Sabtu

Waspada! Bahaya Ajaran Sesat!



“Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran. Sebab ada tiga yang memberi kesaksian [di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi]: Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu. Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup” ( 1 Yohanes 5:6-12 )

Ada dua tujuan surat 1 Yohanes yakni :
  • Pertama : Memberikan dorongan kepada jemaat tentang pentingnya membina persekutuan dengan Allah dan Yesus Kristus.
  • Kedua : Memberikan kesadaran kepada jemaat untuk bersikap hati-hati terhadap ajaran sesat, agar mereka tidak tergoda menjauhi persekutuan dengan Yesus Kristus.
Ketika Rasul Yohanes menulis surat ini, ajaran Gnostik sebagai ajaran yang menyesatkan sedang mempengaruhi jemaat. Gnostik mengajarkan bahwa dunia ini penuh dosa. Maka siapa saja yang bersentuhan dengan dunia ini akan mengotori dirinya dengan dosa. Paham ini mengajarkan bahwa Yesus yang adalah Tuhan, tidak mungkin bergaul dengan dunia ini. Maka Yesus ikut berdosa dan tidak mungkin menjadi Mesias, Juruselamat dunia ini.
Saudaraku, jika kita mencermati ajaran sesat ini, maka sepintas lalu nampaknya seperti cukup meyakinkan karena menghormati Yesus dengan menghindari diri-Nya dari pengaruh dosa. Sepintas lalu ajaran ini hendak membela Yesus sebagai Tuhan dan karena itu tidak boleh bercampur dengan dunia yang najis ini. Yesus dijauhkan dari pengaruh dosa dan derita sebagai manusia.
Paham ini mengajarkan bahwa keselamatan yang dicapai, bukan melalui kedatangan Yesus ke dalam dunia ini yang penuh dengan dosa , tetapi manusialah yang harus berusaha mencari dan mengusahakan keselamatan dirinya dengan cara menjauhkan diri dari dunia dengan segala kenajisan dosanya. Barangsiapa yang ingin mengalami keselamatan, dia harus menjauhkan dirinya daripada dunia yang najis ini, menyendiri, berakskese, menyiksa diri dan bertapa. Dengan demikian diharapkan dia dapat membebaskan roh dari tubuhnya yang berdosa agar bisa bergabung kedalam Roh Allah Yang Maha Tinggi atau Allah Pencipta. Ajaran ini juga cenderung menjauhi pergaulan dengan sesama manusia dan menjauhi tugas-tugas sosial. Yang penting usaha keselamatan ini tertuju bagi diri sendiri yang berdimensi sorgawi, tidak untuk sesamanya manusia.
Menanggapi ajaran sesat ini, Rasul Yohanes menyatakan bahwa Yesus datang ke dunia sebagai manusia, menderita sengsara demi mewujudkan kasih-Nya dan menebus dosa umat manusia dan dunia ini. Ia tidak mengakhiri hidup-Nya pada kematian, tetapi kemudian bangkit dari kuasa maut. Karena itu Dia adalah Mesias, Anak Allah Yang Hidup.
Yesus datang dengan air dan darah. Artinya Ia memberikan diri-Nya dibaptis (dengan air) seperti kesaksian sorgawi oleh Injil Matius demikian : “ Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan ( Matius 3:17 ). Yesus juga datang dengan darah artinya kasih Allah dinyatakan dalam kehadiran Yesus melalui penderitaan sampai mati di kayu salib. Roh Kudus yang adalah Roh Kebenaran memberikan kesaksian tentang kebenaran ini.
Dalam renungan ini ,Rasul Yohanes memberikan kesaksiannya tentang Yesus sebagai Mesias disaksikan oleh Allah Bapa, Firman yang adalah Kristus sendiri dan Roh Kudus ( 1 Yoh 5:7 ). Kesaksian ini benar. Karena itu kehadiran Yesus sebagai penebus dosa manusia patut dipercayai. Dengan demikian, kepercayaan ini tidak merupakan kepercayaan yang sia-sia, tetapi kepercayaan yang benar. Jadi barangsiapa yang percaya kepada-Nya mengalami hidup, namun bagi mereka yang tidak percaya tidak mengalami kehidupan ini.
Dewasa ini gereja tidak bebas dari pengaruh berbagai ajaran sesat. Sama halnya dengan pengalaman gereja-gereja dalam sejarah sebelumnya, gereja merumuskan pengakuan imannya untuk memagari dirinya terhadap pengaruh ajaran sesat. Gereja –gereja dewasa ini menegaskan pengakuan iman dan pemahaman imannya dalam kehidupan bergereja, agar tidak terjerumus kedalam pengaruh ajaran sesat. Tetapi sebaliknya aman dalam mengungkapkan imannya kepada Yesus Kristus, Mesias, Juruselamat dunia.

Soli Deo Gloria

Keterangan Gambar :
Gambar diatas adalah : Maharishi Mahesh Yogi yang diambil fotonya bersama pemusik pop The Beatles. Maharishi mulai terkenal ketika di tahun 1950-an menjadi guru kebatinan pemusik pop “The Beatles”. Dia mengembangkan Transcendental Meditation (TM) yang merupakan latihan meditasi Hinduisme yang coba diilmiahkan dan meluas di negara-negara barat. Dalam bukunya yang berjudul “ Meditations Of The Maharishi “, Maharishi menyebut mengenai penebusan Kristus sebagai berikut :
“ Saya tidak yakin bahwa Kristus pernah menderita atau Kristus dapat menderita…..Sangat disayangkan kalau Kristus dibicarakan dalam kaitan dengan penderitaan “.
Kita melihat TM ( Transcedental Meditation ) bukan saja merupakan ajaran agama Hindu, tetapi juga merupakan ajaran yang mendiskreditkan arti penebusan Kristus di kayu salib, yang justru merupakan inti ajaran Kristen ! (Sahabat Gemabala)

1 komentar:

  1. Blognya bagus. Maen dong ke blog aku juga. Ditunggu yah.. ;-)
    GBU

    BalasHapus