Sabtu

Waria Yang Bertobat

    
Juara Kontes Waria Yang Dipulihkan Tuhan
Tidak ada yang menduga bahwa Cicilia pemenang sebuah kontes di kalangannya adalah seorang pria yang bernama Stanly Ernest Tikoalu. Bermula dari masa kecilnya yang kurang perhatian dari seorang ayah, membuat Stanly yang gemulai diperdaya oleh seorang pria.
“Saya pikir beliau menjadi sosok figur seorang ayah buat saya, ternyata tidak. Pada suatu hari dia mengajak saya ke hotel. Saya tidak tahu, saya pikir saya mau diajak apa. Tiba-tiba saya diikat dan dipaksa harus melakukan oral seks. Pada saat dia selesai, dia mengancam untuk jangan bilang siapa-siapa, ” ungkap Stanly.
Mulai saat itu kebenciannya kepada pria semakin menjadi dan Stanly pun memutuskan untuk menjadi seorang wanita.
“Yang ada dalam pikiran saya, saya jijik melihat pria. Saya takut karena saya sering melihat papa saya memukuli mama saya sehingga saya memilih untuk menjadi seorang wanita. Saya melihat wanita itu penuh kelembutan,” ungkap Stanly.
Stanly pun memutuskan untuk pergi dari rumah sampai akhirnya Stanly pun menjadi seorang germo dan tenggelam dalam dunia prostitusi dan narkoba.
“Tahun 2001, saya mengalami sakau. Saya telpon pulang ke rumah. Saya bilang ke mama bahwa saya sudah ga kuat, saya ingin pulang dan saya dalam keadaan sakit. Saya nangis-nangis,” kata Stanly mengenang kejadian tersebut.
Dengan bantuan orang tuanya, Stanly pun membuka bisnis kecantikan dan mulai saat itu Stanly dikenal sebagai seorang waria.
“Setelah saya sembuh tidak memakai lagi, mama saya memberi saya modal untuk membuka salon. Saya bertemu dengan komunitas waria dan saya bergabung dalam ikatan waria se-Bekasi. Pada saat itu mereka mengadakan lomba khusus para waria. Setiap lomba saya selalu menang sampai tingkat daerah kabupaten. Akhirnya saya pun ikut yang di Jakarta. Waktu itu saya menjadi juara runner up, dari pemenang itu kami diutus untuk ikut lomba ke Thailand.”
Dua minggu sebelum lomba, Stanly dan teman-temannya mengadakan sebuah pesta narkoba. Namun di tengah pesta narkoba yang gila-gilaan itu, tiba-tiba sebuah peristiwa yang menegangkan terjadi.
“ Jadi saya mulai mabuk, pusing, tidak enak badan, dan pingsan. Ketika saya sadar, saya sudah di rumah sakit. Di situ saya merasa diri saya sudah tidak berguna lagi. Banyak orang datang untuk mendoakan bagi orang-orang yang butuh didoakan. Ketika saya didoakan justru saya mengusir mereka sampai saya marah-marah. Saya mengatakan, ‘Kalian mau apa ke sini, kalian mau mendoakan saya mati.’ Pada saat itu saya sudah tidak bisa melihat dan saya lumpuh.”
Di tengah keputusasaannya, Stanly pun menerima tawaran seorang teman kakaknya untuk menghadiri sebuah camp di Puncak.
“Ketika saya masuk di camp itu ternyata isinya pria semua. Saya melihat mayoritas adalah bapak-bapak. Di situ timbul lagi perasaan saya, kok di sini tempatnya bapak-bapak semua, ini orang-orang yang saya benci semua, ”ungkapnya.
Namun akhirnya sesi demi sesi diikuti oleh Stanly. Di tiap sesi diungkapkan tentang luka-luka hati, keterbukaan dan pengampunan.
“Pada saat itu sebenarnya saya berat mengampuni apalagi papa saya atau sama orang yang telah melecehkan saya itu, berat sekali. Saya merasa jijik dan benci karena saya berpikir bahwa mereka tidak pantas untuk dimaafkan. Tetapi karena  di sana hamba Tuhan bilang kalau kita ingin sembuh, kita harus mengaku dosa dan mengampuni orang lain. Saat itu saya menangis dan saya mau mengampuni mereka. Ternyata setelah saya melepaskan pengampunan, saya menjadi orang yang baru dan saya merasa beban saya sudah ringan,” ungkapnya.
Saat ini Stanly menjadi seorang fasilitator yang menangani kaum gay dan waria.

“Saya bersyukur, saya sudah menjadi pria sejati karena menjadi laki-laki adalah masalah kelahiran tetapi menjadi pria sejati adalah masalah pilihan. 1, 2, 3... Yes!,"  kata Stanly menutup kesaksiannya

8 Jam Di Surga

     Tuhan berkata, “Aku mengirimkan pesan ini kepada umatKu di muka bumi, karena
sesungguhnya Aku ada di Surga.”
Wahyu 4:1
Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan
suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala,
katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi
sesudah ini.
Wahyu 5:11
Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhlukmakhluk
dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya
dengan suara nyaring: “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa,
dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian.”
Gereja Tuhan, dengarkan apa yang telah terjadi dalam hidup saya. Di dalam mimpi saya,
Tuhan memulai pekerjaanNya kepada saya. Saya ingat di dalam mimpi saya, Saya
berjalan keluar dari rumah saya. Saya berjalan ke jalan di lingkungan rumah saya dan
saya merasa bahwa ada sesorang mengangkat saya melalui tangan saya ke udara dan
kemudian saya berlari-lari di atas awan-awan dan memuliakan Tuhan. Suatu cahaya yang
sangat terang menyelimuti saya dan sebuah suara mengatakan di dalam cahaya tersebut,
“Ricardo, Ricardo, keluarlah dari pekerjaanmu sekarang karena saya akan
melakukan sesuatu dalam kehidupanmu dan gerejaKu di atas bumi ini.” Setelah saya
mendengar suara-suara tersebut, saya jatuh tersungkur secara hebat dan bangun dalam
mimpi saya. Saya bangun dan mulai menangis kepada Tuhan dan berkata, “Apakah ini
Tuhan?”
Suara itu datang kepada saya dengan sangat jelas. Suara itu datang kepada saya untuk
beberapa hari kemudian. Kemudian saya berbaring tidur kembali dan saya mempunyai
mimpi yang sama lagi. Tuhan mengulangi pesan yang sama kepada saya. Setelah mimpi
tersebut di ulang beberapa kali, saya bangun dari mimpi dan berteriak seketika itu juga
karena suara Tuhan semakin kencang setiap mimpi itu di nyatakan. Orang tua saya biasa
bertanya, “Ada apa gerangan?” Saya biasanya menerangkan mereka mengenai mimpimimpi
saya dan ibu saya berdoa untuk saya dan berkata, “Jika Tuhan yang sedang
berbicara kepadamu, Dia akan memberikan pengertian kepadamu.” Saya dan ibu saya
berdoa semalam suntuk sampai waktunya untuk saya bekerja di pagi kemudian hari. Ibu
saya berkata kepada saya untuk bersiap-siap dan pergi kerja. Kami meminta Tuhan
sebuah tanda apakah Tuhan yang sedang berbicara kepada saya.
Saya mandi, bersiapsiap, dan pergi kerja.
Saya dulunya bekerja di “Chile Laboratories” (Chile itu adalah nama negara).
Saya sangat menyukai pekerjaan saya. Saya biasanya pergi ke stasiun bis untuk pergi ke
tempat kerja. Ketika saya keluar dari bis, seseorang tiba-tiba berkata kepada saya, “Apa
yang kamu sedang kerjakan disini? Kamu tidak seharusnya di tempat ini lagi.” Dalam
kesempatan yang lain, orang-orang lain mengatakan hal yang sama. Yang lebih
mengherankan lagi, orang-orang yang mengatakan hal tersebut adalah orang-orang
bukan Kristen. Ini adalah pertanda yang Tuhan telah berikan kepada saya. Setelah tanda
tersebut, saya mengambil keputusan untuk pergi ke boss saya dan meminta berhenti
kerja. Saya berkata kepada boss saya, “Saya harus meninggalkan perusahaan karena
Tuhan telah memerintahkan saya untuk berhenti kerja.”Ketika Tuhan menyuruh kita,
kita mesti taat. Boss saya sangat khawatir dengan saya dan berkata “Habis ini kamu mau
ngapain?” Dimana lagi kamu bisa menemukan pekerjaan sebagus ini?” Saya berkata
kepada dia bahwa saya harus menuruti Tuhan. Kemudian, perusahaan saya mengadakan
pesta perpisahan untuk saya dan 2000 orang ikut berpartisipasi. Setelah itu, saya
mengumpulkan barang-barang saya dan pulang kerumah. Sewaktu saya sampai dirumah,
saya menangis dan ibu saya telah menunggu saya di pekarangan depan rumah. Saya
berkata kepada ibu saya bahwa saya berhenti kerja karena Tuhan telah
mengkonfirmasikan mimpi-mimpi saya melalui orang-orang yang telah berkata kepada
saya sebelumnya. Ibu saya berkata,”Jika Tuhan yang berbicara kepadamu, biarlah Dia
melakukan apapun dalam hidupmu seperti yang Dia inginkan.”
Saya dan Ibu saya masuk ke rumah dan berbincang-bincang sampai malam. Saya berkata
kepada ibu saya bahwa saya harus tidur karena Tuhan akan berbicara kepada saya
melalui mimpi. Saya tadinya berpikir bahwa Tuhan akan berbicara kepada saya melalui
mimpi, ternyata tidak terjadi seperti yang saya pikirkan. Tuhan mempunyai cara lain
untuk menyatakan sesuatu kepada saya malam itu. Ketika saya masuk ke kamar dan
menanggalkan pakaian saya, ruangan kamar saya mulai bergetar. Saya berteriak “Ini
gempa bumi menguncang Santiago, Chile” Saya mencoba meninggalkan kamar tidur
saya, tetapi seseorang yang tidak keliatan menghalangi saya untuk keluar dari pintu
kamar tidur saya. Saya bisa melihat ibu saya dan famili saya di ruangan seberang dan
saya berteriak minta tolong tetapi tidak seorangpun bisa mendengarkan saya. Sekarang
saya tahu, seseorang yang tidak keliatan ini adalah malaikat Tuhan. Saya mundur dan
berbaring di ranjang saya dan menangis di hadapan Tuhan, meminta Dia untuk
menjelaskan apa yang sedang terjadi.
Kemudian suatu suara berkata kepada saya. Roh Kudus mula berbicara kepada saya
dengan suaraNya yang begitu indah. Roh Kudus berkata “Ricardo, kamu telah
meninggalkan pekerjaanmu sekarang, Saya mau kamu pergi ke gereja dan berdoa 7
jam setiap hari. Doa yang harus kamu panjatkan adalah untuk kehidupanmu dan
untuk gerejaKu di bumi ini.” Setelah Roh Kudus selesai berkata-kata, ruangan kamar
tidur saya berhenti berguncang. Saya kemudian mengulurkan tangan saya melalui pintu
kamar dan menyadari bahwa saya sudah bisa meninggalkan kamar tidur saya. Kemudian
saya berlari ke ibu saya dan berteriak, “Saya telah mendengar suara Roh Kudus” dan
kemudian keluar dari rumah saya dan mulai berteriak di luar rumah. Beberapa orang
tidak percaya bahwa Tuhan masih berbicara kepada kita pada saat ini tetapi saya katakan
bahwa pada saat ini Tuhan masih berbicara kepada kita. Jika Tuhan bisa berbicara kepada
Abraham, Dia bisa berbicara kepada kita. Saya pergi ke gereja dan berbicara kepada
pendeta disana dan kami bersepakat untuk membuka gereja jam 8 pagi setiap hari,
sehingga saya bisa berdoa dan mematuhi perintah Tuhan. Setiap pagi, saya pergi ke
gereja dan berdoa satu jam, dua jam, dan pada jam ketiga, saya tidak mempunyai apapun
yang bisa saya doakan dan saya bertanya kepada Tuhan, “Tuhan, apalagi yang bisa saya
doakan? Saya masih punya sisa 4 jam!”
Kemudian, saya mendengar suara bergemuruh di bawah tanah, mulai dari arah pintu
belakang gereja. Saya kemudian merasa gereja di goyangkan ke kiri dan ke kanan seperti
layaknya orang mabuk. Dalam goyangan ini, saya mendengar suara Tuhan secara jelas
tetapi suaraNya tidak sama seperti di dalam mimpi sebelumnya. Suara yang saya dengar
di mimpi sebelumnya bernada wibawa, tetapi kali ini, suaraNya bernada sedih. Dia
berkata, “Ricardo, Ricardo berdoalah untuk gerejaKu ! GerejaKu tidak lagi sama di
bandingkan dulu !! GerejaKu di bumi ini telah berubah. GerejaKu telah kehilangan
iman. GerejaKu tidak lagi percaya kepadaKu atau keberadaanKu! Beritakan kepada
gerejaKu bahwa Aku ada!! Berdoa syafaat untuk gerejaKu, karena gerejaKu tidak lagi
berdoa dan berpuasa!” Guncangan-nya berhenti setelah Dia berkata demikian. Saya
kemudian memulai doa syaafat dan berjalan ke atas dan kebawah gereja selama sisa 4
jam. Di doa saya, saya memohon untuk umat Tuhan untuk bangkit.
Pada hari kamis di minggu kedua selama masa doa syaafat saya, saya bangun dengan rasa
sakit yang luar biasa di tulang dan sendi-sendi saya dan tidak bisa bangun. Ibu saya telah
bangun untuk pergi ke gereja untuk berdoa, tetapi saya menggerutu bahwa saya
mengalami kesakitan dalam tubuh dan tulang saya. Ibu saya menyarankan untuk saya
berdoa di rumah. Bagaimanapun juga, saya mengingatkan kepada ibu saya bahwa Tuhan
secara terperinci menyuruh saya untuk pergi ke gereja untuk berdoa. Jadinya, ibu saya
menolong saya memakai pakaian saya dan membawa saya ke gereja. Pagi hari itu,
banyak sekali orang yang sedang berdoa di gereja dan saya meminta di doakan karena
sakit di dalam tubuh saya. Saya memberitahukan mereka bahwa saya sangat lemah untuk
berdoa. Jadinya, mereka mengurapi saya dan berdoa untuk kesembuhan atas tubuh saya.
Saya menerima kekuatan ilahi dari Tuhan!! Haleluya! Saya memulai berdoa sambil
berjalan meminta belas kasihan Tuhan untuk negara Chile dan untuk keluarga-keluarga,
dan untuk orang-orang yang terkena narkoba dan untuk gereja Tuhan.
Pada saat saya selesai berdoa syafaat, saya pergi ke kebaktian malam. Setelah doa berkat
dari pendeta, saya mengangkat kedua tangan saya dan merasakan seseorang lewat dan
menyentuh belakang saya. Ketika hal ini terjadi, saya kehilangan semua tenaga saya dan
jatuh ke lantai. Pendeta menanyakan kepada saya apa yang terjadi dan saya mengatakan
tidak tahu, saya tidak punya tenaga dan susah untuk berbicara. Kemudian seluruh jemaat
mengelilingi saya dan memulai berdoa dalam bahasa Roh dan berteriak. Kemudian
beberapa jemaat bisa melihat seorang malaikat Tuhan datang dan malaikat Tuhan
tersebut meminta saya untuk meninggalkan tubuh saya. Pendeta saya berkata,”Kamu
tidak akan meninggalkan tubuhmu!” Setelah berkata ini, malaikat Tuhan tersebut
berhenti dan tidak lagi memberikan signal ke saya untuk meninggalkan tubuh saya. Anda
lihat, siapapun yang mempunyai otoritas/hak di dalam Yesus akan di hargai oleh malaikat
Tuhan.
Kemudian pendeta bertanya kepada saya, “Berapa lama malaikat Tuhan akan membawa
kamu?” Saya bertanya kepada malaikat tersebut, “Apakah anda akan membawa saya
untuk 1 jam? 2 jam? 3 jam?” Malaikat Tuhan berkata,”Tidak, kamu akan pergi selama 8
jam untuk bertemu dengan Yesus di surga tingkat ketiga. Yesus ingin berbicara
kepadamu.” Kemudian malaikat tersebut berkata,”Saya bukannya malaikat yang akan
memimpin kamu ke surga karena saya adalah malaikat penjagamu yang telah
melindungi kamu setiap hari selama kamu hidup di bumi ini. Dua malaikat akan datang
dari surga untuk membawa kamu ke surga tingkat ketiga pada tengah malam hari.” Saya
memberitahukan hal ini kepada pendeta saya dan pendeta saya mengambil keputusan
untuk membawa saya ke rumahNya di lantai dua. Sewaktu saya berbaring di dalam
ruangan, saya bisa mendengar anjing menggonggong dan orang-orang berteriak.
Setelah pengalaman ini, saya di beritahu bahwa ada dua orang memakai jubah putih yang
sangat terang, tiba-tiba muncul di tengah jalan dan berjalan ke rumah dan naik ke lantai
dua di mana saya berada. Malaikat-mailaikat Tuhan ini sangat indah. Mereka mempunyai
rambut putih yang bersinar, lebih putih dari salju dan mata seperti permata. Kulit mereka
halus seperti kulit bayi tetapi badan mereka berperawakan seperti binaragawan. Malaikatmalaikat
sangat berkuasa!! Saya kemudian berkata kepada pendeta bahwa malaikatmalaikat
ini di kirim untuk membawa saya ke surga. Salah satu malaikat tersebut mulai
memberikan signal kepada saya untuk meninggalkan tubuh saya. Pada waktu hal ini
terjadi, tulang-tulang saya mulai sakit lagi. Kemudian, salah seorang jemaat yang dekat
dengan saya mulai memijati tubuh saya dan memberitahukan kepada saya bahwa tubuh
saya semakin dingin seperti es. Kemudian, mereka pergi untuk membawa pemanas
ruangan yang kecil dan praktis, untuk menghangati tubuh saya. Setelah malaikat-malaikat
memanggil saya untuk meninggalkan tubuh saya, saya mulai merasa sakit dan bergerak
dari sisi satu ke sisi lain. Saya mulai merasakan kematian menguasai tubuh saya dan saya
berteriak ke jemaat-jemaat “Jangan kubur saya, Saya akan kembali!”
Saya meninggalkan tubuh saya dan saya meloncat dari ranjang saya, saya melihat jemaatjemaat
memegang tubuh saya dan berkata, “Dia telah pergi, dia telah meninggalkan
tubuhnya.” Tetapi saya ada di sebelah mereka dan memberitahukan mereka ,”Saya
disini!” Bagaimanapun juga, mereka tidak bisa melihat tubuh saya karena tubuh saya
adalah tubuh Roh yang tidak fana. Jemaat-jemaat tersebut mulai menutupi tubuh saya
dengan selimut.
Salah satu malaikat berkata kepada saya, “Sekarang waktunya untuk pergi, karena Tuhan
sedang menunggu kamu!” Setiap malaikat itu membawa saya dengan tangannya dan
menangkat saya ke langit dan saya melewati jagat raya dengan kecepatan cahaya. Saya
katakan kepada anda, meskipun anda tidak percaya akan hal ini, Tuhan Yesus yang saya
sembah ada dan hidup selama-lamanya!!
Di akhir kesaksian saya ini nantinya, ketika Tuhan meminta saya untuk kembali ke tubuh
saya, saya berkata kepadaNya, “Siapa gerangan yang akan percaya sama saya. Saya
mohon supaya saya bisa tinggal di surga bersamaMu.!! Tidak ada seorang pun yang
akan percaya kepada kesaksian saya, tidak ada yang akan percaya karena mereka tidak
mempunyai iman! Di muka bumi, kurangnya iman itu sangat besar, siapa yang akan
percaya kesaksian ini?” Tuhan menjawab saya,”Seseorang akan percaya kesaksianmu,
hanya yang sungguh-sungguh kepunyaanKu akan percaya kepada kesaksianmu.”
Sekarang saya melanjutkan kesaksian saya. Ketika saya meninggalkan tubuh saya malam
itu, saya terbang dengan kecepatan yang sangat tinggi untuk menemui Tuhan. Saya bisa
melihat kebawah dan melihat planet bumi. Kemudian saya melewati bulan, di mana bulan
ini menerangi bumi pada waktu malam. Kemudian, saya bisa melihat matahari yang
sangat besar dengan mata saya. Saya bisa melihat api yang membumbung tinggi dari
bumi dan memberikan kehangatan ke planet bumi. Kemudian kami tetap terbang dan
saya melihat banyak sekali bintang-bintang selama saya melewati mereka. Tuhan
membiarkan saya melihat matahari, bulan dan bintang-bintang dengan satu tujuan: untuk
memberitakan kepada kita semua bahwa Tuhan kita adalah pencipta alam semesta !!!
Tuhan kita tidak ada bandingannya.
Kami tetap terbang dengan kecepatan tinggi sampai kami mencapai suatu tempat di mana
tidak ada lagi bintang-bintang. Tidak ada lagi ciptaan Tuhan, hanya kegelapan. Saya bisa
melihat kebawah dan melihat banyak bintang-bintang di bawah saya. Saya mulai merasa
takut dan bertanya kepada malaikat-malaikat, “Kemana kamu membawa saya? Tolong
kembalikan saya ke tubuh saya di bumi!” Mereka kemudian memegang saya secara erat
dan menyilangkan salah satu kaki mereka ke kaki saya. Kemudian saya mulai
membungkukan badan seperti posisi terkelungkup karena saya merasa takut. Malaikatmalaikat
tersebut berkata,”Tetaplah diam! Kami sedang membawa kamu ke surga tingkat
ketiga dimana Yesus sedang menunggu kamu.” Malaikat-malaikat tersebut kemudian
berhenti dan pada saat ini saya melihat ke segala arah tetapi saya tidak bisa melihat
apapun yang di ciptakan Tuhan. Saya tidak tahu dimana saya berada tetapi saya berpikir
bahwa saya berada di surga tingkat kedua.
Sewaktu saya dalam posisi terkelungkup dan malaikat-malaikat tersebut memegang saya,
tiba-tiba saya mendengar suara yang sangat riuh ribut di atas saya. Malaikat-malaikat
tersebut memegang saya dengan kencang dan berkata, “Ricardo, jangan takut, Yesus
bersama dengan kita!” Ketika mereka sedang berkata demikian, mereka juga
berkata,”Lihatlah ke atas!”Kemudian saya kaget karena saya melihat semacam gerakan
oleh makhluk-makhluk di atas kami. Salah satu malaikat tersebut berkata,”Lihatlah,
kami akan meperlihatkan kepadamu apa yang ada di atas kami.” Salah satu dari malaikat
mengerakkan tangannya dari sisi satu ke sisi lain dan cahaya menerangi langit di atas
kami untuk melihat apa yang diatas kami. Sewaktu cahaya menerangi langit, langit
tersebut penuh dengan setan-setan. TUHAN YESUS MENGUSIR MEREKA SEMUA
DALAM NAMA YESUS!! Alkitab / Firman Tuhan itu benar adanya!! Semua yang
sedang terjadi di bumi ini sudah tertulis di kitab Wahyu. Tuhan Yesus akan datang
kembali!! Bagaimana saya bisa menyakinkan ke anda, waktunya sudah SANGAT
SINGKAT!! Saya berkata kepada malaikat,”Ini tempat apa?” Salah satu dari mereka
berkata,”Ini adalah salah satu dunia maya yang penuh dengan kegelapan dimana Iblis
dan setan-setannya bersinggah.” Saya mulai berkata,”Itulah mengapa karena banyak
sekali kejahatan di atas muka bumi! Setan-setan ini datang ke bumi dari dunia maya ini
dan menyebabkan banyak kehancuran dan kejahatan di antara umat manusia. Planet
bumi ini penuh dengan setan-setan!” Banyak sekali jumlah mereka dan tidak bisa
terhitung banyaknya.
Kemudian malaikat-malaikat tersebut mulai memberikan isyarat kepada saya untuk
melihat lebih dekat dan mereka menunjukkan wajah-wajah dari makhluk-makhluk ini dan
wajah-wajah tersebut mirip sekali dengan wajah-wajah seram yang di tunjukkan di
televisi. Makhluk-makhluk ini seperti MONSTER!! Saya melihat Thundercats (Kucing
geledek) dan Power Rangers dan karikatur dari film animasi dan film horror. Pengarangpengarang
dari film dan animasi ini telah menjalin kerjasama dengan iblis untuk
menciptakan hal-hal ini untuk televisi dan bioskop!! Semua gambaran tersebut datangnya
dari dunia roh yang saya lihat sekarang ini. Kenapa anda berpikir bahwa sekarang anakanak
itu suka berontak? Itu karena setan-setan tersebut telah masuk ke anak-anak sewaktu
mereka melihat film-film tersebut. Malaikat tersebut menjelaskan ke saya bahwa ini
semuanya adalah kenyataan dan kebenaran. Semua setan-setan dan animasi tersebut
hidup dan orang-orang membuat perjanjian dengan iblis untuk membawa setan-setan ke
atas muka bumi. Setan-setan ini mulai mengutuki saya, gereja, Bapa di Surga, dan Yesus,
dan bumi karena setan-setan ini tidak menghargai Tuhan dan ciptaanNya.
Kemudian saya melihat sebuah makhluk yang sangat jelek yang bukan dalam bentuk roh
bernama Hugo. Hugo ini adalah karikatur populer di Chile. Dia sangat menyeramkan
untuk di lihat. Dia datang dekat saya dan berkata kepada saya, “Kami akan ke bumi dan
membunuh anak-anak!” Kenapa anda berpikir bahwa anak-anak membunuh anak-anak
lainnya? Itu adalah semuanya pengaruh dari televisi yang merasuki anak-anak untuk
