Sabtu

Minyak Urapan, Menurut Alkitab.

“TEOLOGI MINYAK URAPAN DALAM PERSFEKTIF ALKITAB FIRMAN ALLAH”

Kita perlu mewaspadai seorang pengkhotbah yang telah membingungkan banyak orang dengan minyak urapannya serta pengalaman-pengalaman yang dikisahkannya, seperti bolak-balik masuk surga, Minyak Urapan, visi neraka, dll. Dalam berbagai pertemuan, saya sering sekali bertemu dengan anggota jemaat yang mengatakan kebingungannya mengenai penggunaan minyak urapan.
Penggunaan Minyak Urapan dalam Perjanjian Lama (PL):
Minyak Urapan digunakan untuk menahbiskan dan pengangkatan imam-imam yang akan melayani di bait suci Allah (Bdk. Kel 29:2). Dalam hal ini minyak urapan adalah “ lambang Roh Kudus” yang memiliki peranan menyucikan dan menguduskan. Karena Allah mengurapi hamba-hamba-Nya dengan Roh Kudus untuk tugas pelayanan.Pengurapan atas orang, berlaku bagi pengurapan raja (1 Sam 16:12-13, 2 Sam 2:4), kemudian pengurapan atas imam besar (Kel 28:41), dan juga pengurapan atas nabi (1 Raja 19:16). Pengurapan baik kepada benda maupun kepada orang adalah mutlak atas perintah Tuhan. Pengurapan disebut sebagai tindakan ilahi, bukan inisiatif manusia. Dan pengurapan dilakukan oleh orang yang ditunjuk Tuhan, bukan kemauan pribadi. Jika benda yang diurapi, benda tersebut menjadi kudus. Jika orang yang diurapi, dia menjadi penerima kuasa Tuhan. Digambarkan juga orang yang diurapi, sebagai orang yang menerima karunia dan dijaga Tuhan (Maz 23:5-6).
Menguduskan perabotan bait suci (Bdk kel 40:9). Minyak urapan digunakan untuk menguduskan bait suci, perabotannya,dsb. Tujuan pengurapan atas benda-benda ini adalah penyucian (benda itu disucikan karena digunakan untuk tujuan yang suci dan atas ketetapan Tuhan). Itu sebabnya , pengurapan harus dilakukan dengan minyak khusus, yang ditunjuk Tuhan, tidak oleh semua orang. Sekali lagi perlu diperhatikan, “minyak untuk urapan ini” (minyak urapan) tidak bisa dibuat oleh semua orang dan juga pengurapannya tidak bisa dilakukan semua orang. Alkitab mengatakan hal ini dengan sangat jelas, dan “serba khusus.”

Penggunaan Minyak Dalam Perjanjian Baru (PB) :
Dalam Perjanjian Baru oleh Injil Kristus, pengurapan diterima oleh hamba Tuhan, umat Tuhan (orang percaya) bukan lagi menggunakan minyak, tetapi Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus langsung mengurapi orang percaya dengan Roh Kudus, yang diperoleh ketika kita dibaptis, percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat. ( Bdk. 2 Kor 1:20-22). Pada waktu Tuhan Yesus dibaptis disungai Yordan dan ketika Dia keluar dari air, Roh seperti burung merpati turun keatas-Nya. Allah mengurapi Kristus dengan Roh Kudus ( Bdk Kis 10:38). Dan orang yang percaya kepada Kristus juga menerima pengurapan (1Yoh 2:20). Pengertian pengurapan disini jelas sekali sebagai menerima karunia Roh Kudus,lahir baru dan percaya.Artinya ketika kita menjadi percaya, Allah memetraikan kita dengan Roh Kudus dan mengurapi kita dengan Roh Kudus. Dengan diurapi,kita disucikan menjadi milik Tuhan. Paulus berkata kamu bukan lagi milik kamu sendiri, melainkan milik Tuhan ( 1 Kor 6:19-20).
Penggunaan minyak dalam Perjanjian Baru hanya sebagai “media” saja untuk menyalurkan tenaga (kuasa) Allah untuk menyembuhkan (Bdk Markus 6:7,13). Dan minyak tersebut bukanlah disebut “minyak urapan”. Jadi tindakan menguduskan perabotan bait suci dalam Perjanjian Baru tidak lagi menggunakan minyak urapan seperti pada Perjanjian Lama, tetapi oleh iman melalui doa kepada Allah. Perlu juga ditambahkan,pengertian minyak urapan di Perjanjian Baru, tidak lagi mengacu kepada penyucian benda atau pengkhususan diri, karena semua sudah digenapi di dalam Kristus.. Karena semua yang percaya kepada Kristus adalah orang yang diurapi.
Allah tidak harus menyembuhkan orang sakit hanya memakai media minyak saja. Kita tidak boleh mengklaim mujizat Allah hanya dengan minyak, karena hal tersebut dapat terjebak (terjerat) kepada praktek penyembahan berhala, perdukunan dan okultisme (sihir). Dalam Perjanjian Baru Allah banyak melakukan mujizat dengan memakai berbagai media seperti : udara ( orang sakit yang kena bayangan Rasul Petrus disembuhkan), sapu tangan Rasul Paulus menyembuhkan orang sakit dan yang dibelenggu roh-roh jahat, pasir (Tuhan Yesus menggunakan pasir menyembuhkan orang buta), minyak,dsb. Di dalam jaman modern dimana kita hidup sekarang ini, Tuhan Allah dapat juga memakai paramedis seperti dokter, perawat dan obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit kita. Dimana para dokter diberikannya pengetahuan tentang seluk beluk penyakit kita dan proses penyembuhan penyakit kita. Jadi kita tidak boleh membatasi kuasa Allah yang dapat bekerja melalui apa saja sesuai dengan hikmat, kedaulatan, kehendak dan rencana-Nya melakukan mujizat dan kesembuhan.
Dalam Perjanjian Baru minyak bukanlah “lambang Roh Kudus” atau “materai Roh Kudus”. Roh Kudus bukanlah materi, tetapi Allah dan Tuhan sendiri dalam pribadi-Nya yang ke tiga (Roh Allah). Roh Kudus tidak pernah memeteraikan kita, atau membaptis kita. Tetapi Allah didalam Kristuslah yang memeteraikan kita dengan Roh Kudus dan Tuhan Yesuslah yang membaptis kita dengan Roh Kudus.
Dalam Perjanjian Baru minyak bukan lagi lambang Roh Kudus sebagaimana “minyak urapan” dalam Perjanjian Lama atau lambang darah Tuhan Yesus, tetapi hanya media saja yang dipakai oleh Allah untuk menyalurkan tenaga dan kuasa-Nya. Kita mengimani perlindungan Allah dari serangan Iblis dan kuasa kegelapan dengan memakai seluruh perlengkapan senjata yang Allah berikan (Bdk. Efesus 6:10-20). Dengan iman dan tunduk kepada Allah kita dapat melawan Iblis, setan dan roh jahat, bukan dengan “minyak”.
Dalam Perjanjian Baru, orang-orang percaya adalah imam-imam di hadapan Allah yang diperoleh-Nya melalui karya penebusan Kristus yang adalah anugerah Allah dan perbuatan Allah.Hanya Tuhan Yesus yang memungkinkan kita menjadi imam dan raja di hadapan Allah melalui karya penebusan-Nya. Karena Tuhan Yesus adalah pendamaian atas segala dosa kita di hadapan Allah. Marilah kita baca,uraikan dan renungkan firman Tuhan ini sebagai berikut : “Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi." (Why 5:9-10. (dari internet)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar