur dan diteliti, akibatnya soal-soal supranatural di luar itu semacam okultisme dianggap tidak ada. Pengaruh skeptik yang kemudian masuk ke dunia teologi dalam bentuk liberalisme itu tidak berdiri sendiri, sebab sejajar dengan itu di dunia riil berkembang praktek-praktek paranormal dan bahkan spiritisme (atau spiritualisme, yaitu berhubungan dengan roh orang mati atau kekuatan okult) meluas dalam bentuk yang terorganisir dengan tokoh-tokoh yang bukan sembarangan seperti Sir Arthur Conan Doyle yang terkenal dengan serial ditektip Sherlock Homes.
Ke tidak acuhan dan ketidak mampuan gereja modern dalam menanggapi gejala okult, tidak menyurutkan usaha gereja Tuhan dalam menghadapi hal itu. Pada masa yang sama dengan masa pencerahan bangkit pula aliran 'revivalist' yang ketika melayani penginjilan terutama dalam perjumpaan dengan masyarakat-masyarakat dunia ketiga menyadari bahwa realita oklutisme adalah dalam kacamata 'gambaran dunia materialistik' saja, padahal Carl Jung sesepuh ilmu jiwa sudah menjebol psikologi dunia okult (desertasinya berjudul 'Uber die Psychologie und Pathologie sogenanter Okkulter Phanomene').
Tengah kedua abad ke-XX ditandai dengan era transendentalis dimana gejala okult dan new age meningkat hebat. Gerakan Kharismatik berkembang di awal tahun 1960-an dan sangat menekankan pelayanan pelepasan dan pengusiran setan. Sepuluh tahun yang lalu, penulis bertemu seorang psikiater lulusan Australia yang sudah bermukim di sana selama 17 tahun yang bersaksi bahwa selama ini sebagai psikiater di sebuah rumah sakit besar di Melbourne ia menganggap gejala kegilaan sebagai gejala 'abnormal' saja, tetapi ketika ia menghadapi beberapa kasus dimana ada pribadi lain berperan dalam ke'gila'an itu dan memerlukan bantuan pendeta untuk mengusirnya sehingga tercapai kesembuhan, ia mau tidak mau harus menerima adanya realita okultisme. Menarik sekali bahwa pada tahun 1991 ketika penulis mengunjungi rumahnya di Melbourne saat itu di salah satu siaran TV Australia ada live show diskusi mengenai 'Gereja Setan masuk Australia' selama 90 menit!
Kenyataan di dunia adalah bahwa dalam terutama dalam dua dasawarsa terakhir ini gejala okultisme semakin memuncak termasuk gereja Setan yang juga telah masuk ke Indonesia, bahkan di Amerika Serikat, untuk menanggulangi korban-korban Satanisme yang makin merebak, FBI harus turun tangan dan penyembuhan mereka yang rata-rata memerlukan waktu 7 tahun perorang itu melibatkan bukan saja para dokter, psikolog dan psikiater, tetapi juga para pendeta dengan doa-doa dan karunia 'mengusir setan' mereka! Suatu fakta sejarah yang tidak bisa dipungkiri lagi oleh para rasionalis dan orang yang beranggapan dirinya 'modern.' Kebangkitan 'witchcraft' (perdukunan/klenik) meningkat juga di Eropah, di tahun 1990 tercatat bahwa di Jerman Barat terdapat 30.000 pendeta tetapi juga 90.000 dukun klenik, di Perancis terdapat 26.000 imam Katolik tetapi juga 40.000 astrolog terdaftar!
Indonesia tidak sepi gejala okult, dan kalau dahulu sifatnya tersembunyi maka sekarang di mall-mall sering diadakan 'Pameran Paranormal' yang mempromosikan praktek-praktek okultisme secara bebas, ini juga dipromosikan oleh surat kabar, majalah dan reklame TV. Film-film bioskop makin sering memutar film okultisme dan sejenisnya seperti soal Drakula, The Craft, The Devil's Own, Omen, Werewolf, Stigmata dan serial TV ada beberapa yang nyata-nyata mempopulerkan okultisme seperti The Crow, X-Files, Highlander, Charmed, bahkan anak-anak sekarang sudah biasa disuguhi film-film okultisme pula seperti Casper, The Bride of Chucky, Gostbuster atau Pokemon yang artinya adalah 'pocket monsters' (150 mahluk-mahluk yang umumnya jahat dan menakutkan, tetapi diantaranya ada si baik hati Pikachu).
Fakta jelas menunjukkan bahwa gejala okultisme sudah banyak dialami jemaat Kristen dan banyak jemaat bahkan mengalami gangguan okult mulai dari yang ringan sampai kerasukan setan. Dalam menanggapi situasi jemaat demikian apakah yang bisa dilakukan oleh gereja dan para pendeta serta majelisnya? Memang banyak yang masih berpola pikir rasionalis sehingga menganggap jemaat-pasien demikian sebagai urusan para dokter, psikolog atau psikater (sampai dirinya, isteri/suami atau anaknya sendiri terkena). Tepat seperti apa yang dikatakan oleh Dr. Eta Linneman, murid Rudolf Bultman yang menjadi gurubesar teologi dan mengajar Kritik Historis di Universitas Marburg, Jerman, yang dalam masa tuanya bertobat dan menjadi percaya akan Injil bahwa: "Umumnya pendeta dan gereja yang terpengaruh dasar falsafah rasionalisme dan menolak otoritas Alkitab, akan mengalami 'tiadanya pembaharuan hidup dalam Roh Kudus, takut akan Allah semakin hilang, Tak berdaya menghadapi okultisme, pertumbuhan iman terhambat, motivasi untuk misi/pekabaran Injil hilang, dan gereja semakin kosong'." (majalah Soteria)
Atau, apakah kita lari kepada kutub sebaliknya dimana segala gejala penyakit dianggap gejala okult? Beberapa penginjil menganggap bahwa pusing, kebiasaan merokok, zinah, melamun sebagai akibat pekerjaan okult, bahkan ada juga yang menganggap bahwa semua boneka atau potret orang mati harus dibakar karena merupakan jembatan ke alam roh dimana roh-roh orang mati, binatang mati sampai roh-roh kegelapan bisa menggunakan jembatan itu untuk mempengaruhi hidup manusia dan mendatangkan sakit-penyakit bahkan kesurupan.
Kelihatannya berita Alkitab menunjukkan bahwa kedua kutub sikap itu sebagai keliru dan menunjukkan praktek di antara keduanya dimana kita berhadapan dengan kuasa-kuasa roh-roh diudara selain berhadapan dengan gejala-gejala alamiah. Seminar, ceramah, dan pemahaman soal okultisme harus dikenal jemaat dan khususnya para pemimpin gereja, dan bagi pemimpin gereja dan jemaat yang dikarunia kuasa pengusiran setan, karunia-karunia itu perlu didaya-gunakan dalam pelayanan gereja. Demikian juga tim-tim doa perlu diadakan di gereja-gereja agar kuasa-kuasa okultisme tidak makin mencengkeram manusia modern dan gereja dapat menunjukkan secara nyata kuasa Allah yang dapat mengatasi kuasa okultis demikian. Bila tidak, karena gejala okult adalah riel, maka jemaat akan lari dari 'gereja skeptik' mencari persekutuan/gereja 'kharismatis' yang menjalankan pelayanan demikian.
"Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasaNya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbaju zirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus, juga untuk aku. (Alkitab, Efesus 5:10-18).