membunuh atau melakukan kejahatan. Setan-setan ini menabur kebencian ke atas muka
bumi. Semoga Tuhan menyelamatkan dan menyucikan negara Chile!! Salah satu dari
malaikat tersebut berkata, “Tetaplah melihat!” Dan setan-setan berkata, “Kami telah
berusaha menghancurkan gereja, tetapi kami tidak bisa, karena kalau kami membunuh
satu, kemudian seribu muncul menggantikan yang satu itu.!” Sejak gereja mula-mula,
iblis berusaha untuk menghancurkan gereja yang sungguh-sungguh mengajarkan injil
yang benar, tetapi iblis tidak bisa karena Tuhan Yesus melindungi gerejaNya! Puji
Tuhan! Kemudian setan-setan tersebut berkata,”Kita pakai cara baru, mari kita ke dalam
gereja karena di dalam gereja tersebut banyak jemaat yang termasuk kawanan kita! Kita
akan menggunakan jemaat tersebut untuk menyebarkan gosip dan perpecahan di antara
gereja. Kami akan menghancurkan gereja dengan menyebarkan gosip dan Roh Kudus
sedih dan meninggalkan gereja.” Setan-setan pergi kemana saja untuk menghancurkan
orang-orang yang mengasihi Tuhan. Seperti yang di jelaskan di ayat ini:
1 Petrus 5:8
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu si Iblis, berjalan berkeliling sama seperti singa
yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat di telannya.
Saya sudah tidak tahan melihat semuanya lagi, tetapi malaikat tersebut menyuruh saya
untuk melihat kejadian yang sedang berlangsung. Saya melihat setan-setan tersebut kabur
sewaktu ada suatu cahaya yang sangat terang datang. Sewaktu cahaya ini semakin
mendekat, bintang tersebut membawa pujian dan penyembahan ke Tuhan. Cahaya ini
bukanlah suatu bintang, melainkan itu adalah berjuta-juta malaikat menunggangi kudakuda
putih memuji Tuhan alam semesta!! Mereka berteriak “Kudus, Kudus, Kudus untuk
Dia yang hidup selama-lamanya. Tuhan adalah Alfa dan Omega, yang terdahulu dan
yang kemudian dan biarlah yang bernafas semua memuji Tuhan!” Kemudian saya
melihat suatu peperangan besar dan tidak bisa melihat setan-setan lagi. “Jangan takut
lagi karena lebih banyak jumlah malaikat yang bersama dengan kita daripada musuh
kita!”
Malaikat-malaikat tersebut membuka jalan ke surga tingkat ketiga. Mereka di pecah
menjadi 2 group, satu di sisi kanan dan satu di sisi kiri. Hal ini membuka jalan ke surga
tingkat ketiga! Jalan ini mencapai ke surga dan saya bisa melihat kota surga. Saya bisa
melihat jalur malaikat-malaikat yang memancarkan kemuliaan Tuhan. Malaikat-malaikat
ini telah membersihkan lingkungan tersebut dari setan-setan dan malaikat-malaikat
tersebut tidak behenti-hentinya memuji Tuhan. Malaikat-malaikat teserbut meletakkan
saya di hadapan malaikat-malaikat lainnya dan berkata kepada saya, “Kamu harus tunggu
disini!”
Kemudian di kejauhan dan dari kota tersebut, saya melihat seorang sosok yang penuh
wibawa dengan jubah putih sedang menunggangi kuda putih. Semakin sosok ini
mendekat kepada saya, malaikat-malaikat tersebut tidak berhenti memuji dan
meninggikan nama Tuhan. Figur ini datang ke arah saya kira-kira jaraknya 4 meter dan
bentuknya sangat indah, jauh lebih indah daripada malaikat-malaikat lainnya. Saya
mengharapkan dia untuk berkata kepada saya, tetapi dia malah melihat saya untuk
beberapa saat dan berkata,”Saya adalah Michael yang bertugas menjaga kamu dan
gereja di muka bumi!” Saya telah melihat malaikat Michael muka dengan muka dan dia
sangat indah! Dia membalikkan badan dan menunjukkan saya suatu jalan untuk masuk ke
kota surga. Dia berkata,”Masuklah! Tuhan Yesus sedang menunggu kamu!” Saya sedang
berjalan menuju kota surga dan selama saya berjalan, malaikat-malaikat bersorak dan
memuji Tuhan. Saya menangis dan menangis selama saya melihat kota tersebut.
Kota surga itu terbuat dari emas murni dan pintu-pintu gerbangnya terbuat dari mutiara.
Permukaan lantainya terbuat dari kristal. Saya tidak pernah melihat hal ini sebelumnya di
bumi dan tidak ada seorang pun yang bisa membuat seperti ini. Arsiteknya adalah Tuhan
sendiri dan Tuhan alam semesta. Saya berada di luar kota dan gerbang pintunya terbuka
lebar. Sewaktu gerbangnya terbuka lebar, saya bisa melihat ke dalam dan dindingdindingnya
terbuat dari batu rubi, safir, dan mutiara. Mereka sangat berkilauan. Dan di
dalam kota, berjuta-juta kali berjuta-juta suara memuji Tuhan. Saya jatuh tersungkur dari
luar mendengar hal ini. Saya mendengar suatu suara yang mengguncangkan surga dan di
balik suara ini, ada berjuta-juta pujian kepada Tuhan berkata,”Kudus,Kudus, Kuduslah
Tuhan dan Bapa kepadaNya semua kemuliaan dan hormat selama-lamaNya AMEN!”
Suara yang berkuasa ini berkata “HIDUPLAH KUDUS, KARENA AKU KUDUS.
HANYA YANG HIDUP KUDUS YANG BISA MASUK KE TEMPAT INI! TANPA
KEKUDUSAN, TIDAK ADA SEORANGPUN YANG BISA MELIHAT TUHAN.”
Tanpa kekudusan, tidak ada seorangpun yang bisa melihat Tuhan.
Suara tersebut berkata, “Masuklah” dan saya memasuki kota tersebut. Saya melihat
sebuah tahta dengan api dan api tersebut keluar dari tahta, saya melihatnya dan saya
melihat Yesus, Raja atas segala raja, dan Tuhan atas segala tuhan. Saya jatuh tersungkur
ke tanah dan saya tidak mempunya kekuatan. TanganNya keluar dari api dan menyentuh
saya dan Dia berkata, “Bangunlah!” Saya mendapat kekuatan dan berdiri. Saya
kemudian menyentuh kakiNya, tanganNya dan tubuhNya. Ketika saya melihat
wajahNya, mukaNya tidak seperti artis-artis di bumi mengambarkan mukaNya! Banyak
orang membuat dewa-dewa dari kayu dan gambar-gambar lainnya. Tetapi aku ingin
memberitahukan kepadamu, bahwa Yesus tidak seperti gambaran-gambaran tersebut. Dia
sangat kuat dan perkasa! Dia bukan Tuhan yang tidak ada apa-apanya. Dia Maha Kuasa!!
Dia berkata,”Saya bukan Tuhan yang terbuat dari kapur atau kayu. Saya Tuhan yang
hidup!” Dia kemudian melanjutkan,”Beritakan kepada gerejaKu di bumi bahwa Aku
ada!! Aku benar-benar hidup dan ada!! Katakan kepada umatKu bahwa Surga itu
nyata dan Aku menantikan mereka!”
Kemudian Tuhan berkata kepada saya, “Mari, berjalanlah bersamaKu dan Aku akan
menunjukkan kepadamu sesuatu yang luar biasa.” Kami melihat ke bawah dan dari
lantai yang kami pijak, kami bisa melihat planet bumi dan semua yang di kerjakan di atas
muka bumi. Tuhan berkata, “Aku bisa melihat segala sesuatu yang gerejaKu kerjakan!”
Tuhan tahu segala sesuatunya apa yang kita kerjakan dan saya bisa melihat banyak dari
umatNya di Surga. Tuhan berkata kepadaku, “Lihat gerejaKu!” dan saya melihat saudara
melawan saudara dan gereja melawan gereja. Kata Tuhan, “GerejaKu telah kehilangan
iman, mereka tidak mau percaya kepadaKu, kejahatan telah bertambah-tambah di
muka bumi, dan orang tidak mau percaya bahwa Aku ada. Katakan kepada umatKu
bahwa Aku akan melakukan sesuatu yang luar biasa di muka bumi! GerejaKu malah
berpaling daripadaKu dan bukannya bertumbuh.” Tuhan mulai menangis untuk
gerejaNya dan Dia berkata, “Gereja ini bukan gerejaKu!” Saya berkata, “Tuhan, jangan
bekata seperti itu! Tentu kita adalah gerejaMu.” Kemudian Tuhan berkata,”Tidak.
GerejaKu berjalan dengan kuasa dan tanda-tanda mukjizat! GerejaKu telah menurun!
Bagaimanapun juga, katakan kepada mereka, Aku akan mengangkat mereka
kembali!”
Tuhan berkata kepada saya untuk tetap berjalan bersama dengan Dia dan kamu melewati
sebuah pintu dan jalannya beralaskan emas. Saya mulai berlari sepanjang jalan emas dan
mengambil debu emas dan menaburkan ke seluruh tubuh saya. Kemudian Tuhan berkata
untuk berjalan ke arahNya dan memberitahukan kepada kita semua bahwa banyak jalanjalan
emas di surga. “Semua ini adalah untuk kepunyaan umatKu,” kata Tuhan “Tetapi,
di gerejaKu, banyak sekali pencuri-pencuri yang mencuri perpuluhan dan
persembahan.! Katakan kepada umatKu bahwa tidak ada pencuri yang bisa masuk ke
kerajaan surga.” Kita perlu meluruskan hidup kita untuk Tuhan. Kemudian kami melihat
sebuah meja yang sangat panjang untuk berjuta-juta orang dengan banyak makanan dan
buah-buahan. Disana juga banyak mahkota dan mangkok kristal untuk minum. Tuhan
berkata, “Ricardo, semua ini telah di sediakan untuk umatKu!” Meja ini telah di
siapkan untuk pernikahan anak Domba.”
Saya juga mengetahui bahwa ada seorang wanita yang pernah di bawa ke surga dan
melihat malaikat-malaikat sibuk mempersiapkan perjamuan pernikahan! Saya berkata
kepada Tuhan, “Kenapa wanita ini melihat malaikat-malaikat sibuk mempersiapkan
perjamuan tetapi saya tidak melihat persiapannya sedang di kerjakan?” Tuhan berkata,
“Itu karena persiapannya sudah selesai!” Di sana banyak mahkota untuk mereka yang
bekerja dan taat kepada Tuhan. Saya berkata,” Tuhan, kapan Tuhan akan datang kembali,
jika persiapannya sudah selesai? Berapa lama lagi Tuhan akan datang? Tunjukkanlah
kepada saya sebuah jam, berapa lama lagi sisa waktunya menurut jam surga?” Banyak
orang telah mendapatkan mimpi mengenai jam, menunjukkan hampir jam 12 malam
ketika Tuhan seharusnya datang kembali. Saya bertanya, “Tuhan, kapan jam tersebut
akan mencapai jam 12 malam? Apakah tinggal 1 menit? 5 menit?” Tuhan mengamati
muka saya untuk sementara waktu dan kemudian Dia berkata, “Ricardo, di surga sudah
tidak ada jam lagi.” Kemudian saya bertanya, “Kalau begitu Tuhan, kalau jam-nya
sudah tidak ada lagi, kenapa Tuhan tidak datang kembali kedua-kaliNya?” Tuhan
mengangkat kedua tangannya dan dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk, Dia
menunjukkan tanda yang sangat kecil dan berkata, “Sisa waktu yang ada adalah hanya
kemurahan Bapa kepada mereka yang telah berpaling dan memberikan mereka
kesempatan untuk bertobat dan kembali ke pekerjaan mula-mula.” Dan Tuhan pencipta
segala makhluk belum kembali karena Dia memberikan kita semua waktu yang sangat
singkat untuk bertobat dan waktu ini di katakan, “waktu kemurahan Tuhan”. Tuhan akan
datang kapanpun, kita harus mulai mencari Dia dengan sepenuh hati dan berpuasa dan
berdoa dan melakukan pekerjaan mula-mula. Saya hampir selesai. Yesus
berkata,”Sekarang kita berada di dalam masa kasih karunia Bapa!”
Kemudian seorang malaikat muncul di sebelah kanan kami dan berteriak “Waktunya
telah tiba !! Waktunya sudah selesai. Setiap persiapan sudah selesai! Yesus sedang
menerima pengantin wanitaNya!” Tuhan sedang datang dan semua tanda-tanda di
FirmanNya sudah di genapi! Film-Film sedang menunjukkan bencana alam yang akan
datang. Ilmuawan-ilmuawan tahu bahwa sesuatu bencana alam yang besar akan terjadi
tetapi mereka tidak tahu itu apa! Bagaimanapun, kita sebagai gerejaNya tahu bahwa
Tuhan akan datang kedua kalinya! Ketika malaikat selesai berteriak, kemudian berjutajuta
malaikat mulai melompat dan bersuka-cita bahwa pengantin wanitaNya (gerejaNya)
akhirnya kembali ke surga. Saya tetap bertanya,” Apa yang sedang tejadi?” tetapi tidak
ada seorangpun yang memperhatikan saya, mereka semuanya sedang bersuka-cita dengan
berita yang baik. Jadi, saya kemudian ikut serta dengan malaikat-malaikat dan mulai
meninggikan nama Yesus. Seketika, ketika saya mengangkat kedua tangan saya, saya
merasa seseorang mengangkat saya dari surga dan menuju kebumi dengan kecepatan
yang sangat tinggi.
Sekarang, malaikat-malaikat bersuka-cita bahwa pengantin wanitaNya sedang kembali ke
surga. Saya kembali ke bumi dan di letakkan di atas mimbar gereja dimana saya berdoa
setiap hari. Waktunya sangat singkat !! Jika pembaca tidak percaya kepada saya,
janganlah percaya. Tetapi Yesus akan datang dan hal itu adalah kekekalan. Umat Tuhan
tidak mau percaya akan pengangkatan orang percaya. Tolong sadar, demi kemurahan
Tuhan, sadarlah akan kebenaran!! (Ricardo sedang menangis)
Tuhan ada di sisi saya dan Dia berkata, “Ricardo, ini yang akan terjadi kalau
pengangkatan orang percaya terjadi sekarang ini!” Saya bisa melihat seluruh bumi.
Saya melihat Roh Kudus yang begitu indah dan berharga. Roh Kudus memberikan kita
damai dan sukacita. Kemudian, Roh Kudus meninggalkan bumi. Saya kemudian melihat
asap masuk ke dalam gereja dan mengelilingi saya dan saya berkata kepada Tuhan,
“Apakah ini?” Dia berkata, “Inilah yang saya maksudkan pengangkatan orang
percaya.”Kemudian saya melihat orang-orang mendobrak pintu gereja, ingin masuk, dan
berteriak, “Dimana anak saya? Mereka semua telah pergi!” Banyak anak-anak telah
pergi karena Tuhan tidak meninggalkan mereka.Orang pertama yang masuk ke dalam
gereja adalah pimpinan paduan suara, berteriak, “Dimana orang-orang gereja! Saya di
tinggal! Saya tetap di bumi! Saya tetap di bumi!” Setelah pimpinan paduan suara, saya
melihat pendeta-pendeta, jemaat, dan penatua gereja semuanya menangis,”Saya di
tinggal!” Banyak orang-tua dan pasangan-pasangan yang mencari orang-orang yang
mereka kasihi dan orang-orang di gereja berteriak,”Orang-orang yang anda kasihi tidak
disini! Tuhan membawa mereka.” Kemudian orang-orang tersebut menangis,”Kalau
begitu, itu semuanya benar, Tuhan datang dan mengambil pengantin wanitaNya.”
Banyak orang-orang menangis dan meratap, berharap bahwa mereka seharusnya telah
percaya bahwa Yesus adalah Kristus. Setiap orang yang tidak percaya bahwa Yesus
adalah Mesias, sudah hilang! Saya melihat banyak orang dan pendeta-pendeta menangis
dan orang-orang mulai mendesak pendeta-pendeta,”Kenapa kamu tidak mengajarkan
kebenaran, kenapa kamu tidak mengajarkan kekudusan dan memperingatkan kami semua
tentang hal ini? Ini semua adalah kesalahanmu sehingga kami di tinggalkan!!!” Banyak
orang yang di tinggalkan karena mereka tidak hidup di dalam kekudusan. Kita perlu
mengajarkan kekudusan dan mengajarkan orang untuk benar-benar bertobat! Saya
melihat orang-orang memukul pendeta-pendeta dan mencabut rambut mereka. Pendetapendeta
tersebut menangis dan memohon orang-orang tersebut untuk tidak melukai
mereka. Orang-orang tersebut tidak berhenti melukai pendeta-pendeta tersebut karena
orang-orang tersebut telah di rasuki setan.
Ada juga gereja-gereja yang seluruh jemaatNya di tinggalkan. Saya melihat seorang lakilaki
yang berusaha untuk mencongkel matanya karena kesedihannya. Orang-orang
berusaha membenturkan kepalanya ke lantai dan dinding karena mereka tidak bisa
mengerti bahwa Yesus hanya satu-satunya jawaban. Karena orang-orang ingin hidup di
dalam dosa dan kejahatan dan hidup menurut kehendak mereka sendiri. Orang-orang juga
memotong diri mereka dan membenturkan kepala mereka sampai tengkorak mereka
pecah dan mereka jatuh ke lantai. Saya melihat darah mengalir kemana-mana dari orangorang
yang berusaha melukai diri mereka. Kemudian saya melihat seorang anak muda
menangis kepada Tuhan,”Tolong Tuhan, bawa saya!” Itu sudah telat. Yesus telah datang
dan menerima gerejaNya. Saya jatuh tersungkur karena saya telah melihat banyak hal-hal
yang sangat menyedihkan.
Yesus berkata kepada saya,”Dalam masa kesusahan, akan terjadi banyak masalah yang
belum pernah terjadi sebelumnya.” Saya kemudian bertanya,”Kenapa banyak orang
yang berusaha melukai diri mereka sendiri sebegitu parahnya?” Tuhan
menjawab,”Karena pada saat itu, orang-orang ingin mati, tetapi tidak menemukannya.
Kematian telah meninggalkan bumi.” Saya bertanya ke Tuhan,”Kenapa banyak
pendeta-pendeta dan orang-orang di tinggalkan?” Tuhan berkata,”Karena saya tahu
mereka. Saya tahu hati mereka.” Semua tentang diri kita terbuka di hadapan Tuhan.
Tuhan tahu segala sesuatu dalam hati kita. Saya jatuh tersungkur, hampir lemas. Yesus
berkata,”Aku menunjukkan hal ini kepada kamu supaya kamu bisa memperingatkan
gerejaKu dan memberikan mereka harapan. Beritahukan mereka bahwa jika mereka
bertobat sekarang, Aku akan mengampuni mereka selama masih ada waktu. Aku akan
melakukan hal yang besar di muka bumi ini.”
Tolong, bukalah mata anda. Penginjilan di negara Chile sedang
berkembang.”Beritakanlah kepada umatKu kalau mereka meminta pengampunan,
Aku akan mengampuni mereka.” Kemudian saya melihat pengelihatan lain dan saya
melihat api yang menyelimuti langit. Yesus bertanya,”Kamu melihat itu? Api yang
kamu lihat di langit itu adalah api yang menutupi negara Chile. Karena negara Chile
adalah untuk Tuhan, Tuhan akan mengubah negara Chile!” Saya kemudian melihat
api bergerak dan mendatangi negara Chile dan Yesus berkata,”Mata BapaKu tertuju
kepada negara Chile.” Ketika api tersebut turun keatas chile, negara-negara lain akan
melihat dan memperhatikan kebangkitan Tuhan di Chile. Tuhan menunjukkan kepada
saya pengelihatan di suatu tempat yang bernama “Paseo Humada” dan menjunjukkan ke
saya orang-orang yang yang lumpuh dan cacat. Kemudian saya melihat orang-orang
percaya berdoa ke orang-orang cacat tanpa kaki dan menyuruh anggota badan untuk
bertumbuh. Anggota badan akan taat dan bertumbuh di depan mata mereka. Orang tanpa
tangan akan menerima tangan baru. Dalam waktu ini. Tuhan akan menunjukkan
mukjizat2 yang kreatif. Di dalam gereja-gereja, banyak orang yang akan di sembuhkan.
Dalam waktu ini, yang mati di bangkitkan dan Tuhan akan memakai kamu di Chile untuk
melakukan mukjizat yang sama seperti yang rasul-rasul lakukan di Alkitab.
Itulah seluruh wahyu yang Tuhan telah berikan kepada saya (Ricardo Cid). Dia akan
datang segera. Maranatha! Amen!
Jikalau kamu belum menerima Yesus sebagai Tuhan dalam hidupmu, saya ajak kamu
berdoa sebagai berikut:
Tuhan Yesus, saya percaya Engkau adalah Anak Tuhan dan Engkau mati untuk
semua dosa saya. Mari masuklah ke hati saya, jadilah Tuhan dan Penyelamat
untuk hidup saya dan ampunilah semua dosa saya. Engkau mempunyai kuasa
dalam setiap bagian dalam hidup saya dari saat ini. Tuhan Yesus, penuhilah saya
dengan RohMu yang Kudus dan pakailah saya untuk kemuliaan bagi namaMu.
Saya mau melayaniMu dan mengasihiMu dengan segenap hati saya seumur hidup
saya. Terima kasih Bapa, sekarang saya adalah anakMu. Di dalam nama Yesus.
Amin.
Setelah kamu berdoa di atas, bacalah Alkitab (Firman Tuhan), berdoa senantiasa, pergilah
ke gereja untuk mendengarkan Firman Tuhan dan bersekutulah dengan saudara seiman.