Tattos! And The Holly Bible


WHAT ABOUT LEVITICUS 19:28?


 Leviticus 19:28 is the Christian (or so-called Christian?) tattooist and tattoo-bearer's worst nightmare. The Lord plainly, clearly, strongly, and without a doubt – condemns the tattoo.
Ye shall not make any cuttings in your flesh for the dead, nor print any marks upon you: I am the LORD.
Leviticus 19:28


 Could that be any more clear?



"Ye shall not. . .print any marks upon you.

 . ."Simple. . . Straightforward. . .Settled. . . God Said It. . . I Believe It. . . That Settles It. . .Right. . .?Not hardly. . .The clear statement from the word of God does not settle anything for this generation of disobedient, carnal, worldy, tolerant, non-judgmental, Christians. Rather than obey God, they run miles and miles and miles to "justify" their open disobedience to the Word of God.  



How do they get around Leviticus 19:28?



Clearly, there it is. "Ye shall not. . .print any marks upon you. . ."A lot of Christians when confronted with Leviticus 19:28, scream, "Hey dude, that’s not for today. Man, that’s the Old Testament. I’m under the New Testament".Did you know that "bestiality" (sicko, perverted, sex with an animal) was ONLY forbidden in the Old Testament Levitical Law? Only in Leviticus 18:23 and Leviticus 20:15-16. Dude, only in the Old Testament Law. Does that mean a Holy God NOW – under the New Testament, approves of bestiality? By the way, have you ever read Leviticus 19:29? The verse immediately AFTER the "it’s not for me" Leviticus 19:28?Do not prostitute thy daughter, to cause her to be a whore; lest the land fall to whoredom, and the land become full of wickedness.

Leviticus 19:29
This is the only place in the Bible that God directly forbids someone to prostitute their daughter. And since, it’s ONLY in the Old Testament Levitical Law (and "hey, dude, we’re NOT under the law") – it MUST be ok by the Lord for a parent to cause their daughter to prostitute. Same sick, perverted, wicked, line of reasoning as the "it’s ONLY in the Old Testament-tattoo-bearer-wearer". Same reasoning. . . Same disobedience. . . Same perversion of the Word of God.There are many other "moral laws’ that are ONLY forbidden in the Old Testament, such as the human sacrifice of children. No where in the New Testament is this forbidden. Does that mean that NOW under the New Testament, God Almighty endorses throwing babies into the fire as a human sacrifice? And thou shalt not let any of thy seed pass through the fire to Molech, neither shalt thou profane the name of thy God: I am the LORD.

Leviticus 18:21 Matthew Henry’s Commentary at the beginning of Leviticus 19 explains that most of Leviticus 19 (such as verse 19:28) are moral commandments that applies not only for Israel but for the New Testament Christian today."Some ceremonial precepts there are in this chapter, but most of them are moral. . . Most of these precepts are binding on us, for they are expositions of most of the ten commandments."
(Matthew Henry’s Commentary on the Whole Bible, Leviticus 19:28)

IT’S ONLY "FOR THE DEAD"



But by far the Christian tattooers favorite excuse for disobeying Leviticus 19:28 is the "that means nor print any marks upon you – for the DEAD". It’s ok, as long it’s not for the dead". See the "for the dead!!! . .for the dead!!!!".Is it ok to practice satanic bloodletting, self mutilation or cutting of the flesh as long as it’s not for the dead? It’s in the same verse. . . Hmmm. . .?Ye shall not make any cuttings in your flesh for the dead, nor print any marks upon you: I am the LORD.

Leviticus 19:28 Notice also, the phrase "for the dead" is ONLY referencing the "cuttings in your flesh". The condemnation of "nor print ANY marks upon you" is not qualified by the phrase "for the dead". Also, if you’ll notice the verse clearly says "ANY marks" period. Merrill F. Unger's, very popular and authoritative, Unger's Bible Dictionary under the definition for "Mark" includes the following reference for Leviticus 19:28:"In Lev. 19:28 we find two prohibitions of an unnatural disfigurement of the body: 'Ye shall not make any cutting in your flesh for the dead, nor any print any marks upon you.' The latter (Heb. qa aqa, incision) refers to tattooing, and has no reference to idolatrous usages, but was intended to inculcate upon the Israelietes a proper reverence for God's creation."