Hidupmu tidak akan sama lagi dan kamu mempunyai hidup yang penuh damai dan
sukacita dibumi dan kamu akan hidup selama-lamanya dengan Tuhan Yesus di surga.
Tuhan memberkatimu.

Jumat

Tidur Dengan Banyak Wanita

Alex meniduri begitu banyak wanita hanya untuk satu tujuan, yaitu membuktikan keperkasaannya sebagai seorang pria.
"Pertama kali saya berhubungan dengan wanita, saya sudah mulai merasa mengapa kok gagal. Kedua, tidak bisa. Ketiga lalu keempat... Makin hari melakukan saya semakin merasa ketakutan. Semakin bertanya-tanya apa yang terjadi di dalam kelemahan saya. Saya tidak bisa melakukan hubungan seksual membuat saya begitu terikat, begitu ketakutan, begitu membuat saya kecewa dengan diri saya sendiri. Sampai saya merasa hidup ini sudah tidak ada arti. Saya tidak bisa sekali-kali menikmati hubungan seksual dengan benar. Tidak bisa mencapai yang namanya klimaks," Alex mengungkapkan rasa frustrasinya ketika menyadari bahwa kepriaannya sulit untuk berfungsi.
Tak banyak yang tahu bahwa sejak kecil, Alex sudah mulai terikat dengan kebiasaan buruk yang pada akhirnya mendarah-daging dalam dirinya. Yaitu menonton film porno.
Dampak dari kebiasaan buruk tersebut, Alex berkisah, "Ketika kita melihat wanita yang cantik sedikit saja, kita ingin melakukan sesuatu. Dan kita melakukannya dengan onani. Dan kadang sehari bisa beberapa kali."
Seiring pertumbuhannya ketidakharmonisan di antara kedua orang-tuanya menambah runyam dalam kehidupan Alex. Ia tidak betah di rumah dan ia lebih senang untuk menghabiskan waktunya dengan teman-teman di luar. "Benar-benar saya tidak betah di rumah."
Untuk melampiaskan kekecewaannya, Alex terjun pada kehidupan yang begitu liar. Dunia malam, ekstasi, mabuk, dan seks senantiasa menghiasi hari-harinya. "Saya ingin membuktikan diri saja bahwa saya bisa melakukan hubungan seksual," kisah Alex mengenai alasannya mengapa ia melakukan pergaulan bebas.
Tidak dapat menerima kenyataan yang sesungguhnya, Alex bahkan mengkonsumsi obat-obatan. "Akhirnya saya memakai obat kuat. Ketika saya minum, tidak ada sesuatu yang hebat terjadi pun tidak ada. Malahan, muka saya jadi merah, jadi panas, telinga rasanya terbakar. Detak jantung menjadi kencang. Tidak ada kepuasan yang saya temukan," ungkap Alex.
Hidup Alex sudah begitu hambar, ia bahkan melakukan pernikahan tanpa tujuan yang berarti. "Buat saya pernikahan itu tidak ada di dalam pikiran saya, yang ada ya punya anak saja. Saya menikah itu ya sudah tanpa cinta, jadi, saya malas untuk menatap mata istri saya. Timbul rasa kebencian dalam diri saya terhadapnya, tak tahu mengapa. Dengar suaranya saja saya benci," ujar Alex mengenai rasa sebal dalam dirinya yang sebenarnya dikarenakan ketidaksanggupan dirinya membahagiakan istrinya.
Bahkan malam pertamanya saja yang seharusnya menjadi malam yang begitu indah, justru menjadi malam yang begitu dingin dan hambar. Hari demi hari, kehidupan rumah tangga mereka pun diwarnai kehidupan seks yang semakin dingin.
"Sampai-sampai saya lebih senang untuk bermain keluar. Karena jika dengan wanita lain saya yang dipuaskan, sedangkan bersama istri saya harus memuaskan dia. Dan saya tidak sanggup," ungkap Alex.
Kemelut rumah tangga mereka pun semakin rumit. Demi menutupi kelemahannya, Alex justru semakin menyudutkan istrinya. Bagi Alex, kepuasan hanya mengenai fisik semata. Jiwanya pun kering, tak ada lagi kehangatan yang tersisa.
"Bicara cinta, saya pikir, saya sudah tidak ada lagi rasa cinta. Ketika saya masuk ke dunia hiburan malam, yang namanya cinta itu saya lupa. Saya kehilangan apa yang namanya cinta, yang ada hanyalah nafsu," kisah Alex.
Liskania, istri Alex, juga berkisah, "Ada masalah sedikit saja, itu bisa membuat kami tidak saling berbicara sehari dua hari. Apalagi jika masuk kamar, bisa diam-diaman saja. Masing-masing balik badan sendiri-sendiri. Setelah menikah, ya berbeda, kadang kita berbicara itu tidak dihiraukan olehnya."
Petualangan seksnya di luar rumah pun semakin liar dan menjadi-jadi. Dalam pikirannya yang ada hanya seks. Ia melakukannya pun tanpa pelindung. Ia berpikir mau mati karena penyakit ya, silahkan saja, yang penting ia bisa melakukannya.
Petualangan seksualnya demi mencapai kepuasan fisik hampir menyita seluruh fokus hidupnya. Bahkan bisnis yang selama ini ia jalani, ikut terenggut seperti kepriaannya.
"Bisnis gagal, hubungan seksual gagal, semua gagal. Itulah momen yang paling hancur, itulah titik yang paling parah yang tidak ada obatnya. Tak ada satu manusia pun yang bisa menolong saya. Disitulah titik yang paling frustrasi," kisah Alex mengenai semua kegagalan yang ia alami.
Alex pun sudah merasakan titik terendah dalam hidupnya dimana ia merasa ia tidak bisa bangkit lagi.
Dan pada titik terendah dalam hidupnya tersebut, melalui ajakan seorang teman, Alex duduk dalam sebuah pertemuan yang menjadi penentu bagaimana ia menjalani akan masa depannya. Pada saat itulah, Alex dikejutkan dalam sebuah pengalaman spiritual yang membuatnya begitu terheran-heran.
"Daripada saya bengong, saya tundukkan kepala berdoa Doa Bapa Kami. Tiba-tiba bayangan hitam berdiri besar di samping saya. Bahunya terangkat, kelihatan sangat sedih. Saya melihat dan bertanya-tanya. Ketika bayangan hitam itu datang dan mendekat, disitu saya baru disadarkan bahwa saya berdosa. Saya selama ini berpikir bahwa saya benar, ternyata saya baru disadarkan bahwa saya salah. Disitu saya bisa menangis sejadi-jadinya, saya tidak tahu bahwa air mata saya bisa ditahan," ungkap Alex.
Penyesalan demi penyesalan menyelimuti Alex, linangan air mata pun menjadi saksinya. "Bayangan hitam itu memeluk saya menunjukkan kasihnya. Saya merasakan bahwa saya sudah hancur, tidak berdaya, tak ada artinya... Tetapi Tuhan menerima saya. Benar-benar saya datang dalam kondisi yang parah, yang secara manusia sudah tidak ada harapan, sudah tidak bisa bangkit lagi. Dan Tuhan pulihkan...," kisah Alex bagaimana Tuhan menunjukkan kasih-Nya bagi Alex.
Saat ini Alex telah lepas dari krisis keperkasaannya sebagai seorang pria yang telah lama membelenggunya. Kehidupan seks Alex dan istrinya kini telah dipulihkan. Rumah tangganya pun menjadi harmonis.
"Jika dulu melakukan seks itu seperti menonton video porno yang saya tonton. Tetapi sekarang saya melihat bahwa itu adalah hubungan intim suami-istri adalah kemuliaan bagi Tuhan. Itu adalah sesuatu yang sangat indah yang hanya bisa dinikmati yang melakukannya bukan dengan dasar nafsu. Tetapi ketika kita memulainya dengan ucapan syukur untuk kemuliaan Tuhan, kita menikmati itu sangat luar biasa," ungkap Alex mengenai bagaimana Tuhan memperbaharui kehidupan rumah tangganya.
Istri Alex pun berkisah, "Bagi saya dia adalah suami yang sempurna yang mengasihi anak-anaknya dan istrinya."

(Kisah ini sudah ditayangkan 29 Juli 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel).

Ketika Allah Tidak dapat Dimengerti

Chuck Frye adalah seorang pemuda cerdas berusia 17 tahun, berbakat di bidang akademis dan mempunyai motivasi tinggi. Sesudah lulus dengan peringkat tertinggi di kelasnya di SLTA, ia melanjutkan ke perguruan tinggi dan terus unggul dalam pelajarannya. Setelah meraih gelar sarjana muda, ia mendaftarkan di beberapa sekolah kedokteran. Persaingan untuk diterima saat itu sangat ketat. Saat itu, saya menjadi dosen di Fakultas Kedokteran University of Southern California. Di sana, dari 6000 pelamar hanya 106 orang mahasiswa yang diterima tiap tahun. Itu merupakan ciri khas di program kedokteran yang terakreditasi di zaman itu. Walaupun peluangnya kecil, Chuck diterima di Fakultas Kedokteran University of Arizona dan memulai kuliahnya di bulan September.

Selama semester pertama, Chuck memikirkan panggilan Allah atas hidupnya. Ia mulai merasa harus melepaskan bidang kedokteran dengan teknologi canggih dan latar menguntungkan itu untuk melayani di ladang asing. Keputusan itu akhirnya menjadi rencana yang pasti untuk masa depannya. Namun, menjelang akhir kuliah tahun pertama itu, Chuck merasa kurang sehat. Ia mulai mengalami keletihan yang aneh terus menerus. Ia membuat perjanjian untuk melakukan pemeriksaan di bulan Mei dan ia segera didiagnosa menderita leukemia akut. Chuck Frye meninggal pada bulan November.