(Merrill F. Unger, Unger's Bible Dictionary, 1974 ed., p. 696) Notice that Unger teaches that tattoos were forbidden without any reference to pagan, heathen, or idolatrous usages. In other words, the tattoo itself, regardless the reason, was forbidden. Amen. Brother Unger. Wycliffe’s Bible Encyclopedia under the definition for TATTOOING distinctly says:"While ‘cuttings in the flesh’ have reference here to mourning customs [for the dead], the tattooing does not appear to pertain to such practice."

(Wycliffe Bible Encyclopedia, 1975 ed., p. 1664) The New American Commentary on Leviticus 19:28 writes the condemnation was for, "cutting the body either for the dead or with tattoo marks." (Mark F. Rooker, The New American Commentary on Leviticus, 2000 ed., p. 262) Explicitly recognizing the tattoo was not "for the dead."Do you see how dishonest and disobedient this "it doesn’t apply to my New-Testament-Christian-marked-for-Jesus-tattoo" is? Find what you don’t like in the Word of God, cut it out (doesn’t apply to New Testament Christians) or misapply (it’s just for the DEAD, when it’s clearly NOT). Same tactics used by the satanic cults and heretics for years. You can prove anything and everything with such deceitful methods.

 THE "FORBIDDEN" HAIRCUT



One of the silliest and childish arguments to justify the Christian tattoo is the: "Hey man, do you get a haircut or trim your beard? God condemned getting a haircut or trimming your beard in the verse before forbidding the tattoo. Dude, the tattoo is the same as getting a haircut."Believe it or not . . . this is a widely used argument. Leviticus 19:26-28 is a clear condemnation of pagan, witchcraft and heathen practices. Look at the context. Verse 26 is plainly referring to "enchantment [spells or witchcraft] nor observe times [astrology]. . . Verse 28 is the pagan, demonic practice of bloodletting [cuttings in your flesh] and tattooing. Why would the Lord stick in the middle a verse that "condemns simply getting a haircut"? Of course, He wouldn’t. . . And He didn’t. . . Leviticus 19:26-28 reads:
26 Ye shall not eat any thing with the blood: neither shall ye use enchantment, nor observe times.
27 Ye shall not round the corners of your heads, neither shalt thou mar the corners of thy beard.
28 Ye shall not make any cuttings in your flesh for the dead, nor print any marks upon you: I am the LORD.


The condemnation found in verse 27 of "rounding the corners of your head" or "mar the corners of thy beard" was the forbidding of a common pagan practice that cut the hair as worship and honor of the hosts of heaven. Here’s how Matthew Henry’s and Coffman’s Commentaries reflect on the "forbidden haircut" of Leviticus 19:27:"

Those that worshipped the hosts of heaven, in honour of them, cut their hair so as that their heads might resemble the celestial globe; but, as the custom was foolish itself, so, being done with respect to their false gods, it was idolatrous." (Matthew Henry, Commentary on the Whole Bible, Leviticus 19:27) "Herodotus tells of the use of this type of haircut, forming what is called a tonsure, as the practice of pagan religious cults of ancient times who did so honoring one of their gods."

(Coffman Commentaries on the Old and New Testament, Leviticus 19:27) The fact is. . . Up until a few years ago, virtually everyone, including the most liberal Christian, KNEW the tattoo was clearly forbidden by the Word of God. And throughout history, the tattoo has ALWAYS been condemned by Bible Believing Christians. Always. Every historical resource ever written on tattoos clearly confirms this fact."Just as occurred in other cultures with tattoo traditions, when these pagan tribes were ‘converted’ to the Christian religion, their spiritual and cultural rites (which included tattooing, piercing and scarification) were outlawed. . ."

(Jean-Chris Miller, The Body Art Book : A Complete, Illustrated Guide to Tattoos, Piercings, and Other Body Modifications, p.9) "Whenever missionaries encountered tattooing they eradicated it."
(Gilbert, Steve, Tattoo History: A Source Book, p. 101)
"While these and other body modifications continued to be practiced underground as a way for non-Christian people to identify each other, God forbid you got caught and your mark was revealed."