Bagaimana dengan hati orangtua Chuck yang sangat pilu saat itu, dan bagaimana keadaan kita sekarang, dapat mengerti tindakan Allah yang tidak dapat dipahami ini ? Mengapa ia diambil dalam usianya yang terbaik padahal sudah banyak doa kesembuhan yang dipanjatkan oleh para anggota keluarganya yang saleh dan sahabat-sahabat setianya ?

Seandainya diizinkan hidup, Chuck pasti sudah mengobati ribuan orang miskin dan papa yang mungkin menderita atau mati karena tidak berdaya. Mengapa Tuhan mencabut kesempatan mereka untuk memperoleh pelayanan Chuck yang penuh dedikasi ?

Ada satu sisi lagi dalam kisah Chuck Frye yang melengkapi gambaran tersebut. Chuck bertunangan di bulan Maret pada tahun pertama di sekolah kedokteran itu. Tunangannya bernama Karen Ernst. Gadis ini mengetahui penyakit mematikan yang diderita Chuck enam minggu sesudah pertunangan mereka, tetapi ia memilih untuk meneruskan rencana pernikahan mereka. Mereka menjadi suami istri pada bulan Juli, kurang empat bulan sebelum kematian Chuck yang tragis. Kemudian Karen mendaftar di fakultas kedokteran University of Arizona, dan setelah lulus ia menjadi misionaris medis di Swaziland di Afrika Selatan. Nyonya Frye melayani di sebuah rumah sakit yang disponsori gereja hingga tahun 1992 di sana. Saya yakin ia bertanya-tanya dalam hati, di tengah-tengah begitu banyak penderitaan, mengapa suaminya yang sangat cerdas dan masih muda tidak diizinkan memenuhi misinya sebagai kolega medisnya. Ya, saya juga bertanya-tanya dalam hati.

Para teolog besar dunia dapat merenungkan dilema yang ditimbulkan oleh kematian Chuck Frye selama lima puluh tahun berikutnya, tetapi tampaknya mereka tidak berhasil memberikan penjelasan yang memuaskan. Tujuan di dalam kematian orang muda ini masih merupakan misteri, dan akan tetap demikian. Mengapa, sesudah banyak doa, Chuck diterima di sekolah kedokteran kalau memang ia tidak boleh hidup untuk menyelesaikan pendidikannya ? Dari mana datangnya panggilan misi yang ia responi ? Mengapa bakat yang begitu besar diinvestasikan pada seorang pemuda yang tidak dapat mengembangkannya ? Dan mengapa hidup seorang mahasiswa yang begitu matang dan penuh harapan dipersingkat, sementara banyak pecandu narkoba, alkohol, dan pelaku kejahatan bertahan hidup hingga lanjut usia dan menjadi beban bagi masyarakat ? Pertanyaan-pertanyaan yang sulit ini jauh lebih mudah diajukan ketimbang dijawab. Dan masih banyak muncul pertanyaan lagi.

Contoh-contoh lebih lanjut mengenai penderitaan dan kesulitan yang tidak dapat dielakkan ini dapat memenuhi rak perpustakaan terbesar di dunia, dan setiap orang di muka bumi ini dapat menyumbangkan ilustrasi mengenai dirinya sendiri. Perang, kelaparan, penyakit, bencana alam, dan kematian yang terlalu dini tidak pernah mudah dirasionalisasikan. Akan tetapi, kesengsaraan skala besar seperti ini kadang-kadang kurang mengganggu bagi seseorang ketimbang keadaan yang menghadang kita secara langsung. Kanker, gagal ginjal, penyakit jantung, sindrom kematian bayi mendadak, kelumpuhan otak, down syndrome, perceraian, pemerkosaan, kesepian, penolakan, kegagalan, infertilitas, menjadi janda/duda ! Ini dan sejuta sumber lain penderitaan manusia menghasilkan pertanyaan yang tak terelakkan dan mengganggu jiwa. “Mengapa Allah mengizinkan ini terjadi pada diri saya ?”

Jika Anda percaya bahwa Allah wajib menjelaskan Diri-Nya kepada kita, Anda harus menyelidiki ayat-ayat berikut ini. Salomo menulis dalam Amsal 25 : 2, “Kemuliaan Allah ialah merahasiakan sesuatu.” Yesaya 45 : 15 menyatakan, ”Sungguh, Engkau Allah yang menyembunyikan diri.” Ulangan 29 : 29 berbunyi, ”Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita.” Pengkhotbah 11 : 5 menegaskan, “Sebagaimana engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu.” Yesaya 55 : 8 – 9 mengajarkan, “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.”

Jelaslah Alkitab mengatakan kepada kita bahwa kita tidak mempunyai kemampuan untuk memahami pikiran Allah yang tidak terbatas atau cara Ia campur tangan dalam hidup kita. Betapa sombongnya bila kita berpikir sebaliknya ! Mencoba menganalisa kemahakuasaan-Nya sama seperti amuba yang berusaha memahami perilaku manusia. Roma 11 : 33 menunjukkan bahwa keputusan-keputusan Allah “tak terselidiki” dan jalan-jalannya “tak terselami”. Bahasa yang sama ditemukan dalam 1 Korintus 2 : 16 : “Sebab : ‘Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia ?” Jadi, jika Tuhan tidak mau menjelaskan diri-Nya kepada kita, dan seringkali memang demikian, maka motivasi dan maksud-Nya berada di luar jangkauan manusia yang fana. Dalam pengertian praktis ini, berarti banyak pertanyaan kita – khususnya pertanyaan yang dimulai dengan kata mengapa – akan tetap tidak terjawab untuk sementara waktu.

Sayangnya, banyak orang beriman tidak mengetahui bahwa ada masanya keadaan tidak membaik dalam hidup setiap orang – ketika Allah kelihatannya tidak dapat dimengerti. Memang benar bahwa Allah mengasihi dan memberikan rancangan yang mengagumkan bagi hidup kita, tetapi kita mungkin tidak selalu memahami “rencana ajaib” tersebut atau menyetujuinya.

Bagi sementara orang, seperti Joni Eareckson Tada, “rencana ajaib” tersebut berarti hidup di atas kursi roda sebagai penderita lumpuh pada seluruh anggota badan. Bagi orang lain ini berarti kematian dini, kemiskinan, atau cemooh dari masyarakat. Bagi nabi Yeremia, ini berarti dibuang ke dalam kamar tahanan bawah tanah yang gelap. Bagi para tokoh lain dalam Alkitan ini berarti hukuman mati. Namun, bahkan dalam keadaan yang mengerikan, rencana Allah tetap ajaib karena apapun yang selaras dengan kehendak-Nya akhirnya “bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8 : 28).

Setiap uraian yang diberikan kepada kita di dalam Alkitab menggambarkan Allah penuh kasih dan kebaikan yang tidak terbatas, dengan lembut mengawasi anak-anak-Nya di bumi dan menuntun langkah-langkah orang yang setia. Ia berbicara tentang kita sebagai “umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya” (Mazmur 95 : 7). Kasih yang besar ini membuat-Nya mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal sebagai korban atas dosa kita, supaya kita lepas dari hukuman yang layak kita dapatkan. Ia berbuat ini karena “begitu besar kasih Allah” akan dunia ini (Yohanes 3 : 16)

Yesaya menyampaikan pesan ini kepada kita langsung dari hati Bapa :”Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan” (Yesaya 41 : 10). Tidak, masalahnya di sini bukan kasih dan kebaikan Allah. Meskipun demikian, pertanyaannya tetap.

Keprihatian utama saya saat ini dan alasan saya memilih untuk menulis buku kecil ini adalah kepada mereka yang tengah bergumul dengan keadaan yang tidak dapat dimengerti. Dalam pekerjaan saya bersama keluarga yang melewati berbagai macam kesulitan, dari penyakit dan kematian hingga konflik perkawinan dan pemberontakan anak remaja, saya menemukan umumnya orang yang mengalami krisis frustrasi besar terhadap Allah. Ini berlaku ketika segala yang terjadi kelihatannya tidak dimengerti. Lalu, jika Allah tidak menyelamatkan mereka dari keadaan yang melibatkan mereka, frustrasi mereka cepat memburuk menjadi kemarahan dan perasaan ditinggalkan. Akhirnya, kekecewaan menyelinap masuk dan roh pun mulai padam.

Sebenarnya, sebagian besar dari kita suatu hari pasti akan merasa dijauhkan dari Allah. Mengapa ? Karena mereka yang hidup cukup lama akhirnya akan dihadapkan dengan kejadian yang tidak dapat dimengerti. Itu adalah kondisi manusia. Izinkan saya katakan sekali lagi : Adalah pandangan keliru mengenai Alkitab jika kita mengatakan bahwa kita akan selalu mengerti apa yang Allah sedang kerjakan dan bagaimana penderitaan dan kekecewaan kita masuk di dalam rencana-Nya. Cepat atau lambat, kebanyakan dari kita akan tiba pada suatu titik ketika tampaknya Allah telah kehilangan kendali – atau minat – akan urusan manusia. Ini hanyalah sebuah ilusi, tetapi dapat membawa implikasi berbahaya bagi kesehatan rohani dan mental. Yang cukup menarik, kepedihan dan penderitaan bukan penyebaj kerusakan terbesar. Kebingungan itu sendirilah faktor yang mencabik-cabik iman seseorang.

Roh manusia sanggup menanggung ketidaknyamanan yang hebat, termasuk kemungkinan kematian, apabila keadaanya masuk akal. Banyak martir, tahana politik, dan pahlawan perang tewas dengan sukarela dan yakin akan hal itu. Mereka mengerti pengorbanan yang mereka lakukan dan menerima maknanya di dalam hidup mereka.

Sebaliknya, orang beriman yang bingung dan kecewa terhadap Allah tidak mempunyai penghiburan seperti ini. Ketiadaan arti inilah yang membuat situasi mereka sangat tidak tertahankan. Dengan demikian, depresi yang mereka rasakan akibat penyakit yang tiba-tiba menyerang atau kematian tragis orang yang dikasihi bisa menjadi lebih hebat daripada yang dialami oleh orang yang tidak beriman yang memang tidak mengharapkan dan tidak menerima apa-apa. Bukan tidak lazim bagi kita mendengar seorang beriman yang sedang bingung mengekspresikan hasutan yang hebat, kemarahan, atau bahkan hujatan. Individu yang bingung ini seperti seorang gadis kecil yang diberitahu oleh ayahnya yang sudah bercerai bahwa ia akan datang menemui gadis kecil itu. Ketika si ayah tidak jadi datang, gadis kecil ini jauh lebih menderita ketimbang apabila si ayah tidak pernah mengatakan bahwa ia akan datang.

Kata kuncinya disini adalah harapan. Harapan dapat membuat orang kecewa. Tidak ada penderitaan yang lebih besar dalam pengalaman manusia ketimbang membangun jalan hidup seseorang di atas pemahaman teologi tertentu, lalu semuanya runtuh pada waktu stres dan kepedihan yang luar biasa. Orang dalam situasi ini menghadapi krisis yang mengguncangkan pondasinya. Lalu, ia juga harus berurusan dengan kesedihan yang mendalam akibat penolakan. Allah yang selama ini ia kasihi, sembah, dan layani tampaknya diam saja, jauh, dan tidak peduli pada saat Dia paling dibutuhkan. Apakah saat-saat seperti ini datang bahkan kepada orang yang setia ? Ya benar. Bukankah persis seperti itu yang terjadi pada Ayub ? Orang yang takut akan Allah ini tidak pernah berbuat salah, tetapi ia menderita serangkaian kehilangan yang mengguncangkan dalam waktu beberapa jam saja. Saya pernah mendengarkan banyak khotbah yang didasarkan atas kehidupan tokoh Perjanjian Lama yang luar biasa ini, tetapi sumber frustrasi paling kuat yang dirasakan Ayub (ketidakmampuannya menemukan Allah) seringkali terabaikan. Itu adalah titik vital di dalam kisah tersebut. Ayub kehilang semuanya, anak-anaknya, kekayaannya, hamba-hambanya, reputasinya, dan sahabat-sahabatnya. Namun, tragedi yang begitu mengerikan itu, tidak menimbulkan kemarahan besar baginya. Sebaliknya, Ayub menjatuhkan diri ke tanah, bersujud, dan menyembah, katanya, “Denga telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan !” (Ayub 1 : 20 – 21).

Kemudian, Allah mengizinkan iblis mengganggu Ayub secara fisik. Ia ditimpa “dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya” (Ayub 2 : 7). Istrinya menjadi jengkel dan mendorongnya untuk mengutuki Allah dan mati. Ayub menjawab, “Engkau berbicara seperti perempuan gila ! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk ?” Alkitab mengatakan,”Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya” (2 : 10). Sungguh ia adalah seseorang yang memiliki iman yang luar biasa ! Bahkan kematian tidak dapat mengguncangkan keyakinannya, sebagaimana ia nyatakan,”Lihatlah, Ia hendak membunuh aku, tak ada harapan bagiku, namun aku hendak membela perilakuku di hadapan-Nya” (13 : 15).

Namun, akhirnya Ayub mencapai titik keputusasaan.Orang dengan kekuatan iman yang sangat tinggi dan sanggung menghadapi penyakit, kematian, dan kehilangan akibat bencana segera menghadapi keadaan yang mengancam untuk menguasai dirinya. Hal ini rasanya aneh memancar dari ketidakmampuannya menemukan Allah. Ia mengalami masa ketika hadirat Yang Mahakuasa tersembunyi dari pandangannya.

Apakah kita harus menganggap bahwa ketidakmampuannya menemukan dan berkomunikasi dengan Allah pada masa krisis pribadi tertentu hanya terjadi pada Ayub ? Tidak, saya percaya hal ini terjadi pada banyak kasus lain, barangkali pada sebagian besar kita pada suatu saat dalam hidup ini. Raja Daud pasti merasa seperti Ayub ketika ia bertanya dengan penuh semangat kepada Tuhan, “Berapa lama lagi, Tuhan, Kaulupakan aku terus menerus ? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku ?” (Mazmur 13 : 1). Lalu, dalam Mazmur 77, Daud kembali mengekspresikan kesedihan jiwanya yang mendalam :”Untuk selamanyakah Tuhan menolak dan tidak kembali bermurah hati lagi ? Sudah lenyapkah untuk seterusnya kasih setia-Nya ?”(ayat 8 – 9). Kita diberitahu di dalam 2 Tawarikh 32 : 31 bahwa “Allah meninggalkan dia [Hizkia] untuk mencobainya, supaya diketahui segala isi hatinya”.Bahkan Yesus bertanya mengapa Ia ditinggalkan oleh Allah dalam jam-jam terakhir-Nya di atas kayu salib, yang akhirnya mengilustrasikan pengalaman yang sedang saya gambarkan.

Saya yakin bahwa contoh-contoh ini dan yang lain dalam Alkitan diberikan untuk membantu kita memahami fenomena rohani yang sangat penting. Agaknya, sebagian besar orang beriman diizinkan mengalami lembah-lembah emosi dan rohani yang dirancang untuk menguji iman dalam wadah pengujian. Mengapa ? Karena iman memiliki kedudukan tertinggi dalam sistem prioritas Allah. Tanpa iman, kata-Nya, mustahil dapat menyenangkan Dia (Ibrani 11 : 6). Dan apakah iman itu ? Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” (Ibrani 11 : 1). Tekad untuk percaya ketika buktinya tidak kita lihat dan ketika pertanyaan tidak dijawab merupakan inti dari hubungan kita dengan Tuhan. Ia tidak akan berbuat apapun untuk menghancurkan kebutuhan akan iman. Sebenarnya, Ia menuntun kita melewati masa-masa pengujian secara khusus untuk mengolah kepercayaan itu dan kebergantungan pada Dia (Ibrani 11 : 6 – 7).

Namun, jawaban teologi seperti itu tidak menghilangkan kepedihan dan frustrasi yang kita alami ketika kita mengadakan perjalanan melewati lembah rohani tak bertuan. Sebagian besar dari kita tidak menangani kesulitan sebaik Ayub atau Daud. Ketika tekanan terasa dan kebingungan meningkat, sebagian orang beriman mengalami krisis rohani yang menghebohkan. Mereka “kehilangan Allah”. Kebimbangan meningkat mengaburkan hadirat-Nya dan kekecewaan menjadi keputusasaan. Frustrasi terbesar adalah mengetahui bahwa Ia menciptakan seluruh alam semesta hanya dengan berfirman, dan Ia mempunyai semua kuasa dan pengertian. Ia dapat menolong. Ia dapat menyembuhkan. Ia dapat menyelamatkan. Namun, mengapa Ia tidak mau melakukannya ? Iblis pun singgah dan berbisik,”Ia tidak ada disana ! Anda hanya sendirian !”.

Jika Anda berada di antara orang-orang yang sudah terpisah dari Allah karena kekecewaan atau kebingungan, saya maksudkan Anda dalam pikiran saya. Saya tahu Anda terluka. Saya mengerti kepedihan yang melanda Anda ketika anak Anda meninggal atau suami Anda mengkhianati Anda atau istri Anda yang terkasih meninggal. Anda tidak dapat menjelaskan banjir atau topan yang mengerikan, atau hujan badai yang menghancurkan tanaman Anda. Contoh-contohnya akan tanpa akhir.

Bahaya besar bagi orang yang telah mengalami tragedi jenis ini. Iblis akan menggunakan kepedihan mereka untuk membuat mereka merasa dikorbankan oleh Allah. Sungguh bagai sebuah perangkap maut ! Ketika seseorang mulai menyimpulkan bahwa ia tidak disukai atau dibenci oleh Yang Mahakuasa, maka sebentar lagi semangat kendur akan segera menimpanya.

Bagi orang pilu hati di luar sana hari ini dan merindukan perkataan yang membesarkan hati, izinkan saya meyakinkan Anda bahwa Anda dapat mempercayai Tuhan atas surga dan bumi ini. Ada keselamatan dan kedamaian dalam hikmat kitab Injil yang abadi. Anda akan melihat bahwa Tuhan itu dapat dipercaya, bahkan ketika Ia tidak dimengerti. Tentang ini Anda boleh yakin : Yehova, Raja segala raja dan Tuhan segala tuhan, tidak mondar-mandir di lorong surga dengan bingung mengenai masalah di dalam hidup Anda ! Ia menggantung dunia di ruang angkasa. Ia dapat menangani beban yang telah menarik Anda ke bawah, dan Ia sangat peduli kepada Anda. Untuk titik awal dari itu Ia berkata,”Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah” (Mazmur 46 : 10).

Sumber : James C. Dobson, Ph.D dalam bukunya Ketika Tuhan Tidak Dapat Dimengerti.

Kamis

Gadis Yang Sering Mempermainkan Pria

Gadis ini sering menyakiti dirinya sendiri, tidak puas dengan hal itu ia mulai mencoba menyakiti para pria. Gadis yang bernama lengkap Rhea Arella ini tidak pernah menyadari bahwa yang dilakukannya membawanya kedalam kehidupan yang akan sangat dibencinya.
Saat itu, hubungan papa dan mamanya yang tidak harmonis menambah runyam kehidupan Rhea.
“Mereka bolak-balik saling bales, terutama masalah perselingkuhan. Selalu ada the other women, the other man. Kasus mama saya waktu itu sedang ketahuan berbuat kesalahan. Papa saya sedang dipuncak kemarahan, saat itu adalah pertama kali saya lihat papa saya menendang mama saya. Papa saya mengatakan bahwa mama saya seorang perempuan yang ngga bener, dan itu terekam sekali oleh saya serta membuat saya trauma. Saya sedih, tapi saya harus survive..” demikian cerita Rhea.
Kejadian tersebut membuat sebuah aib yang selama ini dirahasiakan terbuka. Sang mama meminta maaf dan menceritakan bahwa semasa Rhea dalam kandungan, mama dan papanya pernah mencoba menggugurkannya.
“Karena dulu waktu hamil, kami tidak menginginkan keberadaan janin itu,” demikian tutur sang mama. Berbagai cara di coba untuk menggugurkan Rhea, namun tidak satupun yang berhasil. Papanya pernah menginjak perut mamanya agar kandungan tersebut gugur, namun tidak berhasil. Bahkan minuman yang mengandung bahan berbahayapun di tenggak oleh mama Rhea. Beruntung Rhea lahir tidak dalam keadaan cacat, namun terbukanya cerita ini semakin menambah kebencian Rhea.
“Tetapi kebencian saya tidak hanya sampai disitu,” aku Rhea. “Kayaknya asik juga ya kalau saya balesin. Saya kan selama ini kan menyakiti diri saya, kenapa ngga nyakitin orang lain aja? Itulah awal kelainan saya yang lain.”
Sejak itu, Rhea mulai mempelajari psikologis pria. Mulai dari membeli berbagai buku, hingga berlangganan majalah pria dilakoni Rhea.
“Saya musti tahu cara memikat mereka, supaya mereka itu suka sama saya tapi bukan sekedar suka. Saya membuat mereka memiliki keterikatan dan ketergantungan sama saya.”
Satu persatu teman sekolahnya mulai masuk perangkap. Rhea membatasi masa berpacaran dengan para teman sekolahnya hanya tiga bulan, berganti-ganti pria dipermainkannya tanpa iba.
“Saya bisa membuat situasi dimana mereka yang minta maaf sama saya, dan mereka tidak pernah menyadari kalau mereka sedang saya permainkan.”
Banyak pria yang telah ia permainkan membuatnya merasa di atas awan, namun dia tidak pernah menyadari ada sebuah bahaya yang mengancamnya. Seorang pria yang terobsesi kepada dirinya bersembunyi di kolong tempat tidurnya.
“Saya ngga bisa nolak, karena dia sudah memukul saya.”
Kejadian tersebut semakin membuat Rhea membenci para pria, “Ini betul, jadi apa yang saya lakukan ini betul. Tuh lihat kan.. laki-laki itu jahat sama saya.”
Semua yang telah Rhea lakukan tidak juga memadamkan kebenciannya, terutama kebencian kepada papanya. Pukulan demi pukulan yang diterimanya menambah sakit hatinya.
“Saya ngga tahu bagaimana caranya ngungkapin kemarahan saya ke orangtua saya. Saya sebenarnya hanya ingin diperlakukan sebagai seorang anak.”
Setelah petualangan panjang bersama para pria tidak membuahkan hasil, Rhea pun merasa lelah dan memutuskan untuk mengakhiri semuanya. Namun tanpa disadarinya, sebuah tantangan besar sedang menghadang di depannya ketika seorang pria hadir dalam hidupnya.
“Waktu itu dia memang di beri kepercayaan sama papa saya untuk melakukan suatu usaha. Jadi dia di kasih tempat di rumah, karena dia anak kost. Hal ini membuat dia leluasa berada di dalam rumah. Karena beda usianya cukup jauh, sekitar 8 tahun jadi saya pikir dia as a brother buat kita. Saya tidak pernah terpikir akan terjadi hal-hal yang buruk.”
Suatu malam Rhea terbangun dari tidurnya, dan melihat pria itu sedang menonton televisi. Pria itu memberi Rhea yang membuatnya merasa lemas dan tidak berdaya, hingga akhirnya tindakan asusila tersebut terjadi.
“Saya merasa sakit luar biasa. Di saat itulah saya pertama kalinya merasa ngga virgin, karena yang pernah saya lakukan dahulu saya anggap hanya sebagai permainan.”
Entah mengapa, sekalipun diperlakukan buruk oleh pria itu, Rhea menjadi terikat kepadanya. Berkali-kali hubungan bak suami istri dilakukannya dengan pria tersebut. Sekalipun ia merasa jijik dengan dirinya sendiri, namun Rhea tidak sanggup berhenti.
“Saya tahu banget bahwa saya ngga boleh seperti itu seharusnya, tapi saya ngga bisa hindari sampai saya hamil.”
Tidak ingin menjadi aib keluarga, Rhea berusaha menyembunyikan kehamilannya dengan segala cara, “Tidak satu kalipun saya ke dokter dan saya ngga ada niat juga untuk gugurin.”
Anaknya lahir tanpa sepengetahuan orangtuanya. Namun begitu pulang kerumah orangtuanya sambil membawa seorang bayi laki-laki, mereka terkejut. Akhirnya orangtuanya memaksa Rhea dan pria tersebut menikah.
“Papa saya bilang, kamu menikah saja toh dia juga ngga menolak.”
Tapi proses menuju pernikahannya bukanlah hal yang menyenangkan bagi Rhea
“Kapan saja, di mana saja kalau dia mau, saya harus siap. Apa lagi dia mau menikahi saya jadi dia pikir, ‘elo berarti sudah punya gue.’”
Baru saja melangsungkan pesta pernikahan rekayasa tersebut, Rhea sudah mengandung anak kedua. Kebencian dan sakit hati yang tidak bisa ia ungkapkan menjadikan dirinya seorang wanita yang emosional. Bahkan hanya karena menonton di televisi tentang seseorang yang diperkosa, dirinya bisa memaki-maki bahkan ingin melempakan sesuatu ke televisi.
Hari demi hari yang ia jalani bersama pria tersebut dalam bahtera rumah tangga menjadi hari-hari yang menyiksa bagi Rhea. Tidak hanya itu, batinnya semakin tersiksa saat adiknya bercerita bahwa suaminya pernah mencoba untuk menidurinya. Awalnya suaminya tersebut menyangkal, namun setelah diperhadapkan langsung dengan adiknya dia mengakui dan meminta maaf.
“Dia nangis, dia nyesel. Dia minta maaf sambil nyium kaki adik saya. Sebenarnya adik saya sudah tidak percaya. Tapi saya yang bilang, kalau orang sudah seperti itu kok kita kasih kesempatan.”
Permintaan maaf demi permintaan maaf terlontar dari mulut suaminya, namun tidak ada perubahan yang berarti. Bakan kini anak-anaknya yang menjadi sasaran kemarahan suaminya. Ketika Rhea sedang bekerja, anak-anaknya tidak bisa lepas dari pukulan dan hukuman sang ayah.
“Sekali waktu mereka tidak tahan, dan mengadu pada saya. Terus saya confront. Di depan saya dia bilang, ‘Saya nyesel, saya ngga bermaksud begitu.’”
Namun begitu Rhea pergi kembali, anak-anaknya kembali dimarahi ayahnya karena mengadu. Sejak saat itu, anak-anaknya tidak pernah mengadu lagi kepada Rhea. Namun akibatnya, anak-anak Rhea melampiaskan emosi dengan cara-cara yang mengerikan.
“Dia suka pakai jangkar, dan menulis namanya di tangan seperti tato hingga keluar darah. Dia menahan rasa sakitnya, persis seperti saya dulu. Tidak hanya itu, dia juga membentur-benturkan kepalanya ke tembok. Saat hal itu terjadi di depan mata saya dan coba saya tahan, saya tidak bisa. Sampai ada seorang teman saya yang mencoba membantu saya namun tidak berhasil menghentikannya.”
Hingga ada sebuah suara yang berkata pada Rhea untuk melepaskan anak itu, “Kalau kamu percaya sama saya, sudah lepasin aja anak itu.”
Tak sanggup melihat anaknya menyakiti dirinya sendiri, Rhea hanya bisa menangis dikamar. Tiba-tiba suara benturan itu berhenti, dan tampak anaknya tersebut sedang berdiri di depan pintu kamarnya.
“Dia lari dan memeluk saya. ‘Ma, saya minta maaf ma..’ Dia nangis sambil memeluk saya.’ Dia nangis, dan nangis, sampai dia bisa bercerita. ‘Ma saya sedih ma..’ Disitu dia mulai cerita apa yang menjadi ketakutan dia selama ini.”
Suatu hal yang tidak pernah di duga oleh Rhea, sang suami mengatakan pada anak tersebut bahwa jika mama dan papanya cerai, semua itu karena salahnya. Tidak berhenti disitu, anaknya yang bungsu setiap kali Rhea akan pergi selalu mencari gara-gara. Anak tersebut selalu diberi tahu bahwa kalau mamanya pergi itu karena sudah tidak sayang pada dirinya.
“Saya bilang ke mereka, ‘saya hidup tuh buat kalian. Mama tuh ngapa-ngapain buat kalian. Saya cuma ingin kalian ngga ribut.’”
Setelah melalui banyak pertimbangan akhirnya Rhea mengajukan perceraian. Namun hal itu bukanlah pilihan yang mudah baginya. Hari-hari dilaluinya dengan tangisan, hingga akhirnya perceraian itu terjadi. Tapi semua itu tidak bisa menghapus kebenciannya pada pria, hingga sebuah pengakuan hebat keluar dari mulut ayahnya.
“Saya harus akui bahwa ini bukan kesalahan kalian, tapi ini kesalahan saya. Saya gagal menjadi seorang ayah. Kesalahan saya dimasa lalu, itulah yang menimpa anak-anak saya,” demikian pengakuan ayah Rhea.
Pengakuan inilah yang ditunggu Rhea hampir selama dua puluh tahunan, dan pengakuan itulah yang membawa Rhea kepada pemulihan.
“Saya baru melihat, ada laki-laki hebat di depan saya. Tapi kalau saya mau jujur, memang itu yang saya tunggu,” demikian ungkap Rhea sambil berlinang air mata.
Apa yang Rhea alami saat itu baru sebuah permulaan, di tahun 2009 Rhea melepaskan pengampunan yang tulus kepada semua yang telah menyakiti hatinya.
“Saat itu untuk pertama kalinya dalam hidup saya, ‘Tuhan, saya mengampuni semua pria. Saya mengampuni ayah saya. Saya ampuni suami saya. Saya ampuni ayah anak-anak saya.’ Saya sengaja pisahkan, karena secara fungsi saya kecewa di dua hal tersebut. ‘Dan saya minta ampun Tuhan,’ Saya ngga pakai dalih lagi karena semua itu salah saya. Hari itu saya lepaskan semua pengampunan.”
Kini Rhea menjalani kehidupan bersama kedua orang putranya tanpa di bayang-bayangi lagi oleh kebencian ataupun trauma.
“Melalui apa yang terjadi, saya bisa menjadi pribadi seperti hari ini. Tidak hanya menceritakan tentang keajaiban disaat saya kaya atau punya uang dan berhasil, tapi justru menunjukkan Tuhan saya itu disetiap masa dalam kehidupan saya. Saya bersyukur untuk itu.”