(Jean-Chris Miller, The Body Art Book : A Complete, Illustrated Guide to Tattoos, Piercings, and Other Body Modifications, p.11) Up until a few years, virtually every commentary written understood Leviticus 19:28 as an open condemnation of the tattoo. The Christian acceptance of a tattoo was not even considered for serious discussion.Jameison-Faussett-Brown Commentary and Explanatory on the Whole Bible writes under Leviticus 19:28"nor print any marks upon you–by tattooing, imprinting figures of flowers, leaves, stars, and other fanciful devices on various parts of their person. The impression was made sometimes by means of a hot iron, sometimes by ink or paint, as is done by the Arab females of the present day and the different castes of the Hindus. It it probable that a strong propensity to adopt such marks in honor of some idol gave occasion to the prohibition in this verse; and they were wisely forbidden, for they were signs of apostasy; and, when once made, they were insuperable obstacles to a return."


(Jameison-Faussett-Brown Commentary and Explanatory on the Whole Bible, Leviticus 19:28) James M. Freeman in his excellent book, The New Manners & Customs of the Bible, says of Leviticus 19:28:"Tattooing Forbidden
Both cutting and tattooing were done by the heathens, and so God forbade His people from doing so in imitation of them."
(James M. Freeman, The New Manners & Customs of the Bible, 1998 edition, p. 157)
Coffman's Commentary on the Old and New Testament under Leviticus 19:18 says:"The cutting of one's flesh also characterized pagan worship as attested by the priests of Baal on Mount Carmel in the contest with Elijah. Tattooing was also a device of paganism. . . Christians generally disapprove of tattooing, despite the fact of the widespread use of it by many even today. In the light of what God says here, and in view of the history of it, it seems strange that anyone would pay someone else to tattoo him."

(Coffman's Commentaries on the Old and New Testament, Leviticus 19:28) Charles R. Erdman in his commentary on Leviticus 19:28 writes:"The custom of tattooing was forbidden, while among all the nations of antiquity it was common." (Charles R. Erdman, The Book of Leviticus, 1951 ed., p.93) But Naves famous Topical Bible puts it best. Under the topic "Tattooing", Nave’s simply and bluntly writes: "TATTOOING, forbidden, Lev. 19;28" (Nave's Topical Bible, p. 1312)


BUT WHAT ABOUT ISAIAH 44:5 & EZEKIEL 9:4?



I've seen several references by Christian tattooers who claim Isaiah 44 and Ezekiel 9 are examples of God-ordained tattoos in the Bible. And the LORD said unto him, Go through the midst of the city, through the midst of Jerusalem, and set a mark upon the foreheads of the men that sigh and that cry for all the abominations that be done in the midst thereof.

Ezekiel 9:4 One shall say, I am the Lord's; and another shall call himself by the name of Jacob; and another shall subscribe with his hand unto the LORD, and surname himself by the name of Israel.
Isaiah 44:5
The following excellent explanation of Isaiah 44:5 and Ezekiel 9:4 came from a Jewish web site: 1) In Leviticus 19:28 the term used is "k'thoveth qa'aqa." "K'thoveth" means "writing or inscription." "Qa'aqa" comes from a root whose meaning is "to insert or to stick in." Together, "writing that is stuck in"(see Rashi's commentary on the verse). Jewish oral tradition explains that the verse is talking about what we refer to today as tattoos, i.e. scratching or piercing the skin and filling it in with pigment.(see the tractate "Makoth" 21a). 2) Isaiah 44:5 uses the word "yichtov" which means "will write" without the word "qa'a'qa" "to insert or to stick in." Isaiah is not talking about tattoos. What he is saying is "...and he will write with his hand to the L-rd..." like someone who signs a contract to express his utmost commitment and obligation(see Metzudath David's commentary on the verse). 3) Ezekiel 9:4 uses the word "tav" which means "a mark or a sign." The man clothed with linen is going to mark the foreheads of the righteous with ink, not tattoo them! Someone who read the verses (Isaiah 44:5 and Ezekiel 9:4) in the Hebrew original would never dream that they are referring to tattoos.
(www.geocities.com/mnlerner2000/let007.html, used with permission)


THE "TATTOOED" LORD JESUS CHRIST. . .