Kisah ini ditayangkan 17 Juni 2010 dalam acara Solusi Life di O’Channel

Sumber Kesaksian : Rhea Arella

Rabu

Kesaksian Dikalahkan oleh Nama Yesus

Dari hari ke hari Eddy memperdalam mantera-mantera yang diberikan gurunya. Sampai suatu ketika ia diperhadapkan dengan preman-preman yang siap menghajarnya. Temannya dipukul habis-habisan. Saat itulah pertama kalinya Eddy mengucapkan mantera-mantera yang baru dipelajarinya.
"Tidak tahu darimana datang seseorang yang membuat saya kaget. Ia katakan, kalau kamu ingin menghabisi anak ini, lewati dulu mayat saya," kisah Eddy.
Pada kesempatan itu, Eddy melarikan diri tanpa menghiraukan temannya. Dimulai dari situlah setiap hari Eddy bertambah antusias. Ia cepat menghafalkan dan cepat mempelajarinya hingga gurunya sampai kebingungan.
Banyak sekali yang ia ajarkan kepada Eddy bahkan ia mendelegasikan murid-muridnya itu kepada Eddy. Disana mereka belajar ilmu-ilmu gaib kepada Eddy.
"Kami praktekkan ilmu-ilmu yang kami pelajari itu kebanyakan kepada orang-orang sakit. Begitu banyak yang disembuhkan juga," Eddy menceritakan mengenai kegiatan dirinya bersama teman-teman belajar ilmu gelapnya.
Hingga suatu hari ada seseorang yang berbincang dengan Eddy bahkan hingga berdebat. Eddy katakan bahwa dewa-nya sudah yang paling sakti. Yesus itu hanya nabi biasa. Untuk membuktikannya, Eddy menantang, "Jika Yesus memang sakti, coba injak puntung rokok ini jika kaki Om tidak hangus berarti Yesus-mu itu jago. Sebab saya bukan hanya puntung rokok, tetapi bara api pun kaki saya sudah lewati. Saya jalan dan kaki saya tidak hangus."
Saat itu Eddy sudah merasa bangga sekali dengan dewa-dewanya.
Lalu Eddy katakan lagi kepada lawan bicaranya, "Yesus itu manusia biasa. Dia bukan Allah."
Di tengah kebanggaan, papa dari Eddy terkena serangan jantung dan harus terbaring di ruang gawat darurat.
"Dokter yang biasanya menangani papa itu mengatakan agar saya pulang memanggil ibu saya sebab papa saya sudah koma," kisah Eddy mengenai keadaan papanya di rumah sakit.
Eddy terkaget sekali mendengar pernyataan dokter tersebut hingga terbengong-bengong. Eddy sangat mengasihi keluarganya. Papanya dan mamanya. Karena Eddy mengetahui bahwa kedua orang-tuanya mencintai dirinya.
Eddy merasa tertantang. Karena orang lain yang sakit saja Eddy obati. Maka itu ia ingin mengobati papanya juga.
Eddy mulai mengundang semua dewa-dewa yang Eddy kenal. Tapi tiba-tiba dokter menepuk dirinya di tengah doanya. Eddy melihat heart rate ayahnya sudah naik hingga 172. Itu sangat menakutkan sekali bagi Eddy. "Saya berpikir siapa lagi yang belum saya panggil...," pikir Eddy. Menurut kepercayaannya, dewa-dewa yang selalu menolongnya, semua sudah ia panggil.
"Sudah 23 tahun saya bergaul dengan roh-roh ini. Dulu saya berdebat dengan orang-orang Kristen bahwa Yesus itu bukan Allah. Sekarang saya mau panggil nama Yesus... Malu dong. Tapi siapa lagi yang mau saya panggil?" Eddy mengungkapkan kebingungannya.
Kontradiksi terjadi di dalam hati Eddy. Ia tersentak dan ia ngomong sendiri, "Okay Yesus, kalau Kamu bisa sembuhkan papa saya... Malam ini juga saya ikut."
Pada waktu Eddy menyebut nama Yesus... Eddy melihat perubahan di heart rate monitor bahwa ada perubahan. Jika tadi heart rate-nya mencapai 172, telah membaik hingga 168.
"Secara perlahan-lahan juga heart rate itu mulai turun dan turun... Sampai balik ke 148, papa saya loncat dari tempat tidur dan teriak dalam bahasa kita, bahasa Manado - ‘Kita so hidup'," kisah Eddy.
Disitulah ketika Eddy melihat bahwa papanya sudah sadar, keluarganya pun sudah merasakan kesenangan karena papanya hidup kembali, Eddy jadi terbengong.
Eddy berkata, "Selama ini saya memang mencari mana itu yang sebenarnya Allah. Saya sudah belajar mati-matian, saya sudah melakukan apa saja syarat-syarat yang diminta... Saya ikutin semua. Tapi mengapa dewa-dewa saya yang sudah saya layanin selama 23 tahun dengan setia. Setiap hari saya layanin, tapi kenapa mereka tidak dapat menolong? Belakangan pun saya sadar bahwa mereka memang tidak punya kuasa di atas kehidupan. Tetapi akhir dari semuanya itu, kehidupan itu tidak berada di tangan mereka. Jadi sewaktu saya panggil nama Yesus, waktu kurang dari dua menit, mungkin satu menit saja, tetapi di saat itu Dia menjawab bahwa sesungguhnya Dia adalah Pencipta, Allah yang mengatur segala-galanya di dunia ini!"

(Kisah ini ditayangkan 29 Mei 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel)

Rokok Itu Halal?

Apakah kita memiliki teman, suami, atau ayah yang perokok? Meskipun kita bukan perokok, tapi jika cukup sering menghisap asap rokok dari orang-orang di sekitar kita, sebenarnya kita menghadapi resiko yang sama besarnya dengan para perokok itu sendiri.
Setiap kali menghirup asap rokok, entahkah sengaja atau tidak, berarti kita juga mengisap lebih dari 200 macam racun.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 20% dari mereka yang sering terkena asap rokok selama beberapa tahun, berisiko terkena kanker paru-paru. Sementara itu mereka yang berada di lingkungan kerja  atau sosial yang merokok, resikonya lebih tinggi yakni 25%.

Begitulah nasib buruk para perokok pasif yang terpaksa ikut menghirup Nikotin dan zat-zat racun dari rokok.
Meski hanya sekejap, seperti halnya perokok aktif, ternyata paru-paru para perokok pasif juga ikut tercemar oleh lebih dari 200 zat racun rokok. Merokok sama halnya memasukkan berbagai jenis racun ke dalam tubuh yang tentu akan mengganggu kesehatan kita

Merokok berkaitan erat dengan penurunan kualitas hidup.
Dalam sebuah penelitian di Jerman, sejak Tahun 1997 - 1999 yang melibatkan  4.181 responden, di simpulkan bahwa responden yang memiliki ketergantungan nikotin memiliki kualitas hidup yang lebih buruk.
Hampir 50% dari responden perokok memiliki setidaknya satu jenis gangguan kejiwaan. Selain itu di ketahui pula bahwa pasien gangguan jiwa cenderung lebih sering menjadi perokok.
Ada 50% penderita gangguan jiwa dan 90% dari pasien skizofrenia yang berobat jalan yang menjadi perokok aktif.
Rokok terlalu banyak memberikan efek negatif kepada para penggunanya.

Orang percaya tentu akan melepaskan diri dari segala sesuatu yang sifatnya tidak berguna, apalagi jika itu sudah memperbudak.
Rasul Paulus memberi prinsip yang cukup tegas bagi kita ketika ia berkata, " Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun ". ( 1 Korintus 6 : 12). ( by : Renungan harian Manna Sorgawi July 2010)


Selasa

Rokok Halal?

Apakah kita memiliki teman, suami, atau ayah yang perokok? Meskipun kita bukan perokok, tapi jika cukup sering menghisap asap rokok dari orang-orang di sekitar kita, sebenarnya kita menghadapi resiko yang sama besarnya dengan para perokok itu sendiri.
Setiap kali menghirup asap rokok, entahkah sengaja atau tidak, berarti kita juga mengisap lebih dari 200 macam racun.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa 20% dari mereka yang sering terkena asap rokok selama beberapa tahun, berisiko terkena kanker paru-paru. Sementara itu mereka yang berada di lingkungan kerja  atau sosial yang merokok, resikonya lebih tinggi yakni 25%.

Begitulah nasib buruk para perokok pasif yang terpaksa ikut menghirup Nikotin dan zat-zat racun dari rokok.
Meski hanya sekejap, seperti halnya perokok aktif, ternyata paru-paru para perokok pasif juga ikut tercemar oleh lebih dari 200 zat racun rokok. Merokok sama halnya memasukkan berbagai jenis racun ke dalam tubuh yang tentu akan mengganggu kesehatan kita

Merokok berkaitan erat dengan penurunan kualitas hidup.
Dalam sebuah penelitian di Jerman, sejak Tahun 1997 - 1999 yang melibatkan  4.181 responden, di simpulkan bahwa responden yang memiliki ketergantungan nikotin memiliki kualitas hidup yang lebih buruk.
Hampir 50% dari responden perokok memiliki setidaknya satu jenis gangguan kejiwaan. Selain itu di ketahui pula bahwa pasien gangguan jiwa cenderung lebih sering menjadi perokok.
Ada 50% penderita gangguan jiwa dan 90% dari pasien skizofrenia yang berobat jalan yang menjadi perokok aktif.
Rokok terlalu banyak memberikan efek negatif kepada para penggunanya.

Orang percaya tentu akan melepaskan diri dari segala sesuatu yang sifatnya tidak berguna, apalagi jika itu sudah memperbudak.
Rasul Paulus memberi prinsip yang cukup tegas bagi kita ketika ia berkata, " Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun ". ( 1 Korintus 6 : 12). ( by : Renungan harian Manna Sorgawi July 2010)


Minggu

Pengalaman Rohani Petrus


  Simon Petrus adalah seorang murid Yesus yang terkemuka, selalu
  disebut yang pertama dalam urutan para rasul. Pada waktu Yesus
  memilih keduabelas rasul-Nya, Simon Petrus adalah nama murid yang
  disebut pertama kali (Matius 10:1-4; Markus 3:13, 19; Lukas 6:12-16).
  Petrus bersama Yakobus dan Yohanes merupakan kelompok tiga utama
  yang sangat dekat dengan Guru mereka (Markus 5:37; 9:2; 14:33).

  Di antara kedua belas murid Yesus, Petrus merupakan semacam "ketua
  kelas" mereka. Ia mewakili teman-temannya untuk berbicara atau
  bertanya kepada Guru mereka (Matius 15:15; 18:21; Markus 1:36; 8:29;
  9:5; 10:28; 11:21; 14:29; Lukas 5:5; 12:41). Jadi, semua murid
  mengakui dan mendukung kepemimpinan Petrus.

  Meskipun telah jatuh dalam dosa penyangkalan yang memalukan, Petrus
  ditampilkan ke depan dalam peristiwa kebangkitan Kristus (Markus
  16:7). Yesus juga menampakkan diri secara khusus kepada Petrus:
  "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada
  Simon" (Lukas 24:34). Paulus menulis bahwa Yesus menampakkan diri
  untuk pertama kalinya kepada Petrus (1 Korintus 15:5).

  Kepemimpinan Petrus di antara para rasul sangat penting dalam
  pandangan Yesus maupun Iblis. Hal itu terlihat dari peringatan Yesus
  tentang bagaimana Iblis akan menampi Petrus dan tindakan Yesus untuk
  secara khusus mendoakannya supaya imannya tidak gugur (Lukas 22:31-32).

  Menjelang kenaikan-Nya ke surga, Yesus meneguhkan panggilan
  pelayanan kepemimpinan Petrus. Tiga kali Yesus memberi perintah:
  "Gembalakanlah domba-domba-Ku" (Yohanes 21:15-17). Tugas dan
  pelayanan Petrus sebagai pemimpin sangatlah berat, Yesus menubuatkan
  kemartirannya sebagai seorang pemimpin (Yohanes 21:18-19).

  Menjelang Pentakosta, Petrus tampil berbicara di depan 120 murid
  yang sama-sama menantikan pencurahan Roh Kudus itu (Kisah Para Rasul
  1:15). Setelah Roh Kudus turun, Petrus tampil sebagai pemimpin utama
  kegerakan tersebut. Dialah pengkhotbah utama yang menobatkan 3.000
  orang (Kisah Para Rasul 2:14, 41).