Some Christian tattooers go so far as claim that the Lord Jesus Christ has a tattoo! Many Christian tattooers claim that when the Lord Jesus Christ returns in Revelation chapter 19 on a horse – He has a tattoo on his thigh! Revelation 19:11-16 says:

11 And I saw heaven opened, and behold a white horse; and he that sat upon him was called Faithful and True, and in righteousness he doth judge and make war.
12 His eyes were as a flame of fire, and on his head were many crowns; and he had a name written, that no man knew, but he himself.
13 And he was clothed with a vesture dipped in blood: and his name is called The Word of God.
14 And the armies which were in heaven followed him upon white horses, clothed in fine linen, white and clean.
15 And out of his mouth goeth a sharp sword, that with it he should smite the nations: and he shall rule them with a rod of iron: and he treadeth the winepress of the fierceness and wrath of Almighty God.
16 And he hath on his vesture and on his thigh a name written, KING OF KINGS, AND LORD OF LORDS.

I know you don’t believe Christians can be that deceived so here’s the proof:"And what of Christ Himself? Twice in chapter 19, our Lord is depicted as having a name written on Him (verses 12 and 16). As unthinkable as it may be for some to picture our Lord Jesus as having a tattoo, the author of the Apocalypse had no problem with it."

(www.larryoverton.com/berean/tatoos.htm) Revelation 19:16 clearly is referring to the "vesture his thigh" – ". . .he hath on his vesture and on his thigh. . ."Can anyone with any spiritual discernment (and a brain) really believe the Lord Jesus Christ has a tattoo? Isn’t it amazing how spiritually blind someone becomes when they began to justify their disobedience to the Word of God? But what really is frightening about this gross, perverted, wicked interpretation of a "tattooed" Jesus Christ in Revelation 19:16 – it makes the Lord Jesus Christ a SINNER!It means the Lord Jesus CLEARLY disobeyed Leviticus 19:28! It means the Lord Jesus Christ was not Holy! He was not the sinless, spotless Lamb of God. He clearly was disobedient and broke the Leviticual Law of Leviticus 19:28!

And if the Lord Jesus Christ committed sin – everyone is either in hell or on the way to hell. There is no salvation without a sinless, spotless Lamb of God. It took a sinless, perfect, Saviour to pay for your sins. And thank God – despite what these spiritually sicko, perverted, Christian tattooers "preach" – The Lord Jesus Christ was without sin – and without "tattoo"!

18 Forasmuch as ye know that ye were not redeemed with corruptible things, as silver and gold, from your vain conversation received by tradition from your fathers;
19 But with the precious blood of Christ, as of a lamb without blemish and without spot:

1 Peter 1:18-19 For we have not an high priest which cannot be touched with the feeling of our infirmities; but was in all points tempted like as we are, yet without sin.
Hebrews 4:15
For he hath made him to be sin for us, who knew no sin; that we might be made the righteousness of God in him.
2 Corinthians 5:21
21 For even hereunto were ye called: because Christ also suffered for us, leaving us an example, that ye should follow his steps:
22 Who did no sin, neither was guile found in his mouth:
1 Peter 2:21-22
4 Whosoever committeth sin transgresseth also the law: for sin is the transgression of the law.
5 And ye know that he was manifested to take away our sins; and in him is no sin.
1 John 3:4-5


DEFILING THE TEMPLE OF THE LIVING GOD




Most Christians, even the most carnal and backslidden, would never desecrate or defile the local church building. Even among most lost people there is a reverence and sacredness to the church building.But. . . Did you know? If you are truly born again the Holy Spirit of God dwells within in (John 14:17, Romans 8:9, 11) and your body is the temple of God. 1 Corinthians 6:19-20 makes this very clear.19 What? know ye not that your body is the temple of the Holy Ghost which is in you, which ye have of God, and ye are not your own?
20 For ye are bought with a price: therefore glorify God in your body, and in your spirit, which are God's.
1 Corinthians 6:19-20
And . . . Did you know?The Lord warns several times of the seriousness of defiling the temple of God – your body! In 1 Corinthians 3, the Lord clearly and sternly warns against defiling your body – the temple of God. If any man defiles the temple of God – HIM SHALL GOD DESTROY!16 Know ye not that ye are the temple of God, and that the Spirit of God dwelleth in you?
17 If any man defile the temple of God, him shall God destroy; for the temple of God is holy, which temple ye are.
1 Corinthians 3:16-17
My Christian friend, you’d better watch what you do with your body. It is the temple of a Holy God. You’d better not defile it with pagan, devil-worshipping tattoos! ". . . If any man defile the temple of God, him shall God destroy. . ."What God said – He meant!God is not a man, that he should lie; neither the son of man, that he should repent: hath he said, and shall he not do it? or hath he spoken, and shall he not make it good?Numbers 23:19 7 Be not deceived; God is not mocked: for whatsoever a man soweth, that shall he also reap.
8 For he that soweth to his flesh shall of the flesh reap corruption; but he that soweth to the Spirit shall of the Spirit reap life everlasting.


Galatians 6:7-8 Do you really believe the Lord Jesus Christ is pleased with a Christian wearing a pagan tattoo? Do you honestly believe God’s perfect will is for a Christian, any Christian, to be "marked" with a demonic tattoo?With the unbiased documentation and Bible we’ve given (and we could supply much, much more) there is no question to the pagan and devil-worshipping source of the tattoo. Every tattoo historian I’ve read, traces the root of the tattoo to religious paganism. Every one. 2 Corinthians 6:14-17 is another warning against the tattoo. Notice the warning against the "fellowshipping" and concord with Christ and Belial (the devil). Verse 16 is very interesting. . .

As it relates the "fellowshipping" with your body – the temple of the living God.2 Corinthians 6:14-17 reads:
14 Be ye not unequally yoked together with unbelievers: for what fellowship hath righteousness with unrighteousness? and what communion hath light with darkness?
15 And what concord hath Christ with Belial? or what part hath he that believeth with an infidel?
16 And what agreement hath the temple of God with idols? for ye are the temple of the living God; as God hath said, I will dwell in them, and walk in them; and I will be their God, and they shall be my people.
17 Wherefore come out from among them, and be ye separate, saith the Lord, and touch not the unclean thing; and I will receive you,
I realize in writing this, a lot of Christians (or so-called Christians?) could care less what God says. They’re gonna do what they want to do – despite heaven or hell. But there are many Christians who want to serve God more than anything – with ever fiber of their soul. I’ve talked to many, many Christians who were thinking about getting a tattoo.

But after showing them the satanic origin of the tattoo they realized a tattoo was not the will of God. And it was for those "good and faithful servants" of the Lord Jesus Christ that this was written for.His lord said unto him, Well done, good and faithful servant; thou hast been faithful over a few things, I will make thee ruler over many things: enter thou into the joy of thy lord.
Matthew 25:23
Friend, God loves you and desires more than anything you love and obey Him. He desires first of all obedience unto salvation by receiving the Lord Jesus Christ (John 1:12). And after salvation, His will for you is to serve and love Him with all you heart, body, mind and soul. You won’t regret it!It’ll be worth it one day!If you are truly a Christian and still have doubts about whether the tattoo is the perfect will of God, go back through this article with an open Bible and an open hear. Prayerfully, look up the verses. And before you start, pray and ask the Holy Spirit to "guide you into all truth" (John 16:13). 17 Ye therefore, beloved, seeing ye know these things before, beware lest ye also, being led away with the error of the wicked, fall from your own stedfastness.

18 But grow in grace, and in the knowledge of our Lord and Saviour Jesus Christ. To him be glory both now and for ever. Amen.
2 Peter 3:17-18 
(From internet)