  Petrus adalah juru bicara Gereja Perjanjian Baru (Kisah Para Rasul
  4:8). Sebagai pemimpin umat dalam ketertiban, ia memunyai otoritas
  besar untuk menyatakan hukuman Allah kepada para pendosa (Kisah Para
  Rasul 5:1-11). Petrus adalah tokoh pemimpin pertumbuhan Gereja yang
  pelayanannya disertai mukjizat dan tanda-tanda ajaib (Kisah Para
  Rasul 5:15).

  Kehidupan Doanya

  Kehidupan doa Petrus tercermin dari pola hubungan dirinya dengan
  Kristus. Petrus senang bertanya kepada Gurunya, sehingga Yesus pun
  memberinya banyak pengertian. Sebagai contoh, Petrus bertanya
  tentang berapa kali ia harus mengampuni orang yang bersalah
  kepadanya (Matius 18:21).

  Tentu saja seorang guru senang dengan murid yang proaktif. Demikian
  juga dengan doa-doa kita, jangan hanya minta dan menunggu-nunggu
  secara pasif saja. Ketika ada persoalan, Yesus menanti kita
  bertanya: "Tuhan bagaimana jalan keluarnya? Mengapa ini terjadi atas
  hidupku? Apa salahku? Berikan aku hikmat-Mu!" Siapa aktif bertanya,
  dia akan memperoleh banyak pengertian, hikmat, dan wahyu.

  Petrus adalah seorang pendoa yang memunyai kerinduan dan keberanian
  iman. Hal itu tampak sekali dalam peristiwa Petrus berjalan di atas
  air (Matius 14:26-31). Melihat Gurunya berjalan di atas air, Petrus
  terdorong hatinya untuk melakukan hal yang sama seperti Yesus.
  Petrus pun nekat terjun dan berjalan di atas riak air, meskipun
  kemudian tenggelam. Petrus adalah seorang pemberani, termasuk berani
  untuk mengalami kegagalan.

  Jadilah seorang pemimpin Kristen yang memunyai kerinduan dan
  keberanian dalam berdoa.

  Berdoalah untuk perkara-perkara besar, mintalah hal-hal ajaib dari
  Tuhan. Rindukan kedahsyatan Tuhan melalui doa Anda. Yesus sendiri
  senang dengan doa-doa yang demikian. Yesus bahkan rindu melihat kita
  melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Dia lakukan, bahkan yang lebih
  besar (Yohanes 14:12).

  Ketika menghadapi masalah, Petrus mengedepankan iman di dalam
  doanya. Perhatikan ketika Petrus menjumpai seorang lumpuh di Gerbang
  Indah Bait Allah, dengan lantang ia berkata, "Demi nama Yesus
  Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" (Kisah Para Rasul 3:6)
  Petrus menghayati pesan Yesus tentang ajaran supaya percaya di dalam
  hati dan mengucapkan perkataan iman yang positif (Markus 11:23).

  Di samping doanya sendiri yang kuat, keberhasilan pelayanan Petrus
  sesungguhnya karena didukung jemaat yang secara giat
  mendoakannya. Ketika Petrus dipenjara, jemaat tekun mendoakannya
  (Kisah Para Rasul 12:5). Alhasil, Tuhan menyatakan mukjizat yang
  sangat ajaib sehingga Petrus pun bebas.

  Seorang pemimpin Kristen memerlukan perisai doa dari jemaat atau
  para stafnya. Seorang gembala membutuhkan doa-doa jemaat. Dalam hal
  ini, seorang pemimpin perlu merendahkan diri dan meminta topangan
  para pengikutnya.

  Hal-Hal Adikodrati

  Petrus adalah seorang pemimpin yang melalui kehidupan doanya maka
  hubungan pribadinya dengan Kristus mengalami banyak pengalaman
  supernatural. Ketika Yesus dimuliakan di atas gunung, Petrus melihat
  dan mengalami sendiri hadirat Tuhan yang dahsyat itu. Karena panik
  dan ketakutan, Petrus berbicara kepada Yesus bahwa ia hendak
  mendirikan tiga kemah untuk Yesus, Musa, dan Elia (Markus 9:56).
  Maka datanglah awan menaungi mereka dan dari dalam awan itu
  terdengar suara: "Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia"
  (Markus 9:7).

  Banyak orang merindukan pengalaman hadirat Tuhan, tetapi mereka
  sudah ketakutan lebih dulu. Peristiwa Yesus berjalan di atas air
  juga membuat para murid berteriak ketakutan, bahkan mengira Yesus
  hantu (Matius 14:26-27). Banyak pemimpin Kristen menghindari dimensi
  pengalaman supernatural dari kehidupan doa karena takut sesat, takut
  menjadi bidat. Ketakutan itu harus dibuang jauh, sebab Roh Kudus
  tidak akan menyesatkan, Ia akan menuntun kita dalam segala kebenaran
  (Yohanes 16:13).

  Berjalan di atas air adalah pengalaman adikodrati bagi Petrus. Hal
  ini terjadi karena Petrus tergerak imannya ketika melihat Yesus
  berjalan di atas air, Petrus ingin seperti Yesus (Matius 14:28).
  Kesebelas murid yang lain tidak mengalami perkara ajaib itu karena
  mereka pasif.

  Pengalaman rohani dari Tuhan akan diperoleh jika Anda keluar dari
  "perahu" Anda -- zona nyaman Anda. Doa memerlukan sebuah lompatan
  iman yang dilakukan secara inovatif dan berani. Banyak pemimpin
  Kristen memilih pasif dan mempertahankan status quo, tidak mau masuk
  dalam pembaruan doa.

  Bagi Petrus, doa adalah pengalaman supernatural bersama Roh Kudus.
  Doa bukan sekadar tradisi agamawi yang kaku dan hampa. Ketika
  melayani di dekat Yope, Petrus berdoa dan rohnya diliputi kuasa
  ilahi sehingga ia pun melihat penglihatan-penglihatan adikodrati
  (Kisah Para Rasul 10:9-11). Petrus mengalami kondisi kepenuhan
  karena Roh Kudus.

  Bagi Petrus, doa membuka keran urapan Roh Kudus yang dahsyat dalam
  hidup dan pelayanannya. Petrus adalah seorang pemimpin yang sangat
  terbuka pada karya Roh Kudus. Urapannya begitu dahsyat, bayangannya
  pun menyembuhkan (Kisah Para Rasul 5:15).

  Diambil dan disunting dari:
  Judul buku: Mezbah Doa Para Pemimpin
  Judul artikel: Petrus: Dimensi Pengalaman Rohani
  Penulis: Haryadi Baskoro
  Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 2004
  Halaman: 93 -- 98
______________________________________________________________________
KESAKSIAN DOA

                    SEORANG PEMBAJAK DARI RUMAH DOA

    Pada usia 27, wanita muda itu sedang menghadapi masa penjaranya
    yang keempat di Uni Soviet, tetapi agaknya penjara hanya memberi
    pengaruh sedikit tetapi malahan meningkatkan cintanya terhadap
    firman Allah dan kepentingannya terhadap imannya. "Di penjara, hal
    yang paling sukar adalah untuk hidup tanpa Alkitab."

  Aida berdiri di sudut menyerahkan kartu-kartu kecil dengan puisi-
  puisi di dalamnya. Pada tiap kartu terdapat puisi yang telah ia
  tulis sendiri. Tiap puisi menyatakan kasih dan sukacita yang ia
  peroleh dari pengenalan akan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
  Beberapa mengambilnya karena mereka tertarik dengan apa yang mungkin
  sedang ia bagikan, beberapa karena ia begitu cantik, tetapi
  kebanyakan mungkin mengambil kartu-kartunya karena sukacita dan
  kasih yang tampak di dalam senyumnya saat ia menatap ke dalam mata
  setiap orang dan memberikan kepada mereka sebuah kartu.

  Karena ini ia ditahan dan dibawa ke pengadilan. Di hadapan
  pengadilan dengan berani Aida bersaksi, "Masyarakat yang sedang
  dibangun oleh kalian, para komunis, tidak pernah dapat menjadi adil
  karena kalian sendiri tidak adil." Ia dijatuhi hukuman satu tahun
  penjara.

  Ketika ia dilepaskan, ia langsung kembali kepada pekerjaannya untuk
  gereja bawah tanah. Karena kecantikannya, kemauan kerasnya, dan
  keberaniannya, ia disebut "pembajak dari rumah doa" oleh koran
  komunis Izvestia.

  Salah satu tulisan berani yang ia tulis adalah, "Kalian, para ateis,
  dapat mengadakan pertemuan bersama setiap saat dan melakukan apa pun
  yang kalian inginkan -- berbicara, membaca, bernyanyi. Jika demikan,
  mengapa kami tidak dapat saling mengunjungi? Hukum apa yang melarang
  hal ini? Mengapakah kami tidak boleh berdoa atau membaca Alkitab
  kapan pun kami ingin? Kami diizinkan untuk berbicara mengenai Allah
  hanya di gereja. Kalian pasti tidak akan setuju jika kalian
  diizinkan untuk berbicara mengenai teater hanya di teater atau
  mengenai buku-buku hanya di perpustakaan. Dengan cara yang sama,
  kami tidak dapat diam mengenai apa yang merupakan seluruh arti dari
  hidup kami -- mengenai Kristus." Sekali lagi ia dijatuhi hukuman
  empat tahun penjara, tetapi ia tidak bergeming.

  Satu kali, sebuah Injil Markus diselundupkan kepadanya. Ketika para
  penjaga mengetahui bahwa aku memiliki sebuah Injil, mereka menjadi
  khawatir dan menggeledah seluruhnya. Pada pencarian kedua, mereka
  menemukannya. "Aku dihukum karena ini dan harus menghabiskan waktu
  sepuluh hari dan sepuluh malam di dalam tahanan sel yang dingin dan
  terasing. Tetapi dua minggu kemudian aku diberikan seluruh
  Perjanjian Baru yang dapat aku simpan nyaris hingga hari
  pembebasanku."

  "Penjara sering kali digeledah, tetapi setiap kali Tuhan membantu
  aku. Aku tahu lebih dahulu mengenai penggeledahan sehingga aku dapat
  menyimpan buku berharga itu. Banyak tahanan lain yang menolongku
  menyembunyikan buku itu, walaupun mereka bukan orang Kristen."

  Para penjaga melakukan banyak hal untuk berusaha membuatnya
  kehilangan keberanian dan membuatnya menyangkal imannya, namun
  beberapa dari tindakan tersebut justru memberikan efek yang
  sebaliknya. "Satu kali seorang penjaga menunjukkan kepadaku
  bungkusan makanan. Ia mengatakan kepadaku bahwa isinya coklat dan
  berbagai hal lezat lainnya. Bungkusan itu tidak diberikan kepadaku
  [karena aku tidak mau menyangkal imanku], tetapi dengan menunjukkan
  bungkusan itu aku malah mendapatkan dorongan kekuatan karena
  mengetahui bahwa sahabat-sahabatku peduli akan diriku. Kenyataan
  tersebut jauh lebih berarti daripada makanannya. Pada kesempatan
  lain, aku diberitahukan bahwa sepuluh paket telah tiba untukku dari
  Norwegia, tetapi paket ini pun tidak diberikan kepadaku. Kami sangat
  bersukacita karena mengalami persekutuan roh yang nyata dengan
  sesama orang Kristen di bagian-bagian dunia yang berbeda. Hal ini
  memberikan kepada kami harapan di dalam penjara. Aku ingin
  mengirimkan sebuah ungkapan kasih dari kami semua kepada mereka yang
  telah peduli terhadap kami dan berdoa bagi kami."

  Ketika ia dilepaskan dari masa penjaranya yang keempat, Aida telah
  berubah secara drastis. Kecantikan bagai bintang film yang ia miliki
  pada masa mudanya bukan saja lenyap, tetapi pada usianya yang baru
  tiga puluh tahun ia tampak seperti berusia lebih dari lima puluh. Ia
  kurus kering dan lusuh oleh tahun-tahun yang dihabiskannya di dalam
  penjara. Jika Anda melihatnya, Anda tidak akan pernah mengenalinya
  sebagai wanita yang sama, kecuali untuk satu hal: senyumannya.
  Senyumannya masih mencerminkan kasih dan sukacita karena pengenalan
  akan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

  Mengenai masa penjaranya yang terakhir dan paling sukar, Aida
  menulis, "Aku semakin memahami ayat berikut, `Sebab kuk yang
  Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan.` (Matius 11:30) Yesus
  sendiri mengatakan kata-kata ini dan selama tiga tahun di dalam
  penjara itu aku menjadi mengerti betapa nyata dan benar kata-kata
  tersebut."

  Pada tahun 1991, sekitar 20 tahun setelah masa penjaranya yang
  keempat dan terakhir, Uni Soviet pecah karena kejatuhan Komunisme.
  Penganiayaan kaum Kristen oleh pemerintah pun berhenti, setidaknya
  untuk satu periode. Iman dan perjuangan dari Aida dan banyak lainnya
  di bawah tanah tidaklah sia-sia.

  Pada tahun 1992, kurir-kurir dari The Voice of the Martyrs mendapati
  Aida -- sakit, pucat, dan kurus -- hidup di apartemen yang terawat
  baik di gedung tua yang nyaris roboh di St. Petersburg. Aida
  merupakan pulau yang bersih dan teratur di tengah-tengah kekacauan;
  itu merupakan gambaran makna hati dan rohnya. Jelas tampak bahwa ia
  tidak menyimpan kegetiran kepada penyiksa-penyiksa terdahulunya,
  hanya pengampunan. Ia terkejut mengenai perhatian yang telah ditarik
  oleh ceritanya dari seluruh dunia, tetapi ia amat bersyukur atasnya.
  Ia mengatakan, "Aku hanya mungkin bertahan karena banyak doa-doa
  dari seluruh dunia. Jika tidak aku tidak akan bertahan."

  "Ingatlah akan orang-orang hukuman, karena kamu sendiri adalah
  orang-orang hukuman. Dan ingatlah akan mereka yang diperlakukan
  sewenang-wenang; karena kamu sendiri juga masih hidup di dunia ini."
  (Ibrani 13:3)

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Jesus Freak
  Penyusun: Toby McKeehan dan Mark Heimermann
  Penerbit: Cipta Oleh Pustaka, 1995
  Halaman: 89 -- 92
______________________________________________________________________
STOP PRESS